Selama Januari-Maret 2020, 3 Pekerja Tambang Tewas di Konawe Utara, Sultra

Konten Media Partner
11 Maret 2020 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jasad Andri, seorang pekerja tambang yang tewas terhantam eksavator pada Selasa, 14 Januari 2020. Foto: Dok.Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Jasad Andri, seorang pekerja tambang yang tewas terhantam eksavator pada Selasa, 14 Januari 2020. Foto: Dok.Istimewa
ADVERTISEMENT
Kabupaten Konawe Utara (Konut), adalah salah satu Kabupaten yang memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) terbanyak di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
ADVERTISEMENT
Data dari Pemerintah Daerah Sultra, ada 73 perusahaan yang beroperasi di Konawe Utara dengan total luas IUP mencapai 207.800 ha.
Banyaknya perusahaan tambang yang berkativitas di Konawe Utara, diduga menjadi penyebab meningkatnya risiko terjadinya kecelakaan kerja di sektor pertambangan disana.
Catatan kendarinesia.id, sepanjang tahun 2020, dari Januari hingga Maret, ada 3 pekerja tambang yang meregang nyawa akibat kecelakaan kerja.
Peristiwa nahas pertama yang menewaskan seorang pekerja tambang terjadi diawal tahun, tepatnya pada Selasa, 14 Januari 2020. Seorang pekerja tambang bernama Andry tewas usai dihantam eksavator yang sedang beroperasi disekitar jety PT Cinta Jaya, yang ada di Desa Mandiodo, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara.
Jenazah Andry saat di evakuasi pihak kepolisian. Foto: Dok.Istimewa
Pemuda asal Desa Anggamoloare, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe itu tewas saat sedang mengambil sampel ore nikel di dalam tongkang yang sedang melakukan pemuatan.
ADVERTISEMENT
Di dalam tongkang tersebut, ada eksavator yang sedang di kemudikan oleh Wawan. Wawan yang tidak mengetahui keberadaan korban, langsung mengarahkan baketnya ke arah kanan.
"Eksavator yang dikemudikan Wawan langsung menghantam kepala korban. Korban dinyatakan meninggal dunia ditempat," jelas  Kepala Polsek Lasolo, IPDA Reginald kepada wartawan, Januari 2020 lalu.
Kejadian itu ditangani Kepolisian Sektor Lasolo, dan pihak kepolisian mengamankan seorang operator eksavator bernama Wawan.
Lokasi tempat kejadian Edy Sudrajad dan Andri tewas tertimbun tanah saat mengambil sampel ore nikel pada Selasa (10/3). Foto: Dok.Istimewa
Kecelakaan kerja yang mengakibatkan dua pekerja tambang di Konawe Utara tewas kembali terjadi pada Selasa, 10 Maret 2020.
Dua orang pekerja bernama Edy Sudrajad (24 tahun) dan Andri (21 tahun) yang berkerja di PT Natural Persada Mandiri (PT NPM) dan beroperasi di Desa Morombo, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara itu tewas tertimbun tanah saat mengambil sampel ore nikel.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi saat korban sedang melakukan pengambilan sampel ore nikel  didalam lubang dengan kedalaman 10 meter, saat berada di dalam lubang, tanah yang berada di atasnya longsor, dan langsung mengubur keduanya.
"Benar, kejadiannya kemarin (Selasa, 10 Maret 2020). Korban meninggal dunia akibat kecelakaan kerja. Korban atas nama Edy Sudrajad, umurnya 24 tahun asal Kolaka Utara, dan Andri, umurnya 21 tahun asal Konawe. Berkerja di PT NPM," terang Kepala Bidang Humas Polda Sultra, AKBP La Ode Proyek.
Kasus tersebut saat ini sudah ditangani Kepolisian Resor Konawe Utara dengan di backup oleh Polda Sultra. Polisi juga sudah mengamankan operator eksavator bernama Ahmad Majid dan seorang pengawas alat bernama Randi.