Konten Media Partner

Simalakama Jalan Lingkar Tambang Morosi

14 Oktober 2019 9:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan lingkar tambang yang sudah dibangun pihak perusahaan. Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Jalan lingkar tambang yang sudah dibangun pihak perusahaan. Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk penyejahteraan masyarakat, PT Virtu Dragon Nickel Industri (VDNI) telah membangun jalan beton sepanjang lima kilo meter. Jalan ini melintasi permukiman warga.
ADVERTISEMENT
Anggaran yang digunakan untuk membangun jalan tersebut tak sedikit. Informasi yang diperoleh kendarinesia, anggarannya mencapai Rp 18 miliar.
Jalan di daerah itu memang berubah drastis. Namun, muncul problem yang dirasakan masyarakat sekitar, yakni debu dari jalan tersebut.
Pantauan kendarinesia, debu di jalanan memang tebal, hampir mencapai satu sentimeter. Saat angin berembus, debu masuk ke rumah-rumah warga. Hal inilah yang membuat warga resah.
Warga Kena ISPA
Selain mengotori rumah warga, debu juga membuat beberapa warga terserang penyakit. Nasir Sarif, salah satu warga di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, menuturkan keluarganya sempat terserang Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) akibat debu.
"Memang bagus jalannya. Tapi debu ini yang sangat mengganggu. Keluarga saya bahkan pernah kena ISPA," ucap Nasir yang ditemui di rumahnya.
ADVERTISEMENT
Hal senada pun disampaikan warga lainnya, Sisi. Ia bercerita, pernah suatu waktu keluarganya datang ke rumahnya. Rencananya, akan nginap seminggu di rumah Sisi. Namun hari ketiga, keluarga Sisi sakit dan memutuskan pulang lebih cepat dari rencana.
"Sebenarnya dia mau lama-lama disini. Tapi itumi kasian, dia sakit kan banyak debu. Kalau kita ini yang ginggal di sini kan sudah terbiasa," ujar Sisi.
Salah seorang warga menunjukkan debu yang ada di telapak tangannya. Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
Pihak perusahaan pun merespons. Setiap hari, mobil besar terlihat melakukan penyiraman di jalan yang baru dibangun itu. Tapi, cuaca yang panas membuat jalanan cepat mengering, berakibatkan debu kembali datang.
Problem lain, adalah kurangnya fasilitas kesehatan di daerah tersebut. Kata warga setempat, di daerah Morosi tidak ada Puskesmas.
Saat warga sakit, harus ke kecamatan tetangga, Kecamatan Sampara untuk berobat. Jaraknya sekitar empat KM dari perusahaan tambang.
ADVERTISEMENT
Karena itu, warga berharap pihak perusahaan bisa membangun sarana kesehatan untuk warga yang bermukim di sekitar kawasan tambang.
Upaya VDNI
HRD pusat VDNI, Arys yang dikonfirmasi terpisah menjelaskan, saat ini pihaknya akan menampung seluruh keluhan masyarakat. Mulai dari debu, pun fasilitas kesehatan.
Dia menjelaskan, problem yang muncul saat ini karena semua masih dalam tahap pembangunan. Pihak VDNI kata Harys telah berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir debu di seputaran area pertambangan.
Terkait dana yang digunakan, baik pembangunan jalan dan upaya penyejahteraan lainnya, Hary menyebut semua berasal dari hasil produksi perusahaan.
"Dana ini dari hasil produksi perusahaan yang diperuntukan untuk pembangunan wilayah lingkar tambang," kata Harys yang dikonfirmasi kendarinesia.
Kawasan industri PT VDNI yang terletak di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Foto: Istimewa.
Harys menjelaskan, selain penyerapan tenaga kerja, pengerjaan jalan, ada beberapa aspek lain yang dilakukan VDNI guna menyejahterakan masyarakat di wilayah seputar tambang.
ADVERTISEMENT
Beberapa diantaranya pemberian air bersih, sampai pembangunan rumah ibadah, mesjid.
Pihak perusahaan meyakini masih banyak kekurangan dalam proses pengembangan wilayah lingkar tambang. Namun, Harys berjanji perusahaan akan berupaya menyelesaikan semua problem yang ada.
"Soa lingkungan, perusahaan akan melakukan penyelesaian persoalannya. Debu di jalan-jalan masih ditemukan, itu akan diselesaikan sampai benar-benar selesai," jelas Hary.
Lukman Budianto