Genap Usia Ke-100 Tahun, Pemuda Penyengat Gelar Festival Zapin

Konten Media Partner
30 November 2020 10:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara peringatan satu abad kesenian tari Zapin di pulau Penyengat, Kepulauan Riau. Foto: Kamarul
zoom-in-whitePerbesar
Acara peringatan satu abad kesenian tari Zapin di pulau Penyengat, Kepulauan Riau. Foto: Kamarul
ADVERTISEMENT
Memperingati usia satu abad Kesenian tari Zapin Penyengat, Organisasi Pemuda Penyengat (OPP) gelar Festival 100 Tahun Zapin Penyengat di Balai Desa, Penyengat. Minggu (29/11).
ADVERTISEMENT
Ini adalah kali pertama Zapin Penyengat yang sudah eksis sejak 1919-1920, dirayakan di kampung halamannya sendiri. Dengan perhelatan yang sederhana, semarak perayaan hari istimewa kesenian asli Penyengat tersebut tetap penuh hikmat. Lenggak-lenggok puluhan penari cilik dari Penyengat membuat para penonton ikut berjoget.
Ketua Organisasi Pemuda Penyengat (OPP), Tohar Fahlevy mengatakan, hajatan ini tetap mengedepankan protokol kesehatan. Semua penari memakai masker dan faceshield. Setiap tamu yang masuk harus di cek suhu dan wajib pakai masker. Kursi penonton juga dijaga jarak. Panitia diwajibkan selalu tegas kalau ada yg tidak mengindahkan protokol kesehatan.
"Angka 100 tahun ini tidak boleh dilewatkan begitu saja, menjadi sebuah kebanggaan bagi Organisasi Pemuda Penyengat (OPP) bisa menyelenggarakan festival ini, sekalipun dalam keterbatasan di tengah situasi pandemi. Kami berharap, biarpun hajatan ini sederhana adanya, bisa menjadi pengingat bagi generasi muda Penyengat bahwa di kampung halamannya juga punya kesenian khas yang diakui oleh khalayak," jelas Tohar.
ADVERTISEMENT
Melihat sejarah perjalanan Zapin, Tohar menyebutkan dalam buku Zapin Melayu di Nusantara, Zapin Penyengat mendapat tempat pembahasan spesial. Sebab disinyalir umumnya zapin di tanah Riau ini masuk lewat pulau bersejarah ini.
Tarian Zapin ditampilkan oleh para muda-mudi di pulau penyengat. Foto: Kamarul
"Ini adalah acara perdana. Jadi kami berharap bisa jadi acara rutin tahunan di penyengat. Apalagi tadi Pak Kepala Biro Kesra Pemprov Kepri juga siap mendukung kegiatan ini. Ya, kalau memang jadi kegiatan rutin kami pasti mengonsep dengan acara yg lebih hebat. Karena ini bisa dijadikan ajang promosi Penyengat juga sekaligus pelestariannya." Harap Tohar.
Hajatan ini mendapat apresiasi langsung dari Kepala Biro Kesra Pemprov Kepri, Ayub yang mewakili Sekdaprov. Menurutnya, festival ini harus menjadi gelaran rutin di Penyengat.
"Ketika keadaan pandemi sudah membaik, festival ini bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Penyengat. Selain itu juga sebagai sebuah upaya pelestarian keseniannya itu sendiri,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pada akhir acara, juga diisi dengan pemberian sertifikat penghargaan kepada Raja Mahmud sebagai pewaris karya Zapin Pulau Penyengat dan Raja Sabariah, Syarifah Sakdiah dan Agustina Br.Pangabean sebagai pelestari Tari Zapin Penyengat. Serta semua penari cilik yang terdiri dari 14 kelompok tari dari kalangan pelajar tingkat dasar dan menengah pertama, memperoleh trofi penghargaan dan uang pembinaan.