Kisah Mistis di Balik Gasing Anambas

Salah seorang pemain Gasing mengamati kondisi Gasing miliknya. Foto: Diparbud Kabupaten Anambas

Kalau sudah di Kepulauan Riau, siapa yang tak mengenal permainan gasing. Permainan tradisional Melayu tua yang hampir ada di semua wilayah Asia Tenggara dengan ciri dan tradisi masing-masing. Termasuk di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau yang khas dengan unsur mistisnya.

Gasing termasuk permainan yang paling populer. Diperkirakan mainan tertua di dunia. Artefak ini banyak ditemukan di berbagai situs arkeologi di banyak negara. Sejauh ini dapat dikatakan permainan yang bersifat universal, dalam arti ada di berbagai kebudayaan dunia.

Ada banyak aturan permainan di dalam permainan rakyat ini, tetapi terlepas dari itu, penonton yang datang pasti membludak. Biasanya permainan ini dimainkan oleh kaum laki-laki dari berbagai usia.

Tradisi yang dimainkan di Kabupaten Kepulauan Anambas ini bisa dibilang sedikit berbeda. Kemenangan bukan hanya dari faktor pemain yang lihai dan arah angin, tapi bisa juga karena kekuatan magis yang berperan penting.

Warga di Kabupaten Anambas memainkan permainan trdisional Gasing. Foto: Indra Gunawan/kepripedia.com

Salah satu warga Desa Nyamuk bernama Ali mengatakan, ini bukan sekedar permainan bagi orang-orang tua dulu. Kehebatan dukun sangat diperlukan untuk mendapatkan kemenangan. Setiap tim akan mencari pawangnya masing-masing dari berbagai wilayah.

"Setiap pertandingan tingkat RT dan RW itu masing-masing carilah dukun yang hebat. Nanti dukun itu yang panggil roh-roh leluhur dulu untuk memberi kekuatan. Sambil bertanding, dukun tu baca-baca lah," ujar Ali.

Ali menyebutkan jika kemenangan sudah diraih, bukannya hanya juara lomba yang mendapatkan nama, namun dukun tersebut pun akan terkenal. Sehingga, dipertandingan berikutnya ia akan semakin diincar oleh pemain atau timlainnya.

"Kalau menang, itu hebatlah. Dukunnya pun pasti terkenal karena punya ilmu yang hebat," ucap Ali.

Anda sendiri kalau lagi bertandang ke Anambas dan tengah dinaungi nasib baik, bisa saja ikut lebur bersama warga setempat untuk menyaksikan langsung permainan rakyat yang konon telah berusia ratusan tahun itu.