Melirik Kiprah Bisnis Barbershop yang punya 20 Outlet di Indonesia

Konten Media Partner
13 November 2019 17:13 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu Outlet Starsbox Barbershop. Foto : Khairul S/Kepripedia.
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu Outlet Starsbox Barbershop. Foto : Khairul S/Kepripedia.
ADVERTISEMENT
Barbershop menjadi bisnis modern yang memiliki peluang besar untuk mengembangkan jenis usaha yang jarang digeluti para pelaku usaha di tanah air.
ADVERTISEMENT
Bisnis ini pula yang digeluti seorang pemuda kelahiran Padang 06 Juli 1985, Rizky Kurniadi. Berkiprah sejak tahun 2015 di Batam, Rizky yang juga Founder sekaligus owner Starsbox Barbershop ini, mengawali usahanya dengan metode kemitraan.
Kini, ia diketahui telah memiliki sebanyak 20 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan, Rizky juga pernah mengembangkan 'sayap' usahanya hingga ke mancanegara yakni Bedok Center - Singapura.
“Targetnya Desember 2019 ini ada beberapa cabang yang akan opening namun saat ini masih dalam tahap renovasi yaitu ada di Binjai (Sumatera Utara), Tegal (Jawa Tengah), Dumai (Riau),” ungkap Rizky mengawali cerita kepada kepripedia, Rabu (13/11).
Dari 20 Outlet itu, terdapat beberapa yang dimiliki sendiri dan ada pula mitra yang mempunyai lebih dari satu outlet atau cabang. Dimana, seluruhnya dikelola melalui managemen terpusat.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin banyak anak muda yang berani memulai bisnis, dan belajar tata kelola manajemen bisnis yang baik dan benar, khususnya para millenial di Kepulauan Riau agar Kepri banyak melahirkan creator-creator, startup baik riteil maupun digital," katanya.
Melihat peluang keberhasil jika menggeluti bisnis ini, kata Rizky, tentu harus berpikir jangka panjang, mengingat stylist saat ini seakan menjadi kebutuhan pokok bagi kaum Adam diseluruh level dan tingkatan.
"Meski bisnis jangka panjang, tapi tetap business is business, artinya semua penuh resiko. Kita tidak harus melihat sisi happening-nya saja, tapi juga harus tetap melakukan study kelayakan maupun mitigasi resiko yang ada," ujar pria yang pernah menjadi Dosen Entreprenuer di salah satu Universitas di kota Batam ini.
Founder sekaligus owner Starsbox Barbershop, Rizky Kurniadi. Foto : Khairul S/Kepripedia.
Manejemen terpusat, menjadi sistem andalan yang diterapkan dalam bisnisnya ini. Saat ini, ia memiliki sebanyak 8 orang tim manajemen yang fokus mengelola semua cabang mulai dari laporan real time, daily, weekly, monthly maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan kelancaran operasional.
ADVERTISEMENT
"Hampir dari semua mitra tidak boleh touch kedalam operasional khususnya yang berkaitan dengan SOP yang sudah dibuat, maka dari itu juga hampir sebagian besar mitra  memperpanjang kontraknya namun ada juga yang tidak dikarenakan ada beberapa hal seperti pindah kelokasi yang lebih strategis, dan lain sebagainya," jelasnya.
Dalam dua tahun kedepan, pengusaha muda ini menargetkan akan dapat membuka outlet lainya di kota-kota besar di Indonesia. Termasuk negara tetangga Malaysia seperti Johor dan Kuala Lumpur.
"Inovasi harus tetap dilakukan mulai dari pelayanan prima, peningkatan skill para barbers, pemanfaatan teknologi digital dan internet sampai pada kolaborasi business to business seperti coffee shop, cars wash, vape store," imbuhnya.
Starsbox Barbershop sendiri menawarkan tiga paket Kemitraan Starsbox Barbershop  yaitu mulai dari paket silver Rp 150 juta, paket gold Rp 300 juta dan paket platinum Rp 600 juta, ada juga paket untuk menjadi Master Franchise untuk di satu wilayah tertentu.
ADVERTISEMENT
"Adapun setiap paket akan mendapatkan fasilitas yang berbeda sesuai dengan pilihannya dan yang paling penting tidak ada batas waktu yang mengharuskan mitra membayar biaya franchise fee kembali,"ungkapnya.
Mengenai ROI (Return of Investment) atau BEP (Break Even Point) dari bisnis Starsbox Barbershop ini, tetap mengacu pada pencapaian dari target-target yang telah dibuat oleh manajemen pusat dan tentunya harus didukung oleh para mitra.
"Kami menekankan pada proses tata kelola manajemen dan strategy dalam memenangkan pasar artinya orientasi proses bisnis lebih diutamakan untuk mencapai target-target tersebut," paparnya.
"Semua kerjasama yang dilakukan nantinya akan dituangkan dalam bentuk perjanjian yang ditanda tangani dihadapi Notaris Republik Indonesia, semua sudah ada standart mulai dari design tempat, penggunaan merk, seragam kerja, SOP kerja, peraturan kerja." tambahnya.
Salah satu Outlet Starsbox Barbershop. Foto : Khairul S/Kepripedia.
ADVERTISEMENT