Konten dari Pengguna

Digitalisasi Penyiaran Penting dalam Kurikulum Universitas di Era Teknologi

Mochammad Kevin Ramadhan
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila
27 November 2024 14:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mochammad Kevin Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mahasiswa yang memanfaatkan digitalisasi pada pembelajaran ( sumber foto : freepik )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mahasiswa yang memanfaatkan digitalisasi pada pembelajaran ( sumber foto : freepik )
ADVERTISEMENT
Digitalisasi penyiaran di lingkungan universitas menjadi topik yang semakin penting dalam konteks perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Proses ini tidak hanya mengubah cara penyiaran dilakukan, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap pendidikan dan pelatihan di bidang komunikasi, khususnya bagi mahasiswa yang mempelajari ilmu komunikasi dan penyiaran.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi penyiaran menawarkan berbagai keuntungan yang patut diperhatikan. Pertama, kualitas siaran yang lebih baik memungkinkan mahasiswa untuk belajar dan berlatih menggunakan teknologi terkini. Dengan adanya penyiaran digital, mahasiswa dapat memahami dan menerapkan teknik-teknik modern dalam produksi konten, seperti penggunaan kamera digital dan editing video berkualitas tinggi.
Lebih jauh lagi, digitalisasi membuka peluang baru dalam hal konten. Mahasiswa dapat mengeksplorasi pembuatan konten lokal yang lebih beragam dan relevan dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Sebagaimana diungkapkan oleh Amin Shabana dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), digitalisasi memungkinkan penyiaran 12 saluran dalam satu frekuensi, menciptakan lebih banyak ruang untuk inovasi konten.
iLustrasi mahasiswa yang beradaptasi dengan digitalisasi Penyiaran di Universitas ( sumber foto : freepik )
Transformasi ini juga mendorong perubahan dalam kurikulum pendidikan di program studi komunikasi. Universitas perlu menyesuaikan materi ajar dengan perkembangan teknologi terbaru dan tren industri. Pengajaran tentang teknologi siaran digital harus menjadi bagian integral dari kurikulum, termasuk pemahaman tentang sistem penyiaran DVB-T2 dan teknik multiplexing. Dengan demikian, mahasiswa akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja setelah lulus.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa juga harus proaktif dalam memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh digitalisasi. Mereka perlu mengembangkan keterampilan teknis dan kreatif yang relevan dengan industri penyiaran digital. Menurut Roni Tabroni, praktisi media, penguasaan teknologi digital adalah keharusan bagi siapa pun yang ingin berkembang di dunia penyiaran. Oleh karena itu, universitas harus menyediakan fasilitas dan sumber daya yang memadai untuk mendukung pembelajaran praktis.
Digitalisasi penyiaran di lingkup universitas bukan hanya sekadar adaptasi terhadap perubahan teknologi, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi lulusan di pasar kerja. Dengan memanfaatkan peluang yang ada, baik dari segi kualitas siaran maupun pengembangan kurikulum, universitas dapat berkontribusi besar dalam mencetak profesional media yang siap bersaing di era digital.
ADVERTISEMENT