Konten dari Pengguna

Prabowo, Pemilik Kapital, dan Harapan Rakyat

KH Anwar Abbas
Wakil Ketua Umum MUI, Ketua PP Muhammadiyah
27 Januari 2025 9:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KH Anwar Abbas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Prabowo Subianto melantik Pimpinan KPK dan Dewan Pengawas KPK di Instana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2024). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto melantik Pimpinan KPK dan Dewan Pengawas KPK di Instana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2024). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Benar juga kata Milton Friedman, peraih hadiah nobel dalam bidang ekonomi, bila kekuatan ekonomi dan politik berada di satu tangan ata kelompok--maka dia akan melahirkan tirani atau kezaliman.
ADVERTISEMENT
Mengapa demikian? Karena sebagai pengusaha, mereka tentu akan berupaya bagi mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Untuk itu, mereka jelas sangat memerlukan perlindungan dari pihak penguasa apakah dari sisi hukum, fasilitas dan atau keamanan.
Agar hal demikian bisa mereka dapatkan. Maka sebagai pengusaha, mereka tidak segan-segan memenuhi tuntutan dari sang penguasa. Akibatnya, sang penguasa menjadi berutang budi kepada mereka--sehingga sang penguasa berubah posisi menjadi orang suruhan, centeng, atau kacung dari sang pengusaha.
Akibatnya, banyak peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh sang penguasa yang benar-benar tampak lebih berpihak kepada kepentingan sang pengusaha atau pemilik kapital sementara, kepentingan dan hak-hak rakyat banyak menjadi terabaikan.
Ketika rakyat mencoba bereaksi memprotes kebijakan tersebut, pihak penguasa tidak segan-segan mengerahkan para aparatnya untuk meredam gejolak yang ada. Bahkan tidak jarang dalam menghadapi para pengunjuk rasa, para aparat itu tidak segan-segan bertindak melampaui batas perikemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Mereka tanpa ada rasa kasihan menyepak dan menendang, serta memukuli dan menyeret para pendemo yang ada sehingga masyarakat lari dan hidup dalam ketakutan--serta membiarkan sang pengusaha dan sang penguasa berkolusi dan berbuat apa saja, termasuk merampas tanah dan hak-hak mereka.
Kira-kira apa yang diharapkan rakyat dalam diamnya itu? Mereka menunggu kehadiran seorang tokoh yang tahu dan berani memimpin mereka untuk bisa keluar dari suasana pengap yang sangat menyakitkan hati. Mereka tampak berharap Prabowo lah tokoh dan pemimpin yang mereka tunggu-tunggu tersebut. Apakah itu bisa? Tentu waktulah yang akan dapat menjawabnya.