Selamat Jalan Prof. Dr. KH. Ali Yafie: Tokoh Panutan, Terima Kasih dan Doa Kami

KH Anwar Abbas
Wakil Ketua Umum MUI, Ketua PP Muhammadiyah
Konten dari Pengguna
26 Februari 2023 6:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KH Anwar Abbas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Prof. KH. Ali Yafie. Foto: nu.or.id
zoom-in-whitePerbesar
Prof. KH. Ali Yafie. Foto: nu.or.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Prof. Dr. KH. ALi Yafie adalah seorang ulama besar, ahli fiqh dan ushul fiqh yang sangat dihormati karena keluasan ilmunya dan kerendahan hatinya.
ADVERTISEMENT
Beliau tidak hanya dihormati di kalangan NU yaitu organisasi yang pernah beliau pimpin, tapi juga di kalangan Muhammadiyah di mana beliau sering diundang oleh pimpinan perserikatan dan juga oleh amal-amal usaha muhammadiyah seperti rumah sakit dan perguruan tinggi untuk berceramah dan menjadi narasumber.
Beliau dikenal sebagai seorang tokoh dan ulama yang punya sikap dan pendirian yang sangat kuat dan kokoh. Beliau pernah menjadi ketua umum MUI walau hanya sebentar tapi sangat membekas.
Dalam hasil kajian beliau yang dimuat di harian Pelita tahun 90-an beliau mengatakan tidak ada satu pasal dan ayat pun di dalam UUD 1945 yang bertentangan dengan ajaran islam.
Prof. KH. Ali Yafie. Foto: nu.or.id
Ini artinya bagi umat Islam menerima dan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 tersebut tidaklah menjadi masalah. Bahkan umat islam dituntut untuk menghormati dan menegakkannya.
ADVERTISEMENT
Bagi saya pribadi sosok beliau jelas tidak akan terlupakan karena saya sebagai Sekjen MUI periode 2015-2020 pernah datang ke rumah beliau dan meminta nasihat.
Banyak nasihat yang beliau sampaikan tapi ada satu nasihat beliau yang tidak akan terlupakan oleh saya. Beliau bilang sebagai pemimpin ada kata-kata orang arif yang harus kita camkan baik-baik.
KH Ali Yafie saat menerima kunjungan silaturahim sejumlah pengurus NU di Jakarta di kediamannya, Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (24/6/2022). Foto: nu.or.id
Kata-kata itu, beliau ucapkan dalam bahasa arab yang artinya secara bebas kira-kira sebagai berikut: Jika engkau memberi kepada orang yang engkau kehendaki maka engkau akan bisa memerintah-merintahnya, dan jika engkau meminta-minta kepada orang yang engkau kehendaki maka engkau akan menjadi tawanannya.
Kata-kata ini benar-benar membekas di hati saya dan akan saya ingat selalu. Karena kalau kita tidak hati-hati dalam masalah ini, maka kita akan terperangkap ke dalam satu kehidupan yang tidak baik.
ADVERTISEMENT
Apalagi kalau kita itu seorang pejabat publik tentu banyak bencana dan malapetaka yang bisa terjadi. Terima kasih dan selamat jalan pak kiai. Semoga Allah SWT mengampuni semua dosa dan menerima semua amal ibadah pak kiai. Aamiin.