Konten dari Pengguna

Meningkatkan Daya Saing Agroindustri melalui Penerapan Kansei Engineering

Kiki Yulianto
Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian, Universitas Andalas.
26 Agustus 2024 10:07 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kiki Yulianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kansei Engineering adalah pendekatan yang relatif baru namun semakin penting dalam pengembangan produk di berbagai sektor, termasuk agroindustri. Berakar dari konsep Jepang yang menggabungkan perasaan dan persepsi emosional konsumen dengan desain produk, Kansei Engineering memungkinkan produsen untuk menciptakan produk yang tidak hanya fungsional tetapi juga mampu menciptakan pengalaman emosional yang mendalam bagi konsumen. Dalam agroindustri, penerapan Kansei Engineering dapat menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing produk di pasar yang semakin kompetitif, di mana konsumen mencari lebih dari sekadar fungsi dasar produk.
ADVERTISEMENT
Agroindustri adalah sektor yang sangat dinamis dan terus berkembang, di mana permintaan konsumen tidak hanya terfokus pada kualitas dan harga produk, tetapi juga pada bagaimana produk tersebut mampu memenuhi kebutuhan emosional mereka. Konsumen modern cenderung memilih produk yang mampu memberikan pengalaman yang unik dan menyenangkan, baik dari segi tampilan, rasa, maupun keseluruhan citra produk. Inilah mengapa Kansei Engineering menjadi sangat relevan dalam pengembangan produk agroindustri, karena pendekatan ini memungkinkan produsen untuk mengidentifikasi dan mengintegrasikan preferensi emosional konsumen ke dalam setiap aspek produk.
merancang design kemasan produk, Foto: Canva
Salah satu penerapan utama Kansei Engineering dalam agroindustri adalah pada desain kemasan produk. Kemasan produk memainkan peran penting dalam menarik perhatian konsumen dan membentuk persepsi mereka terhadap produk. Dalam banyak kasus, kemasan adalah hal pertama yang dilihat konsumen, dan kesan pertama ini sangat mempengaruhi keputusan pembelian. Dengan menggunakan prinsip-prinsip Kansei Engineering, produsen dapat merancang kemasan yang tidak hanya fungsional dalam hal melindungi produk, tetapi juga mampu menyampaikan pesan emosional tertentu yang sesuai dengan preferensi konsumen.
ADVERTISEMENT
Misalnya, dalam industri produk organik, konsumen sering kali mengasosiasikan produk dengan nilai-nilai alami, sehat, dan ramah lingkungan. Dengan memahami preferensi ini, produsen dapat merancang kemasan yang menggunakan bahan-bahan daur ulang, warna-warna yang menggambarkan alam seperti hijau dan cokelat, serta desain yang sederhana namun elegan. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan daya tarik visual produk tetapi juga menciptakan kesan emosional yang positif, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut.
Penerapan Kansei engineering pada produk kopi, Foto: Canva
Selain desain kemasan, Kansei Engineering juga dapat diterapkan dalam pengembangan produk olahan di agroindustri, seperti makanan dan minuman. Pengalaman sensorial yang dihasilkan oleh produk, seperti rasa, aroma, dan tekstur, sangat mempengaruhi kepuasan konsumen. Melalui penelitian dan analisis yang mendalam, produsen dapat mengidentifikasi elemen-elemen sensorial yang paling diinginkan oleh konsumen dan mengintegrasikannya ke dalam produk. Sebagai contoh, dalam industri kopi, preferensi konsumen terhadap aroma dan rasa tertentu dapat diidentifikasi dan digunakan untuk menciptakan produk kopi yang tidak hanya memuaskan kebutuhan fungsional tetapi juga memberikan pengalaman emosional yang kaya.
ADVERTISEMENT
Penerapan Kansei Engineering dalam agroindustri juga mencakup aspek branding dan pemasaran. Merek yang kuat adalah aset yang sangat berharga, dan dalam banyak kasus, merek tersebut terkait erat dengan perasaan atau citra tertentu di benak konsumen. Dengan menggunakan pendekatan Kansei, perusahaan dapat mengidentifikasi elemen-elemen emosional yang paling penting bagi konsumen mereka dan mengintegrasikannya ke dalam strategi branding mereka. Sebagai contoh, sebuah merek produk pertanian yang ingin menonjolkan citra keberlanjutan dapat menggunakan warna hijau dalam logo dan desain kemasannya, serta menampilkan gambar-gambar yang menggambarkan alam yang bersih dan asri. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat citra merek tetapi juga menciptakan hubungan emosional yang lebih kuat antara produk dan konsumen.
Lebih jauh, Kansei Engineering memungkinkan produsen untuk merespons tren konsumen yang semakin mengutamakan produk-produk yang tidak hanya berkualitas tinggi tetapi juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat. Di tengah meningkatnya kesadaran akan isu-isu lingkungan, konsumen semakin mencari produk yang ramah lingkungan dan diproduksi secara berkelanjutan. Dengan menggunakan Kansei Engineering, produsen dapat mengidentifikasi aspek-aspek yang paling penting bagi konsumen terkait dengan keberlanjutan dan mengintegrasikannya ke dalam produk mereka. Misalnya, produsen dapat menggunakan bahan-bahan organik atau kemasan yang dapat didaur ulang, serta menampilkan informasi yang transparan mengenai proses produksi yang ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa bagian utama dalam Kansei Engineering yang berperan penting dalam proses ini:
1. Identifikasi Kansei (Perasaan atau Emosi)
Langkah pertama dalam Kansei Engineering adalah mengidentifikasi dan mendefinisikan emosi atau perasaan yang relevan dengan produk yang akan dikembangkan. Kansei ini adalah tanggapan emosional yang ingin dihadirkan oleh produk, seperti perasaan nyaman, aman, mewah, atau alami. Kansei ini biasanya diidentifikasi melalui penelitian konsumen, wawancara, survei, atau metode kualitatif lainnya.
2. Kansei Words (Kata-kata Kansei)
Setelah emosi atau perasaan yang relevan diidentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih kata-kata yang paling tepat untuk menggambarkan emosi tersebut. Kata-kata Kansei ini berfungsi sebagai penghubung antara perasaan abstrak konsumen dan atribut produk yang dapat diukur. Misalnya, jika Kansei yang diinginkan adalah perasaan "alami", kata-kata terkait mungkin termasuk "hijau", "ramah lingkungan", dan "organik".
ADVERTISEMENT
3. Pengukuran dan Kuantifikasi Kansei
Metode Untuk menerapkan Kansei ke dalam desain produk, emosi dan kata-kata Kansei perlu diukur dan dikaitkan dengan atribut produk yang nyata. Berbagai metode dapat digunakan untuk kuantifikasi ini, termasuk metode statistika, analisis faktor, dan analisis regresi. Pengukuran ini membantu menentukan sejauh mana atribut produk tertentu (seperti warna, tekstur, bentuk) berkorelasi dengan emosi yang diidentifikasi.
4. Pengembangan Produk Berdasarkan Kansei
Dengan data yang diperoleh dari proses pengukuran, desainer dapat mulai mengintegrasikan Kansei ke dalam pengembangan produk. Ini berarti merancang produk sedemikian rupa sehingga setiap aspek desainnya sesuai dengan emosi yang diinginkan. Misalnya, jika kata-kata Kansei menunjukkan bahwa konsumen menginginkan produk yang "elegan", desainer mungkin memilih bahan yang berkualitas tinggi, warna yang lembut, dan bentuk yang ramping.
ADVERTISEMENT
5. Validasi dan Pengujian
Setelah produk dirancang, langkah penting selanjutnya adalah menguji apakah produk tersebut benar-benar menghadirkan emosi atau perasaan yang diinginkan oleh konsumen. Pengujian ini bisa dilakukan melalui uji coba pengguna, survei, atau eksperimen lain yang dirancang untuk mengukur reaksi konsumen terhadap produk.
6. Perbaikan Berkelanjutan
Kansei Engineering adalah proses yang iteratif. Berdasarkan hasil pengujian dan umpan balik dari konsumen, produk dapat disesuaikan dan dioptimalkan lebih lanjut untuk lebih sesuai dengan Kansei yang diidentifikasi. Proses ini dapat diulang sampai produk benar-benar mampu memenuhi harapan emosional dan fungsional konsumen.
7. Implementasi di Pasar
Bagian akhir dari proses Kansei Engineering adalah peluncuran produk ke pasar. Pemasaran produk juga harus mencerminkan Kansei yang diinginkan, menggunakan strategi yang mengkomunikasikan nilai-nilai emosional yang terkait dengan produk. Ini dapat melibatkan branding, pengemasan, iklan, dan komunikasi yang secara konsisten menekankan emosi atau perasaan yang telah diintegrasikan ke dalam produk.
ADVERTISEMENT
Dengan menerapkan semua bagian ini secara efektif, perusahaan dapat menciptakan produk yang lebih relevan dan menarik bagi konsumen, meningkatkan daya saing dan loyalitas merek. Namun, penerapan Kansei Engineering dalam agroindustri bukanlah tanpa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kompleksitas dalam memahami dan mengukur preferensi emosional konsumen. Tidak seperti karakteristik fisik produk yang dapat diukur secara objektif, preferensi emosional bersifat subyektif dan dapat bervariasi antara individu. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan multidisiplin untuk mengidentifikasi dan menganalisis preferensi ini. Selain itu, implementasi Kansei Engineering juga membutuhkan kolaborasi yang erat antara berbagai departemen dalam perusahaan, termasuk desain, pemasaran, produksi, dan penelitian dan pengembangan.
Selain itu, preferensi emosional konsumen dapat dipengaruhi oleh faktor budaya, sehingga penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan perbedaan budaya dalam penerapan Kansei Engineering. Apa yang dianggap menarik atau menyenangkan di satu budaya mungkin tidak berlaku di budaya lain. Oleh karena itu, perusahaan yang beroperasi di pasar internasional perlu melakukan penyesuaian agar produk mereka dapat diterima dengan baik di berbagai pasar.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Kansei Engineering juga membuka peluang bagi inovasi produk yang lebih besar dalam agroindustri. Dengan menggabungkan teknologi canggih dengan pemahaman yang mendalam tentang preferensi emosional konsumen, produsen dapat menciptakan produk-produk yang benar-benar baru dan berbeda. Inovasi ini tidak hanya terbatas pada produk akhir, tetapi juga dapat mencakup proses produksi, distribusi, dan pemasaran yang lebih efisien dan berkelanjutan. Dalam jangka panjang, penerapan Kansei Engineering dapat membantu agroindustri untuk tetap relevan dan kompetitif di tengah perubahan pasar yang cepat.
Secara keseluruhan, penerapan Kansei Engineering dalam agroindustri menawarkan pendekatan yang inovatif untuk menciptakan produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional tetapi juga memberikan pengalaman emosional yang memuaskan bagi konsumen. Dengan mengintegrasikan aspek emosional ke dalam desain dan pengembangan produk, produsen dapat meningkatkan daya saing produk mereka di pasar yang semakin kompetitif dan dinamis. Lebih dari itu, Kansei Engineering juga membantu perusahaan untuk lebih memahami dan merespons kebutuhan dan keinginan konsumen, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada keberhasilan jangka panjang mereka di industri ini.
ADVERTISEMENT
Dalam kesimpulan, Kansei Engineering adalah alat yang sangat efektif dalam pengembangan produk agroindustri yang berfokus pada konsumen. Dengan memahami dan memenuhi kebutuhan emosional konsumen, produsen dapat menciptakan produk yang tidak hanya unggul secara teknis tetapi juga memiliki daya tarik emosional yang kuat. Ini adalah pendekatan yang dapat membantu agroindustri untuk terus berkembang dan bersaing di pasar global yang semakin menuntut dan berubah dengan cepat. Kansei Engineering memungkinkan perusahaan untuk menciptakan produk yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan konsumen saat ini tetapi juga mampu beradaptasi dengan tren dan preferensi yang akan datang.