Konten dari Pengguna

Tantangan dan Peluang: Meningkatkan Produktivitas Pertanian dengan Big Data

Kiki Yulianto
Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian, Universitas Andalas.
17 Mei 2024 13:06 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kiki Yulianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi petani di sawah. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petani di sawah. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2050, diperkirakan jumlah penduduk dunia diperkirakan akan mencapai 9,1 miliar jiwa. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), produksi pangan perlu ditingkatkan hampir 70% untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk yang terus bertambah. Oleh karena itu, peningkatan produktivitas pertanian sangat penting dalam memastikan hasil panen yang tinggi dan profitabilitas pertanian yang stabil.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan untuk memproduksi lebih banyak makanan untuk memberi makan populasi yang terus bertambah dan menggunakan lebih sedikit lahan untuk itu. Namun, pemerintah dihadapkan pada tantangan akibat perubahan iklim dan isu lingkungan yang berdampak langsung pada produksi pangan.
Untuk mencapai target produksi pangan ini, pembuat kebijakan dan pemimpin industri mengambil dukungan dari inovasi teknologi. Untuk mengatasi tantangan dari lonjakan permintaan pangan pemanfaatan teknologi seperti Big data, Cloud Computing, dan yang lainnya akan sangat membantu meningkatkan efisiensi dan membantu mendapatkan pola dari data yang terkumpul untuk memproyeksikan prediksi keputusan di masa depan.
Big data memiliki cakupan yang luas di bidang industri pertanian dari hulu ke hilir, mulai dari tahapan budidaya, monitoring lahan, penanganan pasca panen, sampai distribusi. Big data dapat mengumpulkan data dan pelacakan fisik secara real time untuk memperkirakan keputusan yang tepat untuk meningkatkan industri pertanian di masa depan.
ADVERTISEMENT
Penerapan big data sangat penting bagi industri pertanian, karena industri pertanian yang memanfaatkan big data mempunyai potensi untuk memecahkan permasalahan dengan solusi yang akurat, khususnya di Indonesia yang merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia.
Data yang terkumpul pada big data akan diproyeksikan dalam bentuk pola-pola penting dalam kumpulan data yang berguna. Dalam mekanisme Big Data terdapat beberapa fitur seperti, Artificial Intelligence, machine learning, dan yang lain-lain.
Big data memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas industri pertanian karena mampu memprediksi proses budidaya dan peningkatan hasil panen. Hal ini baik untuk mengambil keputusan usaha tani yang akurat. Usaha tani pada sektor pertanian sangat rentan dengan fluktuasi harga pasar.
ADVERTISEMENT
Big data memungkinkan orang menggunakan indikator yang telah ditetapkan untuk memantau peningkatan atau penurunan biaya dan pendapatan. Big data di industri pertanian sepenuhnya didasarkan pada penggunaan teknologi, informasi, dan analitik untuk memberikan informasi yang berguna bagi petani.
Big data dapat dimanfaatkan untuk memperoleh informasi tentang industri pertanian atau terbukti bermanfaat bagi segmen atau area tertentu untuk meningkatkan efisiensinya.
Selain itu, dengan menerapkan big data akan mengurangi pemborosan pangan. Menurut Departemen urusan sosial dan ekonomi PBB, ada sekitar 30% makanan hilang atau terbuang di berbagai tahapan Supply Chain.
Big data adalah kunci untuk mengurangi pemborosan dengan merekam data dari toko-toko ataupun bagian supply chain mulai dari hulu sampai hilir. Kesenjangan supply dan demand antara produsen dan konsumen dapat dilacak dengan menelusuri jumlah truk dan rutenya. hal ini dapat membantu mengurangi pemborosan yang mungkin terjadi jika menggunakan big data.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pada proses budidaya big data dapat mengoptimalkan penggunaan peralatan pertanian. Dengan mengintegrasikan dengan sensor yang mendeteksi dan mencatat data penting terkait jumlah peralatan pertanian yang tidak digunakan, jumlah bahan bakar, dan pengingat perbaikan alat pertanian serta mengontrol peralatan dari jarak jauh.
Big data juga berfungsi untuk memberikan instruksi terpadu terkait jumlah dan waktu yang tepat untuk penggunaan pestisida, hal ini sangat bermanfaat untuk pengelolaan pengeluaran mereka dengan lebih baik dan mampu menghemat pengeluaran biaya akibat penggunaan pestisida yang berlebihan sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Pertumbuhan populasi global yang pesat telah menimbulkan masalah yang sangat mendesak yaitu peningkatan permintaan pangan. Agar kebutuhan pangan dapat terpenuhi, langkah-langkah yang harus diambil untuk meningkatkan hasil panen dan penggunaan big data dapat memberikan informasi penting tentang pola iklim, kebutuhan pupuk, dan tingkat kelembaban tanah.
ADVERTISEMENT
Selain itu langkah-langkah cerdas dapat diambil untuk mendapatkan varietas benih yang lebih baik dan tahan terhadap penyakit, sehingga dapat meningkatkan hasil panen.
Kekhawatiran terhadap keamanan pangan yang semakin meningkat di seluruh dunia dapat diatasi dengan memasukkan big data pada sektor industri pertanian. Setiap tahun jutaan orang menderita penyakit yang berhubungan dengan makanan. Sistem pertanian yang lebih baik dapat membantu mendeteksi kontaminasi virus atau mikroba sejak dini, di sinilah big data berperan.
Big data memungkinkan pengumpulan data dalam jumlah besar dengan berbagai variabel seperti kondisi cuaca, tingkat kelembaban, dll. Data ini dapat digunakan untuk menentukan kesehatan tanaman. Salah satu cara termudah bagi petani untuk mengakses data ini adalah melalui hasil pembacaan sensor pertanian atau pun citra satelit.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan big data di bidang industri pertanian telah membuktikan bahwa terdapat banyak peluang kemajuan teknologi di sektor ini. Potensi pertumbuhan dan peluang baru yang industri pertanian menarik para spesialis. Penerapan Big Data masih dalam tahap awal, namun terbukti bermanfaat dalam mengatasi permasalahan utama.
Untuk mendapatkan manfaat penuh dari big data, para pelaku industri pertanian dan pemangku kebijakan harus bersama-sama mendorong pengembangan dan mengadopsi sistem pengelolaan industri pertanian yang berbasis big data.
Revolusi teknologi juga telah membuka pintu bagi sektor industri pertanian dengan memperkenalkan big data. proses pengumpulan dan analisis big data tidak hanya memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas, tapi juga terbukti dalam mengurangi risiko krisis pangan global.
ADVERTISEMENT