Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Transparansi di Agroindustri: Solusi Traceability untuk Keamanan Pangan
21 Juni 2024 9:46 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kiki Yulianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini agroindustri mempunyai peran penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Agroindustri merupakan sektor yang paling fundamental bagi pemenuhan kebutuhan pangan dan perekonomian global. Pangan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk menjaga peradaban manusia dan keutuhan bangsa. Agroindustri adalah industri yang mengolah bahan baku pertanian menjadi produk pangan atau setengah jadi lalu kemudian mengirimkan ke konsumen akhir. Namun demikian, dengan semakin meningkatnya pengetahuan konsumen terhadap keamanan produk pangan, belakangan agroindustri menghadapi beberapa kendala dalam mengelola rantai pasok seperti kurangnya kepercayaan, kesulitan dalam pelacakan, dan distribusi yang tidak efisien. Dalam beberapa tahun terakhir, dengan seringnya krisis kepercayaan terhadap industri pertanian, masalah keamanan pangan telah menjadi masalah yang menjadi perhatian khusus konsumen.
ADVERTISEMENT
Keamanan pangan merupakan isu krusial di dunia saat ini, makanan yang terkontaminasi dapat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Menurut WHO, 600 juta penyakit dan 42.000 kematian setiap tahunnya disebabkan oleh makanan yang tidak aman. Makanan tidak aman yang mengandung bakteri, virus, parasit, atau bahan kimia berbahaya dapat menyebabkan lebih dari 200 penyakit, mulai dari diare hingga kanker. Setiap tahunnya, 30% kasus penyakit yang ditularkan melalui makanan terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun, dan menyebabkan kematian sekitar 7000 anak. Oleh karena itu, para produsen agroindustri harus mampu beradaptasi dengan kondisi tersebut dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Namun pada kenyataannya rantai pasok agroindustri khususnya di Indonesia masih menghadapi beberapa kendala, salah satunya adalah manipulasi kualitas yang dilakukan oleh pemangku kepentingan tertentu. Masih banyak ditemukan produk agroindustri yang menggunakan bahan kimia yang tidak terkontrol sehingga dapat membahayakan kesehatan.
Permasalahan penting lainnya dalam rantai pasok agroindustri adalah tidak tersedianya data yang mendokumentasikan seluruh aktivitas, mulai dari produksi hingga pengolahan dan distribusi. Salah satu sistem yang disarankan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah mencatat seluruh informasi proses produksi produk pangan dengan sistem Traceability. Sistem traceability merupakan kemampuan untuk melacak dan mengikuti setiap produk pangan yang akan dikonsumsi pada semua tahap produksi, pengolahan, dan distribusi. Di beberapa negara termasuk Indonesia, sistem traceability belum diterapkan secara menyeluruh dan masih menjadi kewenangan pemangku kepentingan, sehingga kasus manipulasi kualitas, kesalahan produksi, dan kasus-kasus lainnya sulit dideteksi. Jika masalah ini terus dilanjutkan, para pelaku usaha akan sangat dirugikan karena konsumen pasti ragu-ragu membeli produk pangan yang tidak ada transparansi informasi mengenai mutu dan keamanan produk tersebut.
ADVERTISEMENT
Rantai pasok produk agroindustri berkaitan dengan penyediaan pangan yang aman, sehat, dan bergizi bagi konsumen. keseluruhan proses produksi dimulai dari pengolahan lahan, pengolahan hasil panen, distribusi dan pemasaran, hingga produk dikirim ke konsumen. Oleh karena itu, rantai pasok merupakan suatu sistem terpadu dari hulu ke hilir untuk menghasilkan dan mendistribusikan produk dengan jumlah, kualitas, lokasi, dan waktu yang tepat. Pengembangan sistem traceability pada rantai pasok produk agroindustri didasarkan pada 5 pelaku, yaitu (1) Kelompok tani, (2) produsen pengolahan produk agroindustri, (3) distributor, (4) Pengecer (ritel), dan (5) konsumen. Saat ini perdagangan pangan global semakin berkembang sehingga mengakibatkan proses bisnis dapat terjadi tanpa mengenal batas geografis dan waktu. Hal ini menyebabkan kompleksitas rantai pasok meningkat. Oleh karena itu, penggunaan metode tradisional untuk pencatatan data dalam sistem traceability kurang efektif untuk aktivitas rantai pasok. Maka diperlukanlah sistem rantai pasok yang mampu bertukar informasi, integrasi, dan komunikasi antar aktor untuk menjamin keamanan dan mutu produk pangan. untuk menjawab tantangan tersebut perlu dikembangkan sistem traceability berbasis digital dalam rantai pasok produk agroindustri.
ADVERTISEMENT
Pada era modern seperti sekarang, secara teknis sistem traceability terutama pada agroindustri pangan tidak hanya sebatas alat manajemen untuk mengetahui proses transformasi produk dari bahan baku hingga mengantarkannya kepada konsumen melalui sistem informasi, akan tetapi sistem traceability telah menjadi faktor kesuksesan bisnis. Sistem traceability telah menjadi alat manajemen yang menghubungkan yang menghubungkan tujuan bisnis agroindustri, termasuk ekspansi usaha dengan upaya pemenuhan ketahanan dan keamanan pangan, efektivitas dan efisiensi sistem rantai pasok, visibilitas dan transparansi, kepatuhan terhadap regulasi, serta upaya perbaikan kualitas lingkungan.