Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Gula Tersembunyi dalam Minuman Boba: Memahami Dampaknya terhadap Kesehatan
28 Januari 2025 18:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kimberly Kayla Kitzie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bubble tea adalah minuman manis yang lezat dengan berbagai rasa, topping, dan mutiara tapioka yang kenyal, yang menjadi favorit global terutama di kalangan Gen Z. Namun, banyak orang tidak tahu berapa banyak gula yang terkandung dalam satu cup Boba favorit mereka. Terlalu banyak remaja dan bahkan orang dewasa yang tidak peduli dengan apa yang mereka minum atau makan dan mengabaikannya tanpa memikirkan dampak potensialnya terhadap kesehatan mereka.
ADVERTISEMENT
Berapa Banyak Gula dalam 1 Cup Bubble Tea?
Banyak minuman berbahan dasar bubble tea, seperti milk tea, taro flavored tea, yang diberi pemanis terlebih dahulu lalu dicampur dengan bubuk pemanis atau sirup, yang mana akan meningkatkan kadar gulanya secara signifikan. Misalnya, ‘milk tea’ biasa saja bisa mengandung 20-30 gram gula pada dasarnya, bayangkan berapa banyak gula yang bertambah setelah ditambahkan topping dan pemanis? Sirup seperti fruktosa, gula merah, atau madu umumnya digunakan untuk mempermanis teh bubble, dan dapat menambahkan sekitar 15-40 gram gula per sajian. Mutiara tapioka (boba) dimasak dalam sirup gula, sehingga menjadikannya salah satu komponen termanis dalam minuman ini. Satu porsi mutiara tapioka (sekitar ¼ cangkir) dapat menambahkan 5-10 gram gula. Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), batas konsumsi gula per orang per hari adalah 50 gram atau 4 sendok makan. Jumlah gula yang terkandung dalam minuman Boba bisa sangat membahayakan kesehatan, karena satu bubble tea dapat mengandung lebih banyak gula daripada asupan harian yang direkomendasikan.
ADVERTISEMENT
Risiko Kesehatan Akibat Konsumsi Gula Berlebihan
Seiring berjalannya waktu, mengonsumsi gula dalam jumlah yang banyak melalui minuman seperti bubble tea dapat menyebabkan:
1. Obesitas
Minuman manis menyebabkan asupan kalori berlebihan tanpa menawarkan banyak nilai gizi. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Food Science & Nutrition mengungkapkan bahwa satu minuman boba milk tea berukuran 473 ml mengandung 299 kalori. Dengan banyaknya junk food yang dimakan oleh Gen Z akhir-akhir ini dan minuman manis yang mereka konsumsi setiap hari, hal itu mengandung lebih banyak kalori.
2. Diabetes
Current Diabetes Report melaporkan, risiko seseorang terkena diabetes bisa meningkat hingga 26 persen lebih tinggi bila mengkonsumsi minuman manis yang mengandung gula sebanyak satu sampai dua saji per hari. Mengacu pada data International Diabetes Federation (IDF) secara global, terjadi peningkatan pasien diabetes di usia muda selama 2021 dan 2022. Angka kasus baru diabetes tipe 1 pada anak dan remaja di tahun 2021 adalah 184.100 kasus dan pada tahun 2022 mencapai 201.00.
ADVERTISEMENT
3. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke
Gula berlebih dikaitkan dengan kadar trigliserida yang lebih tinggi, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Gula yang berlebihan dapat mengganggu cara tubuh kita mengatur keseimbangan natrium dan air, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa minuman manis yang mengandung gula dikaitkan dengan risiko hipertensi yang lebih tinggi. Seiring waktu, tekanan darah tinggi kronis dapat melemahkan jantung.
Bubble tea bisa menjadi minuman yang menyenangkan dan nikmat, tetapi penting untuk memperhatikan kandungan gulanya. Bagaimanapun, kitalah yang paling mengenal tubuh kita, tetapi ada baiknya untuk tidak selalu mengikuti pada keinginan kita, karena gula bisa sangat jahat bagi tubuh kita.