Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Menantang Norma Gender: Bagaimana Feminisme Mendorong Individualitas
25 Januari 2025 18:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kimberly Kayla Kitzie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Norma gender adalah ide tentang bagaimana pria dan wanita seharusnya berperilaku, mengekspresikan diri, dan bersikap. Apa yang disebut 'ide' ini tertanam sejak dini di masa kanak-kanak, tertanam dalam diri mereka bahwa wanita harus mengasuh, pasif, dan mengurus rumah tangga sementara pria diharapkan untuk menjadi dominan, tegas, dan berfokus pada karir. Stereotipe ini membatasi seseorang untuk benar-benar mengekspresikan jati dirinya, sehingga mereka hanya terpaku pada jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dengan itu, apa peran feminisme? Feminisme memainkan peran penting dalam menentang cara berpikir yang sudah ketinggalan zaman, ini adalah abad ke-21. Ucapan seperti "Wanita tidak usah berusaha terlalu keras untuk karir dan akademiknya karena mereka akan berakhir mengerjakan pekerjaan rumah tangga." adalah hal yang sangat misoginis dan seksis untuk dikatakan, tetapi banyak orang masih melakukannya, sungguh menyedihkan melihat hal seperti itu menjadi hal yang sudah biasa. Feminisme adalah gerakan yang memperjuangkan kesetaraan gender dan mengakhiri seksisme, tetapi juga menekankan pembebasan dari norma-norma yang menindas. Feminisme tidak hanya membebaskan perempuan, tetapi juga menawarkan kebebasan bagi laki-laki dari 'toxic masculinity', yang mendorong bahwa tidak apa-apa bagi laki-laki untuk menerima kerentanan dan emosi mereka tanpa takut dihakimi.
ADVERTISEMENT
Bagaimana individualitas terbentuk?
Individualitas terbentuk karena feminisme menentang sistem patriarki yang memaksakan keterbatasan peran gender, dan menganjurkan masyarakat untuk menghargai pilihan individu dan ekspresi diri. Kini, hal ini memberikan dampak yang sangat besar pada masyarakat kita, karena hal ini memberdayakan individu untuk membuat pilihan di luar peran tradisional. Seperti perempuan memiliki hak untuk memilih menjadi CEO atau ibu rumah tangga, atau keduanya tanpa dipandang sebelah mata, sementara laki-laki dapat mengambil peran sebagai pengasuh tanpa stigma. Hal-hal kecil ini seharusnya tidak perlu dipertanyakan karena tidak ada yang salah dengan keinginan perempuan untuk membangun masa depan, mimpi, dan karirnya sendiri, sama seperti tidak ada yang salah dengan laki-laki yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Cara lain feminisme mendukung individualitas adalah dengan mampu mengekspresikan diri kita yang sebenarnya, misalnya kebebasan dalam apa yang kita kenakan, gaya, penampilan, dan perilaku kita memberanikan kita untuk melepaskan diri dari cengkeraman ekspektasi masyarakat. Kita tidak berkewajiban untuk mengikuti ekspektasi masyarakat, baik itu dalam penampilan maupun tindakan kita. Tidak ada yang namanya aktivitas dan karir yang khusus untuk gender tertentu, setiap individu lebih dari sekadar diperbolehkan untuk mengejar minat mereka terlepas dari stereotip.
Menciptakan dunia di mana individualitas dirayakan dan setiap orang memiliki kesempatan untuk hidup secara autentik adalah sebuah gerakan yang tidak hanya membebaskan perempuan. Namun, gerakan ini juga membebaskan manusia secara keseluruhan, sehingga tercipta masyarakat yang lebih inklusif dan menerima.
ADVERTISEMENT