Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Orangtua yang Bercerai: Bagaimana Hal Itu Membentuk Pandangan Kita tentang Cinta
3 Maret 2025 14:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kimberly Kayla Kitzie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perceraian dapat berdampak besar pada cara pandang anak terhadap cinta, hubungan, dan pernikahan. Memiliki orang tua yang bercerai tentu tidak mudah karena hal itu juga mempengaruhi kondisi mental anak dan masalah-masalah yang mungkin timbul karenanya. Apakah pengalaman itu dipenuhi konflik atau diselesaikan secara damai, menyaksikan perpisahan orang tua mereka dapat membentuk keyakinan dan perilaku mereka dalam hubungan. Mungkin, trauma yang mereka alami hanya karena orang tua mereka yang berpisah telah menumbuhkan rasa takut untuk melakukan kesalahan yang sama dan mengingat kembali kejadian tersebut. Ketakutan ini dapat menyebabkan kecemasan dalam hubungan, sabotase diri, atau kesulitan untuk sepenuhnya berinvestasi pada pasangan romantis. Beberapa mungkin berjuang dengan gaya keterikatan, baik menjadi terlalu bergantung atau menjaga jarak emosional.
ADVERTISEMENT
Takut Mengulang Siklus Itu
Anak-anak dari orang tua yang bercerai dapat mengembangkan rasa takut bahwa hubungan itu rapuh dan bahwa cinta yang paling kuat pun dapat memudar. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian dari mereka mengembangkan rasa kemandirian yang kuat. Mereka mungkin memprioritaskan kemandirian sebelum berkomitmen pada suatu hubungan, memastikan mereka dapat berdiri sendiri secara emosional dan finansial. Meskipun ini dapat menjadi kekuatan, hal ini juga dapat mempersulit mereka untuk bergantung pada pasangan atau membuka diri sepenuhnya dalam suatu hubungan. Ketakutan ini menjadi alasan mengapa seorang anak dapat mengembangkan pola pikir tidak ingin menikah dan memutuskan untuk hidup sendiri demi menghindari konflik di masa mendatang. Beberapa mungkin menunda atau menghindari pernikahan sama sekali, karena takut akan mengulangi kesalahan orang tua mereka.
ADVERTISEMENT
Kemandirian dan Kepercayaan Diri
Di sisi lain, ada beberapa aspek positif dari memiliki orang tua yang bercerai. Mengalami perceraian secara langsung dapat membuat seseorang lebih jeli terhadap dinamika hubungan yang tidak sehat. Mereka lebih berhati-hati dalam memilih pasangan, mengenali tanda-tanda bahaya seperti komunikasi yang buruk, kurangnya dukungan emosional, atau perilaku yang suka mengendalikan sejak dini. Beberapa anak dari orang tua yang bercerai mempelajari pelajaran berharga tentang komunikasi, kompromi, dan penyelesaian konflik. Jika orang tua mereka menangani perceraian dengan matang dan memprioritaskan pengasuhan bersama, mereka dapat mengembangkan pendekatan yang lebih sehat untuk menyelesaikan konflik dalam hubungan mereka sendiri. Tidak semua dampak perceraian bersifat negatif, karena perceraian dapat memberikan perspektif yang lebih membumi dan realistis tentang hubungan. Daripada mempercayai gagasan "bahagia selamanya," mereka mungkin memahami bahwa cinta membutuhkan usaha, rasa saling menghormati, dan kemampuan beradaptasi. Kesadaran ini dapat membuat mereka lebih berhati-hati dalam memilih pasangan yang cocok dan menjaga hubungan yang sehat.
ADVERTISEMENT
Meskipun perceraian dapat membentuk perspektif seseorang tentang cinta, perceraian tidak harus mendefinisikannya. Dengan kesadaran diri dan kerja emosional, anak-anak dari orang tua yang bercerai dapat membangun hubungan yang sehat dan memuaskan. Mengenali bagaimana pola asuh mereka memengaruhi pandangan mereka tentang cinta dapat membantu mereka membuat pilihan yang sadar tentang hubungan mereka sendiri, memutus pola negatif apa pun, dan merangkul pandangan yang lebih positif.