Konten dari Pengguna

Revenge Dress Princess Diana: Simbol Kekuatan dan Independensi Feminis

Kimberly Kayla Kitzie
Bersekolah di Citra Berkat Citra Raya
29 Januari 2025 9:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kimberly Kayla Kitzie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Istock/PictureLake
zoom-in-whitePerbesar
Istock/PictureLake
ADVERTISEMENT
Salah satu momen paling iconic dalam sejarah fashion adalah malam ketika Putri Diana mengenakan apa yang kini dikenal sebagai "Revenge Dress". 
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 29 Juni 1994, Putri Diana melangkah keluar untuk menghadiri sebuah pesta di Serpentine Gallery di London mengenakan gaun hitam pas badan dengan ujung asimetris dan ekor sifon yang dirancang oleh Christina Stambolian. Meskipun gaun itu sendiri sangat cantik, tetapi bukan gaun tersebut yang menarik perhatian dan kekaguman orang-orang. Namun, waktu dan konteks pilihannyalah yang membuat momen itu tak terlupakan. Pada malam yang sama, Pangeran Charles secara terbuka mengakui perselingkuhannya dengan Camilla Parker Bowles dalam sebuah wawancara di televisi. Keputusan Diana untuk mengenakan Revenge Dress melampaui style dan fashion, ini adalah tindakan independensi feminis yang kuat, ini berbicara banyak tentang bagaimana wanita dapat merebut kembali kendali atas narasi mereka bahkan di tengah kerentanan dan pengawasan publik.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Pembebasan dan Independensi dalam Institusi Patriarki 
Sebagai anggota Keluarga Kerajaan Inggris, tentu saja Putri Diana diharapkan untuk mewujudkan makna dan visualisasi dari kesederhanaan, keanggunan, dan kepatutan setiap saat. Tradisi dan protokol keluarga kerajaan sering kali tidak memberikan ruang bagi ekspresi diri, terutama bagi kaum wanita. Keberanian dari Revenge Dress dengan potongan rendah dan bentuk tubuh yang memeluk tubuh menantang ekspektasi yang kaku ini. Dengan mengenakan gaun ini, Diana membuat pernyataan dengan dia menantang gagasan bahwa seorang wanita dalam posisinya harus tetap tenang atau pasif dalam menghadapi skandal.
Apa yang dilambangkan oleh Revenge Dress? Gaun ini melambangkan transformasi Diana dari seorang wanita pemalu dan pendiam menjadi sosok yang kuat dan mandiri yang menjadi panutan banyak wanita, baik muda maupun tua. Pada saat itu, Diana telah berpisah dari Pangeran Charles dan sedang menapaki jalannya sendiri. Gaun itu lebih dari sekadar pakaian, gaun itu adalah pernyataan kebebasannya dan representasi visual tentang dirinya yang terbebas dari ikatan pernikahan yang penuh pengkhianatan dan rasa sakit emosional.
ADVERTISEMENT
Memberdayakan Perempuan Melalui Fashion
Revenge Dress dengan cepat menjadi simbol budaya pemberdayaan perempuan. Gaun ini mendapat sambutan dari para wanita di seluruh dunia yang melihatnya sebagai metafora untuk mendapatkan kembali martabat dan kepercayaan diri setelah pengkhianatan atau kesulitan. Pilihan Diana menginspirasi banyak wanita untuk melihat momen-momen seperti itu bukan sebagai kekalahan, tetapi sebagai peluang untuk transformasi dan pemberdayaan diri. Secara tidak langsung, Diana menyiratkan bahwa sebagai seorang wanita, harga diri kita tidak ditentukan oleh laki-laki, dan tidak ada laki-laki yang dapat merendahkan harga diri kita karena kitalah yang menentukannya. Diana menunjukkan bahwa seorang wanita dapat menggunakan penampilannya bukan untuk validasi, tetapi sebagai pernyataan kekuatan, individualitas, dan harga dirinya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, gaun tersebut terus menginspirasi diskusi tentang bagaimana wanita dapat merebut kembali kekuatan mereka dalam menghadapi kesulitan. Gaun tersebut telah menjadi batu ujian bagi percakapan tentang feminisme, kemandirian, dan cara-cara wanita dapat menantang ekspektasi tradisional dalam masyarakat patriarki.