7 Film Mancanegara yang Tampilkan Konflik Ras

kincirdotcom
KINCIR is the leading media company focused on the video game, movie and tv series enthusiast. We delivers the best and the most comprehensive content.
Konten dari Pengguna
25 Juni 2020 15:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari kincirdotcom tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ramai-ramai kampanye #blacklivesmatter jadi pengingat kita semua bahwa enggak ada habisnya bicara soal politik identitas. Saking lekatnya problem ini di masyarakat, banyak film yang mengusung tema konflik ras di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Masalahnya bermacam-macam: perang, politik, sampai soal asmara. Nah, buat yang ingin mengerti tentang politik identitas, konflik ras, bahkan hubungannya dengan tagar #blacklivesmatter, simak film di bawah ini, yuk!

1. 12 Years a Slave (2013)

Dok. SearchLight Pictures
Film ini jadi bukti bahwa ras selalu jadi isu besar di Amerika Serikat. 12 Years a Slave menceritakan Solomon Northup, pria kulit hitam yang dijual sebagai budak. Berlatar pada 1841, perbudakan yang terjadi dianggap lumrah. Malah, banyak orang berkulit putih yang bawa isu agama sebagai tameng perbudakan.
Dari 12 Years a Slave, kita belajar soal politik apartheid di Amerika Serikat dan mirisnya sistem hukum pada saat itu karena kekejaman white supremacy. Berkat penceritaan yang detail dan penggambaran yang relate, film ini meraih Piala Oscar sebagai “Film Terbaik” pada 2014.
ADVERTISEMENT

2. The Hobbit Saga

Dok. Warner Bros.
Konflik ras dalam trilogi ini bicara soal kebencian yang terjadi antara kurcaci dan peri (elf). Alasannya, saat Raja Thrór diserang orc, mereka enggak dibantu sama kaum peri, karena sang raja takut bangsanya juga dihabisi orc. Sejak itu, para peri dianggap sombong. Sementara, para kurcaci dianggap pemarah. Kebencian itu pun terus ada dan membentuk citra masing-masing kaum.
Meski kisah ini hanya dalam dunia fantasi, tapi juga menggambarkan perilaku manusia saat ini. Kebencian yang ada cenderung karena sentimen antara satu ras dengan ras lain yang juga diturunkan pada generasi selanjutnya.

3. La Haine (1995)

Dok. Canal+
La Haine bercerita tentang persahabatan tiga pemuda di kawasan yang padat penduduk imigran. Tiga pemuda tersebut, yaitu Vinz (Yahudi), Said (Arab), dan Hubert (Afrika). Saat Said mengalami koma ketika bentrok dengan polisi, Vinz ingin balas dendam. Namun, Hubert takut, karena pasti mereka akan kena masalah lain.
ADVERTISEMENT
Film ini berikan kisah yang menarik dari multikulturalisme. Konflik ras bukan sekadar operasi penegak hukum, tetapi juga soal ketakutan akan identitas dan pemerintahan yang ‘lemah’. Hal ini menimbulkan rasa terpinggirkan bagi para imigran dan penduduk asli merasa terancam dengan imigran. Dengan cerita menarik dan tragis, film ini dapat respons positif di Festival Film Cannes 1995.

4. Green Book (2018)

Dok. DreamWorks
Dalam film, biasanya orang kulit hitam digambarkan lebih rendah dari kulit putih. Nyatanya, terpatahkan dalam Green Book. Film pemenang Oscar 2019 ini menceritakan pria berkulit putih bernama Tony Lip jadi sopir dari Don Shirley, pria Afro-Amerika. Meski Shirley berada di kalangan atas, dia juga kerap diremehkan. Lip yang awalnya benci dengan orang Afro-Amerika, mulai menyadari bahwa cara pandangnya salah.
ADVERTISEMENT
Menyaksikan film ini kita jadi paham alasan ketika seseorang jadi rasis, karena belum mengenal lebih dalam. Berkat alurnya yang detail, Green Book pun meraih berbagai penghargaan dari penonton dan kritikus. Kalian bisa baca review film Green Book di sini.

5. Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015)

Dok. Picklock Production
Sesuai dengan judulnya, film garapan Garin Nugroho ini menceritakan perjalanan hidup H.O.S Tjokroaminoto yang kini dikenal sebagai pemimpin Sarekat Islam dan guru para tokoh besar. Dalam film ini, rasisme yang ditampilkan ketika rakyat pribumi dianggap “kotor” dan jadi warga kelas tiga. Hal inilah yang melatarbelakangi perjuangan para tokoh besar Tanah Air melawan penjajahan. Dengan detail cerita yang mengagumkan, film Guru Bangsa: Tjokroaminoto dapat tiga Piala Citra dari delapan nominasi yang didapatkannya
ADVERTISEMENT
***
Rekomendasi film, serial, dan anime terbaik bisa kalian dapatkan secara lengkap di KINCIR. Kalian juga bisa selalu update soal game terbaru dan kabar esports terkini.