Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pasar Tradisional, Bertahan dalam Modernisasi untuk Kehidupan Masyarakat
19 Juli 2023 17:43 WIB
Tulisan dari Gigih Persada Putra Mahmud tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pasar merupakan istilah yang sangat sering kita dengar.Pada dasarnya pengertian pasar sendiri yakni tempat bertemunya antara pembeli dan penjual.
ADVERTISEMENT
Secara teknis, pasar adalah tempat di mana dua pihak atau lebih dapat bertemu untuk melakukan transaksi ekonomi, bahkan yang tidak melibatkan alat pembayaran yang sah sekalipun. Transaksi pasar dapat melibatkan pertukaran barang, jasa, tenaga kerja, modal, surat berharga, informasi, hingga mata uang. Di mana barang-barang itu berpindah dari satu pihak ke pihak lain. Singkatnya, pasar adalah arena di mana pembeli dan penjual dapat berkumpul dan berinteraksi.
Pasar tradisional berawal dari sistem barter barang sehari-hari yang dilakukan masyarakat setempat dengan para pelaut Tiongkok. Sejak saat itu juga, pasar tradisional menjadi tonggak dalam memajukan dan menggerakkan ekonomi kerakyatan serta menjadi miniatur kehidupan sosial, budaya, bahkan politik suatu masyarakat.
Salah satu pasar tradisional terbesar di daerah Bekasi ialah Pasar Rakyat Juara. Pasar ini terletak di Jl. Komp.Harapan Jaya, Kec. Bekasi Utara. Pasar ini sudah berdiri sejak zaman perpecahan konflik Timor Timur, tetapi pasar ini mulai direnovasi oleh Pemerintah Bekasi pada 2003 silam.
Hampir setiap hari pasar tradisional seroja ini selalu ramai dikunjungi, beragam usia dari yang muda sampai orang tua, pria dan wanita, bahkan beragam profesi dan jabatan yang datang hanya untuk sekedar membeli makanan ringan, kebutuhan rumah tangga, atau hanya sekedar membeli mainan untuk anak anak. Di pasar tersebut lah manusia dapat saling bercengkrama, tanpa memandang status jabatan, semua sama, yang membedakannya hanyalah penjual dan pembeli.
ADVERTISEMENT
Beragam aktivitas terlihat setiap hari di pasar tradisional seroja ini. Tak hanya itu, ekspresi para pengunjung pun menghiasi dan mewarnai pasar ini. Ramai, ialah satu kata yang cocok untuk mencerminkan pasar tradisional setiap harinya.
Keberadaan pasar tradisional saat ini sangat dibutuhkan oleh siapa pun. Transaksi jual beli berlangsung aktif di sini. Pembeli sibuk menawar serta penjual yang tanpa lelah menawarkan dagangannya. Itulah pasar tradisional, tempat masyarakat bersosialisasi sembari menemukan segala macam kebutuhan sehari-hari.
Tidak dapat dipungkiri, keberadaan pasar tradisional kini memang terancam sepi dari pasar modern. Tetapi, pasar tradisional tetap memiliki tempat di hati pembeli karena memiliki banyak manfaat, bukan hanya untuk masyarakat sekitar seroja aja, masyarakat yang tinggal di luar wilayah seroja pun bahkan sering menyengajakan diri datang untuk berbelanja di pasar tradisional ini.
ADVERTISEMENT
Memang, keadaan pasar tradisional berbeda dengan pasar modern saat ini, namun disisi lain, bagi para pedagang khususnya, mereka tetap bertahan menjual dagangannya demi kelangsungan hidup mereka, hal yang dianggap kotor bagi orang lain, Hanya ada satu alasan mereka bertahan dengan kondisi seperti itu, kebutuhan.
Sekali lagi, kotor, bau, penuh sampah, dan becek saat hujan pun mungkin pernah Anda rasakan saat mengunjungi pasar ini. Apalagi udara panas, sudah biasa. Tetapi, para pedagang mengaku sudah biasa karena memang di sanalah tempat mereka meraup rezeki.
“Kalau keadaan pasar begini, sih, udah biasa,” kata Ery, sebagai salah satu pedagang ayam yang sudah lama berjualan di Pasar Tradisional Seroja ini.
“Ya mau gimana lagi ya, kita, mah, sudah biasa dengan bau sampah seperti ini. Ya nggak cuma gitu doang, keadaan pasar pas hujan itu kotor. Kalau saya pribadi mah nyaman aja dengan kondisi begini. Ya mau gimana lagi namanya kita dagang di sini harus siap terima semuanya,”
ADVERTISEMENT