Konten dari Pengguna

Bisa Merusak Hubungan Sosial, Ini 5 Dampak Negatif Main Character Syndrome

Kamilia Salsabila
Mahasiswa Teknologi Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat
20 Februari 2025 13:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kamilia Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi main character syndrome (pexels.com)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi main character syndrome (pexels.com)
ADVERTISEMENT
Pernah bertemu orang yang merasa dunia ini berputar hanya untuk dirinya? Atau mungkin tanpa sadar kamu sendiri pernah mengalaminya? Fenomena ini sering disebut sebagai Main Character Syndrome (MCS), di mana seseorang menganggap dirinya sebagai tokoh utama dalam kehidupan, sementara orang lain hanyalah figuran. Meski terdengar seperti bentuk kepercayaan diri, terlalu larut dalam sindrom ini bisa berdampak buruk, terutama dalam hubungan sosial. Yuk, kenali lima dampak negatif dari Main Character Syndrome!
ADVERTISEMENT
1. Kurang Peka Terhadap Orang Lain
Orang yang mengalami MCS cenderung terfokus pada dirinya sendiri. Mereka sering mengabaikan perasaan dan kebutuhan orang lain karena merasa dirinya paling penting dalam setiap situasi. Akibatnya, empati mereka berkurang dan bisa saja tanpa sadar menyakiti orang di sekitar mereka.
2. Rentan Konflik dengan Teman atau Pasangan
Karena selalu ingin menjadi pusat perhatian, seseorang dengan MCS bisa kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat. Mereka bisa merasa tersinggung jika tidak mendapatkan perlakuan spesial atau jika orang lain tidak selalu setuju dengan mereka. Hal ini bisa memicu konflik, terutama dalam pertemanan dan hubungan romantis.
3. Sulit Menerima Kritik
Salah satu tanda utama dari MCS adalah keengganan untuk menerima kritik. Karena merasa sebagai tokoh utama, mereka bisa menganggap kritik sebagai serangan pribadi, bukan sebagai masukan untuk berkembang. Akibatnya, mereka sulit memperbaiki diri dan sering kali mempertahankan sikap yang kurang sehat.
ADVERTISEMENT
4. Terlihat Egois dan Menyebalkan
Sikap yang terlalu fokus pada diri sendiri bisa membuat seseorang terkesan egois. Misalnya, saat berbicara, mereka hanya ingin menceritakan pengalaman pribadinya tanpa peduli dengan cerita orang lain. Hal ini bisa membuat orang di sekitar merasa tidak dihargai.
5. Kehilangan Hubungan Sosial yang Berkualitas
Jika terus-menerus menunjukkan sikap "aku adalah pusat dunia," lama-kelamaan orang-orang di sekitar bisa merasa lelah dan memilih menjauh. Hubungan yang sehat harus didasarkan pada keseimbangan, di mana setiap orang merasa dihormati dan didengarkan. Jika seseorang dengan MCS tidak menyadari hal ini, mereka bisa kehilangan banyak hubungan sosial yang bermakna.
Merasa percaya diri dan menghargai diri sendiri tentu tidak salah. Namun, tetap diperlukan kepekaan terhadap orang lain agar hubungan sosial menjadi sehat. Jangan sampai terlalu tenggelam dalam peran tokoh utama hingga lupa bahwa setiap orang juga punya cerita dan perasaan yang sama berharganya.
ADVERTISEMENT