Konten dari Pengguna

Bantu Kasmadi, Seorang Tunawisma dengan Kanker Leher Stadium 4

Kolaborasi
Mari berkolaborasi
27 Desember 2019 16:24 WIB
clock
Diperbarui 17 Februari 2020 20:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kolaborasi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kasmadi, tunawisma penderita kanker leher. Dok: Jatim Now
zoom-in-whitePerbesar
Kasmadi, tunawisma penderita kanker leher. Dok: Jatim Now
ADVERTISEMENT
Kasmadi (52) adalah seorang pekerja serabutan di Surabaya. Dia hidup secara berpindah-pindah, menumpang dari masjid satu ke masjid lain. Namun, sudah hampir lebih dari dua bulan dirinya terbaring lemah karena sakit kanker leher yang dideritanya.
ADVERTISEMENT
Semenjak sakit dan kembali ke asalnya di Lamongan, Kasmadi sering meminta tolong kepada Yuniarti Pinto Soebagio (Yuni), tetangganya di Desa Paji, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan. Menurut kabar terakhir yang diterima kumparan dari Yuni, dokter dari Poli Bedah Onkologi RS Soetomo memvonis kanker leher yang diderita Kasmadi telah masuk stadium 4. Bahkan, persentase hidupnya hanya 20 persen, karena benjolan kanker di lehernya sudah pecah dan racunnya telah menyebar ke otak dan paru.
Sebelum kanker leher memperparah keadaannya, Kasmadi hidup berpindah-pindah berdua dengan cucunya, Taufik, yang kini beranjak remaja. Dialah yang turut merawat kakeknya.
Menurut informasi yang didapat Jatim Now,--publisher kumparan--, Kasmadi sudah tidak memiliki rumah. Istrinya telah tiada, sedangkan kedua anaknya, Solikha dan Ilham Ramadhan, juga entah di mana.
ADVERTISEMENT
Taufik, si cucu, adalah anak yang ditinggalkan Solikha pada Kasmadi sejak usianya masih 6 bulan.
"Sejak umur 6 bulan anak Solikha diasuh oleh Pak Kasmadi. Jadi cucunya itu, ya, ikut berpindah-pindah tempat juga. Namanya Taufik, usianya sekarang menginjak remaja. Dia yang sekarang merawat kakeknya," kata Yuni.
Kasmadi mulai mengaku kesulitan menelan makanan pada akhir Oktober 2019. Saat itu dirinya baru saja berobat di puskesmas dan hanya diberi asam mafenamic dan amoxcillin.
Sebelumnya, Kasmadi sudah pernah berobat ke dokter dan divonis kanker leher setelah diperlihatkan hasil rontgen.
Kondisi Kasmadi pun sempat viral di Facebook berkat salah satu akun bernama Beritae Wong Lamongan (BWL) yang menggalang dana untuk kesembuhan Kasmadi.
ADVERTISEMENT
Komunitas Grup Facebook BWL beserta Karang Taruna Desa Paji, Kecamatan Pucuk, Lamongan, kemudian berhasil menghimpun donasi sebesar Rp 5.158.500 dan telah menyerahkannya pada Kasmadi, Minggu (15/12) lalu.
"Meski hidupnya susah, tapi Pak Kasmadi orang yang sabar dan jarang mengeluh," terang Teguh, selaku admin Grup BWL saat dikonfirmasi Jatim Now.
Kasmadi saat dijenguk sejumlah anggota Grup Facebook Beritae Wong Lamongan (BWL) di RSUD dr Soegiri, Lamongan
Demi kesembuhan Kasmadi, kumparan mengajak readers dengan berdonasi lewat hyperlink kitabisa yang ditaut dalam artikel ini. Mari, salurkan kebaikan sekarang!
Story ini merupakan bagian dari campaign kumparanDerma. Ayo berderma sekarang.
Untuk info, saran dan kritik mengenai kumparanDerma, sila kirim ke [email protected]