User Story Pilihan: Tips Memahami Wanita hingga Pensiun dengan Bangga

10 April 2021 0:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hanya ilustrasi (kredit: Shutterstock).
zoom-in-whitePerbesar
Hanya ilustrasi (kredit: Shutterstock).
ADVERTISEMENT
Opini dan Cerita kumparan periode 12-18 Maret 2021 bak sepiring nasi padang, aneka jenis lauk dan sayuran ada semua: Dari sisi gelap gemerlap pejabat hingga cara mencintai wanita. Berikut kami pilih 5 user story yang akan menarik hatimu:
ADVERTISEMENT

Mau Jadi Pejabat? Siap-siap Diatur Seperti Ini!

Enaknya pejabat: Gaji gede, jalan-jalan ke luar negeri, dapat fasilitas negara kelas VVIP (Very Very Important Person), dan (bonus plus-plusnya adalah) bisa kawin lagi.
Apa enggak enaknya? Simak user story dari Andri Saleh, Humas di Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, yang sering bersinggungan dengan para pejabat ini:

Cara Memahami Wanita Adalah dengan Tidak Memahaminya

Ketimbang susah payah mencari alasan kenapa cewek bertingkah abnormal, lebih baik alihkan energi kita untuk memikirkan bagaimana caranya membuat ia bahagia. Mudah kok: Cintai saja apa pun perilaku anehnya.
User story Afiqul Adib, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, ini berasal dari sebuah buku. Tapi kamu patut tahu:

Efek Domino Tarif GeNose untuk Syarat Perjalanan

Alvin Lie ialah pemerhati penerbangan dan pelayanan publik. Diam-diam, ia memperhatikan tarif alat-alat penguji virus corona. Selama ini masyarakat (mungkin termasuk kamu) membayar tes usap Antigen Rp 95 ribu hingga Rp 200 ribu. Siapa sangka harga pokoknya itu cuma Rp 60 ribu.
ADVERTISEMENT
Terkejut? Tunggu dulu, Alvin Lie kemudian menceritakan soal tarif GeNose di sini:

Mengapa Tidak Mencoba 'Memanfaatkan' Kecanduan Peserta Didik terhadap Instagram?

(Maha)siswa mana sih yang enggak bermain Instagram (atau media sosial lainnya)? Bukan cuma "main", mereka seolah sudah seperti kecanduan: Tiada hari tanpa bermedsos ria.
Kalau begitu, mengapa tidak guru-guru (atau dosen-dosen) ikut arus, merangkul mereka (baca: memanfaatkan) di medsos itu? Memangnya apa yang bisa dilakukan? Lihat saja tulisan Lodya Sesriyani, Dosen Bahasa Inggris Universitas Pamulang, ini:

Pensiun & Filosofi Kancing Baju

Makhsun Bustomi seorang Aparatur Sipil Negara. Selama berkarier, tak sedikit "pamitan kolega" yang ia saksikan—terutama dari mereka yang pensiun. Ada kenangan, cerita, lelucon, pertengkaran, dan persahabatan. Dan ada pula kebanggaan.
ADVERTISEMENT
Akankah nanti kita juga pamit dengan bangga? Berikut tulisannya: