Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
APTIKOM Luncurkan Buku Panduan Kurikulum Prodi Teknologi Informasi Berbasis OBE
11 Agustus 2023 10:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam upaya menghadapi era kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) yang semakin canggih dan kompleks, peran perguruan tinggi dalam menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang teknologi informasi dan komunikasi (infokom) menjadi semakin penting. Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) hadir sebagai tonggak strategis dalam memandu dan mempersiapkan program studi di seluruh Indonesia agar sesuai dengan perkembangan AI dan kebutuhan pasar kerja.
ADVERTISEMENT
Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM), Prof. Dr.rer.nat. Achmad Benny Mutiara Q.N., S.Kom mengatakan untuk mencapai tujuan tersebut pihaknya menggelar Rapat Kerja dan Bimbingan Teknis bagi perguruan tinggi. Bertempat di Universitas Brawijaya (UB) Malang kegiatan dihadiri oleh berbagai kalangan dari berbagai program studi infokom di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk memberikan panduan dan arahan kepada para pengajar dalam menyusun kurikulum yang relevan dengan perkembangan terkini di bidang AI.
"Bagi yang belum mengenal APTIKOM, kegiatan ini adalah kesempatan bagi rekan-rekan di berbagai program studi untuk memahami peran dan kontribusi APTIKOM dalam meningkatkan kualitas pendidikan infokom di Indonesia," jelas Prof. Benny, Kamis (10/8/2023).
Pada kesempatan itu turut diluncurkan Buku Panduan Kurikulum Program Studi Teknologi Informasi APTIKOM. Buku ini diharapkan bisa menjadi panduan program studi dalam menyusun kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE). Sebelumnya APTIKOM telah meluncurkan dua buku panduan yang mencakup berbagai aspek penting untu program studi informatika dan sistem informatika bagi program sarjana.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pertemuan ini juga membahas rencana penyusunan buku panduan bagi program studi yang belum memiliki panduan resmi. Hal ini mencakup berbagai bidang seperti rekayasa perangkat lunak (RPL), sistem komputer, dan program studi tingkat lanjut seperti program magister (S2).
Sejalan dengan perkembangan pendidikan saat ini, semua kurikulum yang disusun mengadopsi pendekatan Outcome-Based Education (OBE). Hal ini memastikan bahwa lulusan program studi infokom memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan mampu menghadapi tantangan AI di masa depan. Meskipun demikian, APTIKOM tetap berpegang pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang telah ditetapkan pemerintah.
"Kami ingin menegaskan bahwa meskipun kurikulum berbasis OBE, kami tetap memastikan bahwa standar kompetensi yang dihasilkan sesuai dengan SKKNI dan KKNI. Hal ini memberikan jaminan bahwa lulusan program studi infokom memiliki daya saing yang tinggi dan relevan dengan tuntutan industri," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam upaya menghadirkan kurikulum yang mengikuti perkembangan terkini, APTIKOM juga merujuk pada buku peta okupansi yang dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Hal ini memastikan bahwa lulusan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor teknologi informasi yang terus berkembang.
Melalui bimbingan teknis ini, APTIKOM memberikan kontribusi yang signifikan dalam memajukan dunia pendidikan infokom di Indonesia. Dengan menghasilkan lulusan yang siap menghadapi era kecerdasan buatan, APTIKOM mewujudkan visinya untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan mampu membawa dampak positif bagi kemajuan teknologi dan inovasi di Tanah Air.
Ketua Pelaksana Bimtek APTIKOM 2023, Widhy Hayuhardhika Nugraha Putra, Ir., S.Kom., M.Kom menambahkan kegiatan kali ini diikuti oleh 30 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Total ada 110 peserta, yang terdiri dari 60 peserta bimbingan teknis dan 50 peserta rapat kerja.
ADVERTISEMENT
"Kami harapakan setelah mengikuti bimbingan teknis ini, setiap prodi bisa menyusun buku kurikulumnya sendiri untuk prodi masing-masing, sesuai buku panduan yang diterbitkan oleh APTIKOM," kata Widhy.
Live Update