Konten dari Pengguna

Dampak, Peluang, dan Tantangan Kurikulum OBE di Indonesia

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
3 Januari 2024 10:10 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, penerapan Outcome Based Education (OBE) dalam pendidikan didukung oleh dasar hukum dan pedoman yang mengaturnya, menunjukkan signifikansi OBE dalam peningkatan mutu pendidikan dan persiapan generasi muda menghadapi masa depan. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia No. 20 Tahun 2003 menjadi landasan hukum yang mengamanatkan prinsip-prinsip OBE dalam sistem pendidikan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Undang-Undang ini menegaskan bahwa pendidikan di Indonesia harus berfokus pada pencapaian hasil yang konkret dan sesuai dengan tuntutan zaman, sesuai dengan visi pendidikan nasional. Selain itu, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia No. 20 Tahun 2018 lebih rinci mengatur penerapan OBE, termasuk pedoman pengembangan kurikulum, evaluasi hasil pembelajaran, dan pengukuran kompetensi siswa berdasarkan prinsip OBE.
Dasar hukum ini memberikan fondasi yang kokoh bagi lembaga-lembaga pendidikan di seluruh Indonesia untuk mengadopsi OBE. Meskipun tantangan dalam implementasi tetap ada, keberadaan dasar hukum dan pedoman ini memberikan kerangka kerja yang jelas untuk mengadopsi OBE dan memaksimalkan manfaatnya dalam mempersiapkan generasi muda untuk masa depan yang kompetitif dan beragam.
Dampak Kurikulum OBE
ADVERTISEMENT
Kurikulum OBE di Indonesia memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini dapat terjadi, setidaknya ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh, di antaranya: Pertama, fokus pada hasil pembelajaran konkret memungkinkan evaluasi yang lebih akurat terhadap pencapaian siswa, termasuk kemampuan mereka dalam menerapkan pengetahuan di dunia nyata. Dampak positif ini terkonfirmasi melalui beberapa hasil penelitian yang mencatat peningkatan kualitas pendidikan khususnya pada pendidikan vokasi di Indonesia.
Selain itu, OBE juga menghadirkan relevansi yang lebih tinggi antara pendidikan dengan dunia kerja. Implementasinya mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di kehidupan sehari-hari dan dalam karier, dengan merancang kurikulum sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman. Keterlibatan industri dalam merancang kurikulum membuka peluang bagi siswa untuk terlibat dalam proyek dunia nyata, magang, dan kerjasama yang meningkatkan peluang karier.
ADVERTISEMENT
Terakhir, OBE mengubah pendekatan pengajaran, di mana guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran. Metode pembelajaran yang lebih berfokus pada interaksi, eksperimen, dan pemecahan masalah membantu siswa mengembangkan keterampilan yang penting untuk menghadapi dunia yang kompleks dan dinamis. Dengan peningkatan kualitas pendidikan, relevansi dunia nyata, dan pendekatan pengajaran yang lebih interaktif, OBE akan terus memberikan kontribusi positif di Indonesia, meskipun masih menghadapi tantangan implementasi.
Peluang Kurikulum OBE
Kurikulum OBE di Indonesia membuka sejumlah peluang yang sangat menjanjikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk bersaing di tingkat global. Pertama, OBE memberikan kesempatan yang berharga untuk customisasi kurikulum. Dengan pendekatan ini, sekolah dapat menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dan minat siswa, memungkinkan mereka untuk fokus pada pengembangan keahlian khusus yang mungkin mereka geluti di masa depan. Ini bukan hanya meningkatkan keterlibatan siswa, tetapi juga menciptakan pendidikan yang lebih personal dan adaptif, sesuai dengan semangat pendidikan yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, OBE memberikan keunggulan daya saing global bagi siswa. Di tengah era globalisasi, di mana Era Industri 4.0 dan Society 5.0, siswa perlu bersiap untuk bersaing di pasar kerja yang kompetitif, bahkan di tingkat internasional. OBE mempersiapkan mereka dengan keterampilan dan pemahaman yang relevan dalam konteks global. Selain itu, OBE memungkinkan pengukuran pencapaian internasional, memungkinkan siswa Indonesia untuk berkompetisi dan berkolaborasi dengan siswa dari berbagai negara. Hal ini membantu mereka meraih keunggulan dalam karier dan berkontribusi dalam skala internasional.
Terakhir, OBE responsif terhadap perubahan zaman. Fleksibilitas yang terkandung dalam pendekatan ini memungkinkan sekolah dan guru untuk menyesuaikan kurikulum dengan cepat, memastikan bahwa siswa mendapatkan pemahaman dan keterampilan yang relevan dengan perkembangan dunia yang terus berubah. Hal ini sangat penting dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan masa depan yang mungkin belum terlihat saat ini. Oleh karena itu, OBE memberikan peluang yang sangat berharga dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan mempersiapkan siswa untuk masa depan yang lebih kompetitif dan relevan secara global.
ADVERTISEMENT
Tantangan Kurikulum OBE
Meskipun Kurikulum OBE menawarkan banyak potensi positif, implementasinya di Indonesia juga menghadapi sejumlah tantangan yang signifikan. Pertama, tantangan terbesar adalah terkait dengan evaluasi dan pengukuran hasil pembelajaran. OBE menekankan hasil yang lebih konkret dan seringkali melibatkan aspek abstrak seperti keterampilan dan sikap. Menerjemahkan hasil tersebut ke dalam bentuk pengukuran yang akurat dan objektif bisa menjadi pekerjaan yang rumit. Sehubungan dengan hal tersebut, penting untuk mengembangkan alat evaluasi yang sesuai dan memastikan bahwa mereka mencerminkan pencapaian siswa dengan adil dan benar.
Tantangan berikutnya adalah persiapan guru. Untuk mengadopsi pendekatan OBE yang lebih interaktif dan berbasis hasil, guru memerlukan pelatihan dan dukungan yang memadai. Ini melibatkan perubahan dalam pendekatan pengajaran mereka, yang tidak selalu mudah dilakukan setelah bertahun-tahun praktik yang berbeda. Oleh karena itu, perlu investasi dalam pelatihan guru agar mereka dapat mengubah pendekatan pengajaran mereka dan merancang kurikulum yang memadai berdasarkan hasil yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Terakhir, tantangan penting lainnya adalah implementasi yang konsisten di seluruh sekolah di Indonesia. Meskipun konsep OBE menawarkan potensi yang besar, tantangan praktis dalam menerapkan OBE secara seragam di seluruh negeri kita adalah kenyataan yang harus dihadapi. Faktor-faktor seperti sumber daya yang terbatas, perbedaan regional, dan budaya sekolah yang beragam dapat memengaruhi keberhasilan implementasi. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor ini dan mengambil tindakan yang sesuai untuk mengatasi tantangan tersebut dalam upaya memaksimalkan manfaat dari OBE di seluruh Indonesia. Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa OBE dapat diterapkan dengan sukses dan memberikan manfaat maksimal bagi pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Kurikulum OBE di Indonesia telah membawa dampak positif dengan meningkatkan kualitas pendidikan, memberikan relevansi dengan dunia nyata, dan mengubah pendekatan pengajaran menjadi lebih interaktif. Peluang OBE meliputi customisasi kurikulum, peningkatan daya saing global, dan respons terhadap perubahan zaman. Namun, tantangan terkait evaluasi yang akurat, persiapan guru, dan implementasi yang seragam harus diatasi. Kerjasama antara pemangku kepentingan, penting untuk memastikan keberhasilan OBE dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk masa depan yang kompetitif khususnya dalam Era Industri 4.0 dan Society 5.0 ini.
Penulis: Hasmin Tamsah, Prodi Doktor Ilmu Manajemen (DIM), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Amkop Makassar