Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Dr. Dandi Darmadi Jelaskan Peran BAN-PT & LAM dalam Akreditasi Perguruan Tinggi
28 November 2024 9:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam seminar SEVIMA yang rutin dihadiri oleh ribuan rektor dan dosen dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia, Dr. Dandi Darmadi, M.A.P., membahas peran penting Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) dalam sistem akreditasi perguruan tinggi. Seminar ini menjadi forum strategis untuk memahami dinamika regulasi akreditasi di era digital.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang pakar digitalisasi kampus dan pendidikan tinggi, Dr. Dandi menjelaskan bahwa pembagian tugas antara BAN-PT dan LAM sangat jelas. "BAN-PT bertanggung jawab atas akreditasi institusi perguruan tinggi, sementara LAM mengakreditasi program studi di bidang ilmu tertentu," paparnya.
"BAN-PT fokus pada akreditasi perguruan tinggi secara keseluruhan, sementara LAM bertugas mengakreditasi program studi dengan standar yang lebih tinggi dan spesifik dibandingkan SN Dikti," jelas Dr. Dandi Darmadi, M.A.P., dalam seminar SEVIMA yang dihadiri ribuan rektor dan dosen se-Indonesia.
Peran dan Tanggung Jawab BAN-PT
Dr. Dandi menjelaskan bahwa BAN-PT bertugas mengakreditasi perguruan tinggi secara keseluruhan. "Akreditasi BAN-PT mencakup semua aspek institusi, seperti manajemen, infrastruktur, penelitian, dan pengabdian masyarakat," katanya.
Ia menekankan bahwa peran BAN-PT adalah memastikan perguruan tinggi di Indonesia memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) yang telah ditetapkan. "BAN-PT menjadi garda terdepan dalam menjaga kualitas institusi perguruan tinggi secara menyeluruh," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Fokus LAM pada Program Studi
Berbeda dengan BAN-PT, LAM memiliki tugas khusus dalam mengakreditasi program studi di perguruan tinggi. "LAM fokus pada standar yang lebih spesifik untuk setiap bidang ilmu. Standar ini disusun dengan tingkat kompleksitas yang lebih tinggi dibandingkan SN Dikti," jelas Dr. Dandi.
Ia juga menyebutkan bahwa jika LAM belum terbentuk untuk suatu bidang ilmu tertentu, tugas akreditasi tersebut sementara dilaksanakan oleh BAN-PT. "LAM baru akan menjalankan tugasnya setelah memiliki standar yang disetujui dan diakui oleh pemerintah," ungkapnya.
Standar LAM yang Lebih Tinggi
Menurut Dr. Dandi, standar yang digunakan oleh LAM berada pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan SN Dikti. "Standar LAM dirancang untuk memastikan program studi tidak hanya memenuhi kriteria nasional tetapi juga memiliki daya saing global," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan bahwa cakupan kriteria dalam standar LAM juga lebih luas, mencakup aspek spesifik yang relevan dengan bidang ilmu masing-masing. "Hal ini memungkinkan LAM untuk memberikan penilaian yang lebih mendalam dan komprehensif terhadap program studi," ujarnya.
Kolaborasi dan Persetujuan
Dr. Dandi menjelaskan bahwa setiap standar yang digunakan oleh LAM harus mendapatkan persetujuan dari otoritas terkait sebelum diterapkan. "Standar LAM ditetapkan setelah melalui proses evaluasi dan disetujui oleh pemerintah, sehingga memiliki legitimasi yang kuat," katanya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara LAM dan BAN-PT dalam menjaga mutu pendidikan tinggi di Indonesia. "Kolaborasi ini memastikan bahwa baik institusi maupun program studi di Indonesia memenuhi standar yang telah ditetapkan," jelasnya.
Dukungan Teknologi untuk Akreditasi
ADVERTISEMENT
Sebagai Training Manager SEVIMA, Dr. Dandi juga menyoroti bagaimana teknologi dapat mendukung perguruan tinggi dalam memenuhi standar akreditasi. "Dengan SEVIMA Platform, perguruan tinggi dapat mengelola data dan proses akreditasi secara lebih efisien," katanya.
Ia menambahkan bahwa teknologi ini memungkinkan perguruan tinggi untuk melacak pencapaian standar dengan mudah dan memberikan laporan yang akurat. "Ini membantu perguruan tinggi untuk lebih fokus pada pengembangan akademik," tambahnya.
Ajakan untuk Bertransformasi
Sebagai penutup, Dr. Dandi mengajak perguruan tinggi untuk memanfaatkan teknologi dan memahami regulasi akreditasi dengan baik. "Transformasi digital dan pemahaman mendalam tentang regulasi adalah kunci untuk mencapai akreditasi unggul," tutupnya.
Komitmen SEVIMA dalam Mendukung Akreditasi
Seminar ini kembali menegaskan komitmen SEVIMA untuk mendukung perguruan tinggi di Indonesia dalam mencapai akreditasi unggul. Dengan panduan dari pakar seperti Dr. Dandi Darmadi, perguruan tinggi diharapkan dapat memahami dan mengimplementasikan sistem akreditasi yang efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT