Konten dari Pengguna

Dr. Dandi Darmadi: Strategi Menulis Standar SPMI untuk Mutu Pendidikan

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
19 Januari 2025 23:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam seminar SEVIMA yang rutin dihadiri ribuan rektor dan dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, Dr. Dandi Darmadi, M.A.P., pakar digitalisasi kampus dan pendidikan tinggi, memaparkan cara merumuskan Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang efektif. Seminar ini menjadi panduan penting bagi institusi pendidikan tinggi dalam memastikan implementasi SPMI yang terarah dan berdampak nyata.
ADVERTISEMENT
Pentingnya Standar SPMI yang Terarah
Dalam paparannya, Dr. Dandi menegaskan bahwa standar SPMI harus dirumuskan dengan jelas dan terarah. "Standar SPMI yang baik adalah yang dapat dipahami dan diimplementasikan dengan mudah oleh pihak-pihak terkait. Dengan demikian, tanggung jawab dan peran masing-masing pihak dalam mencapai standar tersebut dapat diketahui secara pasti," ungkapnya.
Sebagai contoh, Dandi menjelaskan standar SPMI untuk pencapaian kurikulum unggul. "Jika kurikulum merupakan tanggung jawab program studi, maka penulisannya harus menyebutkan pihak yang bertanggung jawab secara eksplisit. Misalnya, 'Ketua program studi bersama Wakil Dekan I bidang akademik wajib memastikan bahwa program studi memiliki kurikulum yang mampu membawa daya saing lulusan hingga tingkat internasional'," jelasnya.
Keterlibatan Pihak Terkait
Dandi menekankan pentingnya melibatkan berbagai pihak dalam merumuskan standar SPMI. "Standar SPMI bukan hanya dokumen administratif, tetapi alat strategis untuk memastikan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, kolaborasi antara pimpinan, dosen, dan pihak administrasi sangat penting," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Dandi, proses perumusan standar ini harus dimulai dari evaluasi kebutuhan program studi dan tujuan institusi. "Kita harus bertanya, apa yang ingin dicapai institusi ini? Dari situ, kita rumuskan standar yang mendukung pencapaian tujuan tersebut," tegasnya.
Dukungan Teknologi untuk Implementasi
Dalam konteks pengelolaan SPMI, Dr. Dandi juga menyoroti peran teknologi seperti SEVIMA Platform. "Teknologi dapat membantu perguruan tinggi dalam menyusun, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan SPMI. Dengan sistem yang terintegrasi, perguruan tinggi dapat memastikan bahwa setiap standar diterapkan dengan konsisten," jelasnya.
Platform ini, lanjut Dandi, memungkinkan monitoring yang lebih efisien, terutama dalam memastikan ketercapaian indikator mutu. "Sebagai contoh, jika ada standar yang menyebutkan kurikulum harus memiliki daya saing internasional, teknologi dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan indikator tersebut, seperti jumlah lulusan yang bekerja di luar negeri atau melanjutkan studi ke universitas top dunia," paparnya.
ADVERTISEMENT
Membangun Budaya Mutu di Perguruan Tinggi
Dr. Dandi juga mengingatkan bahwa standar SPMI harus dirancang untuk membangun budaya mutu di perguruan tinggi. "Kita tidak hanya berbicara tentang memenuhi kewajiban regulasi, tetapi juga memastikan bahwa pendidikan tinggi Indonesia terus berkembang dan bersaing di tingkat global," ujarnya.
Ia mengajak para peserta seminar untuk melihat SPMI sebagai alat transformasi, bukan sekadar dokumen formal. "Ketika standar ini dirumuskan dengan baik dan didukung oleh implementasi yang konsisten, kita sedang menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik untuk generasi mendatang," tutupnya.
Seminar ini memberikan wawasan penting tentang perumusan standar SPMI yang strategis dan implementatif. Dengan panduan dari Dr. Dandi Darmadi, perguruan tinggi di Indonesia diharapkan dapat merancang standar SPMI yang tidak hanya relevan, tetapi juga mampu membawa institusi pendidikan menuju daya saing internasional. Kombinasi antara perencanaan yang matang, kolaborasi, dan dukungan teknologi menjadi kunci sukses dalam memastikan mutu pendidikan yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT