Konten dari Pengguna

Jadi Mata Kuliah, Mahasiswa IAIN SAS Babel Antusias Belajar Aksara Arab Melayu

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
9 April 2025 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Pembelajaran mengenai akasra Arab Melayu terus dipertahankan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung (SAS Babel) sejak beberapa tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, pengajaran soal aksara Arab Melayu menjadi salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh para mahasiswa di banyak program studi.
Salah satu mahasiswi IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung, Viona, mempunyai kesan tersendiri saat mengikuti mata kuliah aksara Arab Melayu tersebut.
Pada pelaksanaanya, mereka mengaku antusias karena bisa belajar sesuatu yang benar-benar baru.
Viona mengatakan, pada awalnya dirinya memang merasa kesulitan saat pertama kali belajar soal Arab Melayu, saat sudau berada di bangku kuliah.
"Secara keseluruhan sih agak sedikit kesusahan, tapi menyenangkan karena ini kan belajar hal baru bagi diri saya sendiri," katanya.
Terlebih lagi, ia mengaku belum pernah menemui penggunaan huruf Arab Melayu dalam kehidupan sehari-harinya.
ADVERTISEMENT
"Karena dalam kseharian sih tidak pernah bertemu juga," tambahnya.
Hal senada, juga disamakan Nayla yang menyebut jika mata kuliah Arab Melayu memang memiliki tingkat kesulitan tersendiri baginya.
"Kalau menurut Nayla sih, Arab Melayu ini susah-sudah gampang. Kalau dibenak sih seperti gampang, tapi tulisannya berbeda," ucap Nayla.
Untuk itu ia juga berpendapat, jika pembelajaran soal bahasa Arab murni bisa dikatakan lebih mudah.
"Dari pendapat Nayla sih mending, (bahasa) Arab asli itu, dari Arab Melayu," tuturnya.
Sumber: Bangka Pos