Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Ketua STIE Gentiaras: Teknologi Bukan Lagi Kemewahan Tapi Kebutuhan
31 Januari 2023 16:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Digitalisasi kampus.](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gr3gyvz7b4rajh5tvp9t997d.png)
ADVERTISEMENT
Dunia pendidikan tak bisa terlepas dari teknologi. Bahkan kini teknologi bukan lagi menjadi barang yang mewah tetapi justru kebutuhan bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Gentiaras Dr. Andy Fitriady Dharma Tilaar, S.E., M.M. Menurutnya seluruh civitas akademika harus melek teknologi agar tidak tertinggal zaman.
"Karena pendidikan sangat dekat dengan teknologi. Dengan berkembangnya dunia pendidikan sekarang otomatis gentiaras harus mengalami banyak evolusi di bidang sistem pelayanan kemahasiswaan dan akademik. ini merupakan bagian dari revolusi industri," kata Andy kepada SEVIMA, Selasa (31/1/2023).
Ia mengatakan STIE Gentiaras telah memulai digitalisasi kampus sejak tahun 2006. Diakui perjalanannya memang tidak mudah dan terus dilakukan perbaikan. Hingga akhirnya STIE Gentiaras memilih untuk bekerjasama dengan SEVIMA sebagai perusahaan Education Technology (EdTech) dan berfokus pada penyediaan perangkat lunak untuk perguruan tinggi.
"Dari tahun 2006 kami sudah memulai tapi belum maksimal, sekarang kami melangkah ke depan dengan harapan tidak gagal lagi. Akhirnya tim akademik memilih SEVIMA sebagai rekan dalam pengembangan sistem digitalisasi untuk akademik, pengolahan data, termasuk pengajaran," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Andy berharap seluruh civitas akademika melek teknologi dan memanfaatkan sebesar mungkin untuk kebutuhan edukasi. Meski demikian menurutnya teknologi yang dikembangkan harus melibatkan manusia dalam hal operasional.
Dirinya mengakui tidak mudah menerapkan sistem baru pada pola-pola lama, namun tetap perubahan perlu dilakukan agar bisa mengikuti perkembangan zaman.
"Ini bukan pekerjaan rumah yang mudah dan butuh waktu yang cukup panjang. Makanya kami sepakat memilih SEVIMA, karena dipandang operator dan seluruh civitas akademik diharapkan mampu menggunakan program ini supaya lebih baik," katanya.
Sementara itu Ketua Badan Pelaksana Harian Yayasan Gentiaras Laurentius Purwoko Subiyanto berharap langkah digitalisasi kampus yang diambil bisa mengembangkan STIE Gentiaras. Menurutnya pendidikan harus terus mengikuti perkembangan teknologi.
"Pendidikan mau tidak mau harus berkolaborasi dengan digitalisasi, bahkan menjadi syarat. Perkembangan ini bukan hanya sarana tapi mengubah kultur atau budaya manusia. Pendidikan itu bagi saya create a new culture, pendidikan membangun budaya baru. Tapi tetap perlu diperhatikan nilai-nilai humanitas tidak boleh dilepaskan," ujar Romo Totok sapaan akrabnya.
ADVERTISEMENT