Menuju Unggul, IAI Syaichona Moh Cholil Digitalisasi Kampus Bersama SEVIMA

Urusan administrasi kampus terasa seperti mencari jarum di tumpukan jerami jika masih menerapkan sistem manual. Setiap kali mahasiswa butuh mengurus KRS atau melihat nilai, mereka harus bolak-balik ke berbagai bagian, membawa berkas fisik yang rentan hilang atau salah input. Belum lagi kalau server mendadak bermasalah, mendadak pula antrian di loket akademik jadi mengular.

Tantangan ini juga dialami oleh para dosen dan staf. Rekapitulasi nilai yang masih dilakukan manual, pengarsipan dokumen sering tercecer, hingga laporan akademik ke pemerintah bisa memakan waktu berminggu-minggu. Rasanya seperti mengendarai sepeda tua semua menjadi lambat, ribet, dan ketinggalan zaman.

Menyadari bahwa cara lama ini tak bisa terus dipertahankan, Institut Agama Islam (IAI) Syaichona Moh. Cholil melakukan transformasi digital dengan menggandeng SEVIMA sebagai mitra. Keputusan tersebut diambil saat masih berstatus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) pada Desember 2024 lalu.

Wakil Rektor IAI Syaichona Moh. Cholil, H. Moh. Mardi, S.Pd.I., M.H, mengatakan kerjasama dengan SEVIMA ini bukanlah hal yang baru. Karena sejak 2022, STAI Syaichona Moh. Cholil telah memenfaatkan layanan CSR SEVIMA yakni GoFeeder Community.

"Awalnya mulai dari tahun 2022 kami menggunakan GoFeeder Community. Selama dua tahun menggunakan CSR SEVIMA kami rasakan sangat membantu karena tidak lagi manual," kata Nasih, saat Gala Apresiasi Mitra Akademik SEVIMA, 5 Desember 2024.

Melihat manfaat yang dirasakan, pimpinan kampus ingin menerapkan digitalisasi kampus yang lebih baik lagi, sehingga memutuskan untuk menggunakan layanan SEVIMA Platform. Keputusan ini juga untuk mendukung alih bentuk perguruan tinggi dari sebelumnya Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) menjadi Institut Agama Islam (IAI) Syaichona Moh. Cholil.

Mardi berharap dengan peningkatan kerjasama dengan SEVIMA, pihaknya mendapatkan pendampingan dalam melakukan digitalisasi kampus. Sehingga bisa membawa IAI Syaichona Moh. Cholil unggul, kompetitif, dan bisa bersaing dengan perguruan tinggi besar lainnya.

Dengan SEVIMA Platform, semua sistem akademik yang sebelumnya terpisah-pisah kini terintegrasi dalam satu platform berbasis cloud. Mahasiswa bisa mengakses informasi akademik mereka kapan saja, dosen lebih mudah dalam mengelola nilai dan perkuliahan, sementara staf administrasi tak lagi harus begadang demi menyusun laporan. Diharapkan bisa membawa kampus bergerak lebih cepat dan efisien di era digital.

"Transformasi digital ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efektivitas administrasi kampus, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi mahasiswa," ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 78 Tahun 2025, ditetapkan di Jakarta pada tanggal 23 Januari 2025, ditandatangani oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Bapak Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syaichona Moh. Cholil Bangkalan telah resmi beralih bentuk menjadi Institut Agama Islam (IAI) Syaichona Mohammad Cholil.