Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Keyakinan dan Ilmu: Perspektif Prof. Budi Djatmiko
12 Juli 2023 12:35 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sikap seseorang seringkali ditentukan oleh keyakinan yang tertanam dalam dirinya. Keyakinan tersebut berdasarkan ilmu yang diyakini, bahwa ilmu tersebut bersandar pada Allah SWT. Oleh karena itu, adanya perbedaan sikap manusia disebabkan oleh isi hati yang berbeda. Inilah yang membedakan mengapa Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling mulia dan baik, karena manusia diberikan akal dan qolbu.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah kajian Prof Budi Djatmiko memberikan ilustrasi, mengapa perilaku harimau Afrika sama dengan harimau Sumatera, bahkan juga sama dengan harimau Amerika atau Eropa? Ini terjadi karena harimau tidak memiliki qolbu.
"Jadi, wajar saja jika perilakunya sama. Begitu pula dengan harimau di Indonesia meski tersebar di pulau-pulau besar seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan kepulauan-kepulauan kecil lainnya misalnya semua pulau tersebut dihuni oleh harimau mereka memiliki perilaku yang sama karena tidak memiliki qolbu," kata Prof Budi dalam kajian yang dikutip dari Youtube M Budi Djatmiko, Rabu (12/7/2023).
Menurut Prof Budi, apabila keyakinan yang tertanam dalam qolbu seseorang salah, maka sikapnya menjadi tidak sesuai, bahkan bisa menjadi tidak wajar. Oleh karena itu, setiap muslim membutuhkan keyakinan yang benar. Dengan memiliki keyakinan yang benar, sikap seseorang juga secara otomatis menjadi benar.
ADVERTISEMENT
"Namun, bagaimana kriteria keyakinan yang benar? Kita perlu mempelajari bagaimana keyakinan tersebut harus selaras dengan Alquran dan hadis," ujarnya.
Keyakinan yang selaras dengan Alquran dan hadis disebut sebagai keyakinan ilahiyah. Oleh karena itu, Rasulullah pernah mengatakan, "Aku tinggalkan untukmu dua perkara ini, yaitu pusaka yang diberikan kepada semua umat Rasulullah, agar kita tidak tersesat. Pertama, berpegang teguh kepada Kitabullah (Alquran), dan kedua bila kita sudah memilih Islam dan bersyahadat, maka kita harus rela seluruh langkah kehidupan kita diatur oleh Alquran. Kehidupan kita harus bersandar pada Alquran, dan seluruh hidup kita seharusnya meniru perilaku Rasul."
Dalam pandangan Prof Budi Djatmiko, perbedaan sikap manusia dapat dilihat dari perbedaan keyakinan dan ilmu yang mereka miliki. Keyakinan yang benar adalah keyakinan yang selaras dengan Alquran dan hadis, yang disebut keyakinan ilahiyah. Dengan memiliki keyakinan yang benar, seseorang dapat membimbing sikapnya agar sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mempelajari Alquran dan hadis, serta berpegang teguh pada ajaran Islam dalam seluruh aspek kehidupan mereka.
ADVERTISEMENT
Kajian lengkap bisa disaksikan di Channel Youtube M Budi Djatmiko .