Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Prof Intan Ahmad Isi Webinar ITB Seputar AI untuk Proses Pembelajaran
6 November 2024 11:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Direktorat Pengembangan Pendidikan Institut Teknologi Bandung (Ditbangdik ITB) menyelenggarakan webinar “AI for Educators”, 21 Juni 2024, yang membahas bagaimana penerapan artificial intelligence (AI) dalam proses pengajaran dan pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Webinar ini menghadirkan lima narasumber, salah satunya Prof. Intan Ahmad M., Ph.D. Melalui materi berjudul “Pendidikan Tinggi di Era Kecerdasan Buatan: Tantangan dan Solusi”, beliau menyampaikan bahwa untuk pendidikan tinggi, acuan yang digunakan yakni bagaimana berevolusi in a way dan beradaptasi untuk bertahan serta berkembang di era digital yang berubah dengan sangat cepat, terlebih dengan kemampuan teknologi seperti kecerdasan buatan.
Kecerdasan buatan bukanlah sekadar tools sebab tidak hanya dapat dikontrol oleh manusia, tetapi juga dapat membuat suatu keputusan atau sesuatu yang baru yang mungkin belum ada sebelumnya.
“Dalam pendidikan, AI akan mengubah setiap aspek dalam pengajaran dan pembelajaran. Namun, kembali lagi posisi AI tidak menggantikan, tetapi hanya memperkuat kemampuan guru dan dosen untuk mengajar dan memberikan pendidikan yang lebih bagus bagi mahasiswa (dan muridnya),” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Beliau menyampaikan bahwa tujuan pendidikan tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk lingkungan. Pendidikan pun harus memprioritaskan pengembangan keterampilan dengan melakukannya secara independen. Independen dalam hal ini ialah berpikir kritis. Beliau menekankan agar pengguna mesti berhati-hati, jangan sampai semua hal dilimpahkan kepada AI sehingga membuat cara berpikir pengguna menjadi terbatas.
Perubahan yang luar biasa dan tidak bisa diduga membuat tidak ada guru atau dosen yang mengetahui metode seperti apa yang baik untuk diterapkan dalam pengajaran. Hal ini membuat semua mahasiswa dan sivitas akademika harus terus belajar untuk beradaptasi dengan teknologi baru, termasuk AI.
“Mari kita ciptakan kampus kita sebagai lingkungan pendidikan yang mengadopsi AI sekaligus menumbuhkan tanggung jawab sosial, empati, dan pertimbangan etis,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sumber: ITB