Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Prof Suyitno Minta Akademisi NU Kenalkan Kurikulum Keaswajaan
23 Februari 2023 11:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Lembaga Perguruan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT PBNU) tengah menyusun kurikulum Keaswajaan melalui Pra-Rakernas LPTNU. Nantinya kurikulum tersebut akan menjadi panduan bagi perguruan tinggi yang berafilisasi dengan NU.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan (Kaban) Litbang Diklat Kemenag RI, Prof Amien Suyitno, mengatakan jika berbicara tentang Kurikulum Aswaja pada perguruan tinggi yang bercorak Nahdlatul Ulama, kampus-kampus tersebut telah melaksanakannya sesuai ijtihad masing-masing. Sebab, PTNU memiliki karakteristik berpikir NU yang membangun moderasi beragama.
"Pembangunan perguruan tinggi NU harus mengacu kepada karakteristik tersebut. Salah satunya sikap tawassuth. Berpikir moderat ini menjadi core business-nya NU," kata Prof Suyitno saat kegiatan Diseminasi Kurikulum Keaswajaan dan Moderasi Beragama pada PTKI, 20 Februari.
Pra-Rakernas yang berlangsung di Java Heritage Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah ini merupakan kemitraan antara Balitbang Kemenag dengan LPT BPNU. Oleh karena itu, Prof Suyitno mengajak para akademisi untuk terus mengenalkan Kurikulum Aswaja di perguruan tinggi atau kampus milik NU.
ADVERTISEMENT
Nilai Aswaja yang dikedepankan NU berikutnya adalah tasamuh atau toleransi. Sikap ini ditandai antara lain menganggap orang lain bukan sebagai ancaman. "Jangan sampai hubungan sisi kemanusiaan kita terganggu oleh perbedaan keyakinan," ujarnya.
Kemudian, ciri berikutnya dari Fikrah Aswaja NU adalah fikrah islahiah atau transformatif. Menurut dia, hal ini ditandai dengan banyaknya gagasan yang muncul dari kalangan NU.
Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini menyebut bahwa NU juga bersifat dinamis. Ia menyatakan bahwa nilai-nilai fikrah NU akan lebih menjadi injeksi dalam membangun Kurikulum Aswaja.
Sebelumnya, pria asal Tulungagung, Jawa Timur, ini mengatakan sepakat LPTNU saat ini telah melakukan gerakan yang sangat cepat. “LPTNU sudah dapat belanja solusi dan satu per satu semakin baik,” ujarnya dalam kegiatan yang diikuti pimpinan PTNU dari Jawa, Bali, NTB tersebut.
ADVERTISEMENT
Perlunya toleransi
Bupati Banyumas Ahmad Husein yang diwakili Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Agus Nur Hadi mengatakan sangat mendukung penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Menurut dia, untuk menghindari timbulnya perpecahan dan konflik diperlukan peran dan sikap toleransi agar semua penganut aliran dapat menghargai perbedaan.
“Menghormati tradisi lokal dan meminimalisir ekslusivisme dan perasaan paling benar,” kata Agus.
Dikatakan, paham Islam yang moderat sangat diperlukan dalam menjaga ajaran toleransi dan harmonisasi dalam kehidupan masyarakat.
Moderasi beragama memerlukan sikap saling menghormati terhadap paham yang berbeda. Moderasi beragama dapat dibangun dengan penguatan silaturahim melalui pendidikan Aswaja yang mengedepankan sikap tawassuth (moderat).
Sumber: NU Online