Konten dari Pengguna

STIT Al-Khairiyah: Membuka Akses, Menyatukan Generasi Lewat Digitalisasi

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
21 April 2025 14:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Sebagai Kepala Biro Administrasi Akademik di STIT Al-Khairiyah Citangkil Cilegon, Sururul Murtadlo, M.Pd dikenal sebagai figur yang berdedikasi tinggi terhadap transformasi kampus menuju digitalisasi yang inklusif dan efisien. Dengan latar belakang di bidang manajemen pendidikan Islam, beliau aktif mendorong inovasi dalam layanan akademik untuk meningkatkan mutu pendidikan di institusinya. Kepemimpinan beliau dalam biro akademik sangat berperan dalam menyukseskan visi kampus sebagai perguruan tinggi Islam yang unggul dan berbasis teknologi.
ADVERTISEMENT
Menurut Sururul Murtadlo, digitalisasi bukan hanya soal penggunaan teknologi, tetapi juga tentang membangun ekosistem pendidikan yang partisipatif, fleksibel, dan adaptif. "Pembelajaran kini lebih aktif dan melibatkan mahasiswa secara lebih mendalam. Kita beralih dari metode pengajaran konvensional ke pendekatan yang interaktif, di mana mahasiswa tidak hanya sebagai pendengar, tetapi juga sebagai pelaku aktif dalam proses belajar," ujar beliau pada tim SEVIMA (21/04/2025).
STIT Al-Khairiyah Citangkil Cilegon telah menerapkan berbagai layanan digital guna mendukung efisiensi layanan akademik dan administrasi. Dengan sistem SIAKAD by SEVIMA, mahasiswa dapat mengakses pengisian KRS, KHS, cetak kartu ujian, hingga pengecekan jadwal perkuliahan secara mandiri. Tak hanya itu, proses Pendaftaran Mahasiswa Baru (PMB) pun sudah dilakukan secara online, begitu pula dengan sistem presensi digital, manajemen surat menyurat dan arsip digital, serta layanan bantuan digital yang terintegrasi.
ADVERTISEMENT
Selain meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, digitalisasi ini juga memperluas fleksibilitas pembelajaran. Berbagai dukungan teknologi, termasuk bantuan dari kecerdasan buatan (AI), membantu menciptakan jalur pembelajaran yang lebih personal dan mendukung mobilitas mahasiswa dalam mengakses pendidikan di berbagai kondisi.
Namun, Sururul Murtadlo juga mengakui adanya sejumlah tantangan dalam proses ini. Di antaranya adalah rendahnya literasi digital di kalangan dosen dan mahasiswa, akses jaringan internet yang belum merata, serta kekhawatiran terkait keamanan data dan manajemen sistem. Untuk menjawab tantangan ini, STIT Al-Khairiyah menerapkan beberapa strategi seperti pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM secara berkelanjutan, menjalin kemitraan dengan penyedia teknologi, serta memperkuat infrastruktur kampus secara bertahap.
Sebagai kampus Islam yang menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan, STIT Al-Khairiyah juga mengambil pendekatan sosial dalam proses digitalisasi agar tidak meninggalkan mahasiswa dengan keterbatasan akses. Strategi yang diterapkan meliputi:
ADVERTISEMENT
* Blended Learning (pembelajaran campuran) untuk mengakomodasi berbagai kondisi mahasiswa,
* Platform akademik ringan dan ramah akses untuk menjangkau pengguna dengan koneksi terbatas,
* Pusat layanan bantuan mahasiswa, dan
* Digitalisasi bertahap dengan dukungan sosial dan edukatif bagi seluruh civitas akademika.
"Kami percaya bahwa digitalisasi harus membawa manfaat untuk semua. Oleh karena itu, kami pastikan setiap langkah transformasi ini tetap menjunjung inklusivitas, efisiensi, dan kemajuan pendidikan Islam yang relevan dengan zaman," pungkas Sururul Murtadlo pada tim SEVIMA (21/04/2025).
Dengan semangat inovatif dan strategi yang berkelanjutan, STIT Al-Khairiyah Citangkil Cilegon terus bergerak maju menjadi kampus yang siap menghadapi tantangan era digital, tanpa meninggalkan satu pun warganya di belakang.