Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
STMIK Umel Mandiri Teken MoU dengan SEVIMA Platform di MUNAS VI APTIKOM
9 Desember 2022 12:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ratusan pimpinan perguruan tinggi hadir dalam Musyawarah Nasional (Munas) VI Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) di Griya Agung Ballroom Prime Plaza Hotel, Bali. Acara dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali yang diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali, I Gede Indra Dewa Putra.
ADVERTISEMENT
Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Umel Mandiri (STMIK) Umel Mandiri menjadi salah satu perguruan tinggi yang melakukan penandatanganan MoU dengan SEVIMA Platform mengenai Pelaksanaan Program Tridarma Perguruan Tinggi Berupa Pengembangan Pendidikan, Pengajaran, Penelitian, dan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Serta Penyediaan Sumber Daya Manusia.
Ketua STMIK Umel Mandiri Abd. Rachman Dayat, S.Kom., M.Kom mengatakan bekerja sama dengan industri, khususnya SEVIMA Platform pastinya menjadi keuntungan besar, khususnya bagi PTS di wilayah Papua. Sangat sedikit industri IT yang berada di Jayapura membuat kesulitan untuk menyiapkan tempat magang dan juga sulit mendapatkan dosen praktisi bagi para mahasiswa kami.
"Kami juga sudah mendapatkan benefit dari produk GoFeeder Community Sevima Platform, yang membantu kampus kami dalam mengelola data akademik sehingga pelaporan akademik kami selalu 100 persen. Semoga selanjutnya kami dapat menggunakan produk siAkad Cloud untuk menunjang predikat akreditasi kampus kami menjadi lebih baik," kata Rachman.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Ketua APTIKOM Prof. Ir. H. Zainal Arifin Hasibuan, MSc., PhD juga mengatakan kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 700 perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia. Setidaknya ada dua agenda kegiatan lainnya yang diadakan secara bersamaan yakni International Conference on Informatics and Computing (ICIC) dan Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SEMNASTIK).
"Tema yang Munas diusung kali ini yakni Memberdayakan Kecerdasan Artifisial untuk Percepatan Transformasi digital di Era Revolusi Industri 4.0 Menuju Masyarakat 5.0," kata Zainal saat pembukaan, Kamis (8/12/2022).
Ia mengatakan kata kunci pada acara kali ini adalah percepatan transformasi digital. Hal tersebut sesuai dengan instruksi dari Presiden RI Joko Widodo, yang meminta semua lapisan masyarakat melakukan percepatan transformasi digital.
ADVERTISEMENT
"Secara proporsional kita kan menyikapi kemujuan teknologi 4.0 dan secara terbuka menuju masyarakat 5.0 dari Sabang sampai Merauke maju bersama," ucapnya.
Dari sisi akademis, APTIKOM berusaha memberikan secara maksimal pengetahuan dan keterampian yang terkini dalam menyongsong generasi emas 2045. Menurutnya hal tersebut merupakan salah satu tanggung jawab dari APTIKOM.
"Kami berusaha meningkatkan kuatlitas konferensi, APTIKOM akan terus berusaha memperkuat kompetensi di bidang teknologi informasi," ujarnya.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali, I Gede Indra Dewa Putra menyambut baik Munas VI APTIKOM diadakan di Bali. Hal ini dinilai sebagai dukungan terhadap keguaran Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) di Bali.
"Tema yang dipilih juga kekinian, tidak hanya di dunia pendidikan dari sisi pemerintah juga harus segera melakukan transformasi digital agar selaras dengan masyarakat," kata Gede Indra.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari We Are Social per Januari 2022 sebagian besar masyarakat Indonesia sudah terhubung dengan internet atau sebanyak 73 persen dari total penduduk. Tercatat, total penduduk Indonesia berjumlah 277,7 juta orang pada Januari 2022.
"Harapan kami melalui Munas APTIKOM, perguruan tinggi di Indonesia bisa membantu masyarakat meningkatkan kecerdasan generasi muda dalam rangka mencapai generasi emas. Berdasarkan survei perguruan tinggi paling favorit saat ini yang berbasis teknologi," ucapnya.
Live Update
Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menghapus presidential threshold 20 persen dalam sidang uji materi terkait UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, Kamis (2/1). Semua partai politik kini bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri.
Updated 2 Januari 2025, 17:41 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini