STT Duta Bangsa: Digitalisasi Kampus untuk Masa Depan Pendidikan

Foto: Istimewa

Sekolah Tinggi Teknik (STT) Duta Bangsa terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui transformasi digital. Di bawah kepemimpinan Dedi Wirasasmita, ST., MM., M.Kom., kampus ini semakin berkembang dengan memanfaatkan teknologi sebagai solusi untuk menciptakan lingkungan belajar yang modern, efisien, dan inklusif. Sebagai Ketua STT Duta Bangsa, Dedi Wirasasmita berkomitmen untuk membawa kampus ini menjadi institusi yang unggul dalam penerapan teknologi pendidikan, memastikan bahwa mahasiswa siap menghadapi tantangan global di era digital.

Menurut Dedi Wirasasmita, digitalisasi bukan hanya sekadar tren, tetapi kebutuhan yang harus diadopsi perguruan tinggi agar tetap relevan. "Dengan teknologi, kita bisa membuka akses pembelajaran lebih luas, menciptakan interaksi yang lebih dinamis, dan memberikan efisiensi dalam pengelolaan akademik. Kampus yang tidak beradaptasi akan tertinggal," ujarnya pada tim SEVIMA (19/03/2025). Teknologi seperti big data dan kecerdasan buatan (AI) memungkinkan perguruan tinggi menganalisis gaya belajar mahasiswa serta memberikan rekomendasi materi yang sesuai dengan kebutuhan individu.

Untuk mewujudkan kampus digital, STT Duta Bangsa telah mengimplementasikan berbagai inovasi. Salah satu langkah strategisnya adalah penerapan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD), yang memungkinkan mahasiswa dan dosen mengakses layanan akademik secara lebih mudah dan efisien. Selain itu, kampus juga rutin mengadakan sosialisasi dan pelatihan penggunaan SIAKAD guna memastikan seluruh civitas akademika dapat mengoptimalkan teknologi ini.

Sebagai bagian dari transformasi digital, STT Duta Bangsa bekerja sama dengan SEVIMA, sebuah platform teknologi pendidikan yang membantu perguruan tinggi mengelola sistem akademik secara terintegrasi. Kolaborasi ini memberikan manfaat besar dalam meningkatkan efisiensi layanan akademik dan administrasi, sehingga mahasiswa dan dosen dapat lebih fokus pada proses pembelajaran dan penelitian tanpa terkendala birokrasi yang kompleks.

Namun, di tengah upaya menuju kampus digital, tantangan tetap ada. Salah satu hambatan utama adalah kesenjangan akses teknologi, di mana tidak semua mahasiswa dan staf memiliki perangkat dan koneksi internet yang memadai. Untuk mengatasi hal ini, STT Duta Bangsa telah mengajukan 100 kuota KIP-Kuliah bagi mahasiswa yang membutuhkan, memastikan bahwa mereka tetap dapat mengakses pembelajaran digital tanpa terkendala biaya.

Selain itu, pengembangan infrastruktur teknologi menjadi prioritas utama. STT Duta Bangsa terus meningkatkan fasilitas kampus dengan menyediakan jaringan WiFi yang stabil, laboratorium komputer yang dilengkapi internet, serta ruang belajar digital yang memungkinkan mahasiswa untuk mengakses materi pembelajaran dengan lancar.

Menurut Dedi Wirasasmita, keberhasilan transformasi digital tidak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga kesiapan sumber daya manusia. Oleh karena itu, pelatihan bagi dosen dan staf administrasi dilakukan secara rutin untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam mengoperasikan sistem digital. "Kita ingin memastikan bahwa semua pihak di kampus ini siap dan mampu beradaptasi dengan teknologi, karena inilah kunci utama dalam menciptakan pendidikan berkualitas di era digital," jelasnya pada tim SEVIMA (19/03/2025).

Dengan langkah-langkah strategis yang telah diterapkan, STT Duta Bangsa optimis menjadi kampus yang lebih modern, inklusif, dan inovatif. Digitalisasi bukan hanya membuat proses akademik lebih efisien, tetapi juga membuka peluang baru bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan. "Kami berkomitmen untuk terus berkembang, memastikan bahwa setiap mahasiswa STT Duta Bangsa memiliki akses ke pendidikan terbaik yang berbasis teknologi," Ucap Dedi Wirasasmita pada tim SEVIMA (19/03/2025).