Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Terapkan MBKM, Polimedia Kreatif Jalin Kerjasama Pentahelix
19 Desember 2022 11:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Program baru lecutan Kemendikbud Ristek yakni kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) mulai bergulir. Perguruan tinggi gencar melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk menunjang program teranyar tersebut.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan oleh Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) menjalin kerjasama pentahelix dengan 14 instansi. Konsep pentahelix atau multipihak terdiri dari lima unsur yakni pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, serta media.
"Pada prinsipnya kejasama yang kami bangun terkait dengan pengembanan SDM di bidang industri kreatif dan pariwisata. Ada banyak sub sektor yang kami kembangkan utamanya dalam MBKM," kata Nova Darmanto selaku Wakil Direktur III Polimedia kepada SEVIMA.
Penandatanganan dilakukan pada 14 Desember 2022 di Aston Priority, Jakarta Selatan. Beberapa instansi yang melakukan tandatangan yakni SEVIMA Platform, Lembaga Penyiaran Swasta (LSP) TV, Quantum HRM Internasional, Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), serta Great Edu.
Nova menambahkan kerjasama ini dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berorientasi pada industri kreatif. Menurutnya untuk bisa mencetak lulusan yang mumpuni, Polimedia tidak bisa berdiri sendiri sehingga harus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.
ADVERTISEMENT
"Kerjasama kali ini dilakukan dengan 14 instansi yang terdiri dari unsur industri, perguruan tinggi, goverment, media, serta komunitas, itu konsep pentahelix yang dikembangkan oleh seluruh elemen aktivitas kegiatan orientasi kemahasiswaan," ucapnya.
Ia berharap agar kerjasama tidak hanya di atas kertas tetapi juga bisa lebih konkret, sehingga bisa mengembangkan potensi yang ada. Mengingat setiap lulusan memerlukan sertifikat pendamping ijazah, guna mendapatkan kemampuan tambahan dalm kompetensinya.
"Kami berharap mendapatkan keuntungan, tidak harus dengan finansial, tetapi mahasiswa kami bisa mendapatkan berbagai kemampuan kompetensinya di luar pembelajaran setiap hari," tandasnya.