Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
UNY Tuan Rumah Kongres FPTVI: Dorong Pendidikan Vokasi Hadapi Perubahan Iklim
11 November 2024 10:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjadi tuan rumah Kongres Nasional ke-9 Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) tahun 2024. Acara ini berlangsung di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY pada 28 Oktober 2024, menandai komitmen UNY dalam memajukan pendidikan vokasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mengusung tema "Peran Pendidikan Vokasi Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi Bangsa di Tengah Perubahan Iklim," acara berhasil menarik lebih dari 200 peserta dari berbagai perguruan tinggi vokasi di seluruh Indonesia.
Rektor UNY, Prof. Sumaryanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa menjadi tuan rumah Kongres FPTVI adalah bukti nyata komitmen UNY untuk terus mendukung pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri dan mampu beradaptasi dengan tantangan zaman. “Krisis pangan dan energi menjadi isu global yang memerlukan perhatian khusus, dan pendidikan vokasi berperan penting dalam mencetak tenaga kerja terampil yang siap menghadapi tantangan ini,” ungkapnya.
Tema yang diusung dalam seminar kali ini tidak hanya relevan, tetapi juga sangat strategis mengingat tantangan perubahan iklim yang semakin nyata. Prof. Herman Saputro, Ketua FPTVI, menjelaskan bahwa forum ini lahir untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Dengan anggota yang hampir mencapai 140 program studi, fakultas, dan sekolah vokasi, kami berharap FPTVI dapat menjadi garda depan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul di bidang energi dan pangan,” jelasnya.
Melalui kongres ini, FPTVI dan UNY mengajak seluruh anggota untuk berkolaborasi dalam mengatasi masalah ketahanan pangan dan energi yang kian mengemuka akibat perubahan iklim. Prof. Herman menambahkan, “Kita perlu lebih banyak riset dan kolaborasi untuk menyiapkan tenaga kerja yang terampil di sektor-sektor strategis ini.”
Pada sesi utama seminar, Plt. Dirjen Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, Ph.D., hadir sebagai keynote speaker dan memberikan pandangan mengenai arah masa depan pendidikan vokasi di Indonesia. Tatang menekankan bahwa perguruan tinggi vokasi harus lebih adaptif terhadap perubahan yang terjadi, terutama di era disrupsi teknologi dan krisis global.
ADVERTISEMENT
“Kolaborasi dengan dunia industri, pengembangan kurikulum yang relevan, serta metode pembelajaran berbasis proyek menjadi kunci untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi dinamika dunia kerja,” tuturnya.
Tatang juga membahas pentingnya pembelajaran sepanjang hayat sebagai strategi menghadapi perubahan cepat di dunia kerja. Ia mengusulkan agar perguruan tinggi mulai menawarkan program langganan untuk alumni guna memfasilitasi pelatihan berkelanjutan.
“Dinamika dunia kerja yang terus berubah menuntut lulusan untuk selalu melakukan reskilling dan upskilling. Perguruan tinggi harus cepat beradaptasi dengan menyediakan pelatihan yang sesuai kebutuhan industri,” tambahnya.
Sebagai bentuk komitmen nyata, UNY memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman dengan berbagai mitra industri, termasuk SMK Nasional Berbah Sleman. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan praktik industri bagi mahasiswa vokasi dan memberikan kesempatan lebih luas untuk magang dan pelatihan langsung di dunia kerja.
ADVERTISEMENT
Dekan Fakultas Vokasi UNY, Dr. Minta Harsana, menegaskan bahwa kolaborasi ini akan memperkuat kurikulum vokasi dan menciptakan lulusan yang siap kerja dan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Dalam seminar juga menghadirkan pembicara dari berbagai perguruan tinggi ternama, seperti Prof. Dr. -Ing. Ir. Agus Maryono dari UGM, yang berbicara mengenai teknologi ramah lingkungan untuk ketahanan energi. Sementara itu, Prof. Dr. Eng. Ir. Agus Purwanto dari UNS memaparkan tentang inovasi penyimpanan energi listrik sebagai solusi menghadapi krisis energi. Wakil Dekan Fakultas Vokasi IPB, Dr. Ir. Anita Ristianingrum, menyampaikan pentingnya peran pendidikan vokasi dalam inovasi pangan di tengah perubahan iklim yang drastis.
Melalui Kongres Nasional ini, UNY bersama FPTVI menunjukkan bahwa pendidikan vokasi memiliki peran strategis dalam mencetak tenaga kerja terampil yang mampu mendukung ketahanan pangan dan energi bangsa, menjawab tantangan global, serta berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sumber: UNY