Konten dari Pengguna

Kecemasan Karier di Usia Muda? Ini Cara Gen Z Mengatasinya!

Stress Management Indonesia
Neuroscience, Holistic, and Humanistic solution centre with the healthy start from home based programme.
25 Desember 2024 9:28 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Stress Management Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambaran Kecemasan Karier di usia muda ( Sumber Foto : Generate Photo by Blackbox.ai)
zoom-in-whitePerbesar
Gambaran Kecemasan Karier di usia muda ( Sumber Foto : Generate Photo by Blackbox.ai)
ADVERTISEMENT
Masih ingat dengan hari pertama kerja atau saat memulai kuliah? Mungkin kita pernah merasa seperti "wow, akhirnya ini dia!" tetapi di sisi lain juga timbul rasa cemas yang menghantui. Untuk Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara 1997 hingga 2012, kecemasan karier adalah salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi di usia muda. Tentu saja, ini bukan hal yang aneh, karena Gen Z tumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi, perubahan iklim yang menekan, dan tekanan sosial dari media sosial yang semakin intens. Bagaimana cara Gen Z menghadapinya? Berikut ini beberapa tips praktis yang bisa membantu kamu mengatasi kecemasan karier di usia muda.
ADVERTISEMENT
Kenali Gejala Quarter Life Crisis
Kecemasan karier seringkali berhubungan dengan fenomena yang dikenal sebagai quarter life crisis. Ini adalah kondisi di mana seseorang mulai meragukan pilihan hidup dan kariernya pada usia 20-an. Beberapa gejala yang sering muncul di antaranya:
ADVERTISEMENT
Gen Z, yang dikenal sebagai generasi yang cemas, seringkali merasa tertinggal atau kurang berhasil dibanding teman-teman sebaya mereka yang tampaknya sudah "sukses" lebih dulu. Stres ini sering diperburuk oleh ekspektasi sosial yang tinggi, baik dari keluarga maupun lingkungan sekitar yang menuntut mereka untuk mencapai berbagai pencapaian hidup—misalnya, menikah, membeli rumah, atau meraih kesuksesan profesional.
Peran Media Sosial dalam Kecemasan
Satu hal yang tak bisa diabaikan adalah dampak media sosial terhadap kesehatan mental Gen Z. Media sosial memang memberi kesempatan untuk terhubung, tetapi juga bisa menjadi sumber kecemasan. Fenomena toxic positivity, yaitu tekanan untuk selalu tampak bahagia dan sukses, bisa memperburuk kondisi ini. Di balik layar, banyak orang merasa tertekan untuk menunjukkan kebahagiaan palsu yang sebenarnya tidak mereka rasakan.
ADVERTISEMENT
Media sosial juga memperkuat perasaan iri dan takut tertinggal dibandingkan orang lain. Hal ini memicu kecemasan tentang karier dan pencapaian hidup yang berujung pada perasaan tertekan. Penelitian dari National Social Anxiety Center menunjukkan bahwa lebih dari 60% Gen Z merasa cemas dan stres, dengan kecemasan sosial menjadi salah satu masalah utama yang mereka hadapi.
Bagaimana Cara Gen Z Mengatasi Kecemasan Karier?
1. Membangun Mindset yang Sehat Penting bagi Gen Z untuk mengenali bahwa perjalanan karier setiap orang berbeda-beda. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain hanya karena apa yang terlihat di media sosial. Fokus pada perjalanan dan pencapaian pribadimu. Cobalah untuk lebih menerima ketidaksempurnaan diri dan percaya bahwa setiap langkah yang diambil, meski kecil, adalah bagian dari proses menuju kesuksesan.
ADVERTISEMENT
2. Menjaga Kesehatan Mental Karier yang sukses tak akan berarti apa-apa jika kesehatan mental terganggu. Oleh karena itu, penting untuk meluangkan waktu untuk merawat diri sendiri, seperti dengan meditasi, olahraga, atau bahkan hanya sekedar bersantai. Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi akan sangat membantu mengurangi kecemasan.
3. Menyusun Rencana Karier yang Fleksibel Alih-alih merasa terjebak di satu pekerjaan atau jalur karier tertentu, cobalah untuk merencanakan karier secara fleksibel. Rencana karier yang terbuka untuk perubahan akan memberi kebebasan lebih besar untuk mengeksplorasi berbagai kesempatan yang datang. Ini juga membantu mengurangi rasa takut akan kegagalan.
4. Berbicara dan Mencari Dukungan Terkadang, yang kita butuhkan hanya sebuah percakapan. Jika kecemasan karier terasa semakin berat, berbicaralah dengan seseorang yang dapat dipercaya, seperti teman, keluarga, atau seorang mentor. Kamu juga bisa mencari dukungan dari seorang konselor atau psikolog jika merasa perlu. Jangan ragu untuk mencari bantuan—kesehatan mentalmu adalah hal yang penting.
ADVERTISEMENT
Faktor-Faktor yang Memperburuk Kecemasan Karier di Gen Z
Penelitian menunjukkan bahwa kecemasan karier pada Gen Z bisa diperburuk oleh faktor-faktor eksternal, seperti ketidakpastian ekonomi global, pengangguran, dan tekanan sosial. Sebagai contoh, hampir 50% Gen Z merasa cemas tentang masa depan keuangan mereka, sedangkan sekitar 20% mengkhawatirkan pengangguran dan ketidakstabilan pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya persoalan pribadi yang mempengaruhi, tetapi juga kondisi eksternal yang lebih besar.
Namun, meskipun tantangan ini besar, Gen Z juga dikenal sebagai generasi yang adaptif dan kreatif. Mereka tidak hanya bergantung pada jalur karier konvensional, tetapi juga mencari peluang di bidang lain seperti kewirausahaan atau karier yang lebih fleksibel seperti digital creator atau freelancer. Ini adalah langkah positif dalam mengatasi kecemasan karier mereka.
ADVERTISEMENT
Kecemasan karier di usia muda adalah hal yang wajar, terutama bagi Gen Z yang hidup di dunia yang penuh dengan ketidakpastian. Namun, dengan membangun mindset yang positif, menjaga kesehatan mental, dan menyusun rencana karier yang fleksibel, Gen Z dapat mengatasi kecemasan ini. Ingat, tidak ada jalan yang pasti menuju kesuksesan, dan setiap langkah yang kamu ambil adalah bagian dari perjalanan yang akan membawamu ke tujuanmu. Jadi, jangan takut untuk beradaptasi dan mencari dukungan ketika kamu membutuhkannya!
Jangan biarkan kecemasan mengendalikan hidupmu, karena kamu adalah arsitek dari karier dan masa depanmu sendiri.
Penulis Artikel: Lili