Lagi Pacaran? Waspada 10 Red Flag Berikut!

Stress Management Indonesia
Neuroscience, Holistic, and Humanistic solution centre with the healthy start from home based programme.
Konten dari Pengguna
18 November 2022 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Stress Management Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Image by Timur Weber from Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Image by Timur Weber from Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jakarta, 17 November 2022 – Orang yang biasa disebut Red Flag pada umumnya memiliki masalah yang mirip dengan gejala pasif-agresif. Gangguan kepribadian pasif-agresif (PAPD) tidak dianggap sebagai diagnosis psikiatri resmi, namun dalam bidang psikiatri, PAPD telah dilihat dalam berbagai cara, termasuk sifat atau sindrom kepribadian, pola perilaku dinamis, atau gangguan kepribadian negatif. Terlepas dari klasifikasinya, PAPD adalah masalah nyata bagi banyak orang yang dapat menghalangi hubungan yang sehat di dalam semua bidang kehidupan.
ADVERTISEMENT
Secara lahiriah, orang pasif-agresif tampak menyenangkan, tetapi secara internal, mereka merasa frustasi, marah, atau negatif. Mereka sering merasa tidak aman, memiliki harga diri yang rendah, atau takut bila orang tidak akan menyukai mereka jika mereka menyatakan ketidaksetujuan. Sikap inilah yang merupakan salah satu ciri utama seseorang dengan Red Flag.
Red flag dalam hubungan merujuk pada berbagai alasan mengapa seseorang harus meninggalkan pasangannya. Artinya, hubungan saat ini mungkin tidak sehat atau mengarah ke arah negatif, jadi lebih baik diakhiri. Penting sekali bagi kita untuk belajar mengenali tanda-tanda peringatan dalam suatu hubungan. Selain tidak menjadi korban, hal ini juga dapat membantu Anda menghindari sakit hati dari hubungan yang tidak memiliki fungsi di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
APA YANG MENYEBABKAN PERILAKU PASIF-AGRESIF?
Para ahli menunjukkan faktor genetik dan lingkungan dalam perkembangan gangguan kepribadian pasif-agresif. Sebuah studi tentang anak kembar di Journal of Personality Disorders menunjukkan bahwa heritabilitas menyumbang 50% dari risiko seseorang untuk sifat ini. Beberapa makalah penelitian telah melihat faktor lingkungan yang berkontribusi pada tipe kepribadian ini dan menyimpulkan bahwa faktor berikut ini meningkatkan risiko seseorang untuk memiliki PAPD:
Ada beberapa sifat, sikap dan perilaku yang termasuk dalam red flag hubungan. Jika tanda-tanda ini ada pada pasangan Anda, jangan ragu untuk mengakhiri hubungan demi kebaikan yang lebih besar.
Berikut ini 10 Red flags dalam hubungan yang harus diwaspadai berdasarkan sudut pandang neuroscience:
ADVERTISEMENT
Orang yang pasif-agresif mungkin kesulitan mendiskusikan kemarahan atau emosi negatif mereka, jadi mereka berhenti berbicara sama sekali sebagai bentuk hukuman.
Memutar mata atau menyilangkan tangan saat orang lain berbicara bisa menjadi tanda ketidaksetujuan, kebencian, atau frustrasi secara tidak langsung.
Alih-alih mengakhiri hubungan entah itu dengan pasangan romantis atau kolega secara langsung, tipe pasif-agresif lebih cenderung membuat orang lain menjadi hantu. Mereka hanya menolak untuk berkomunikasi lagi untuk menghindari konflik.
Individu yang menunjukan perilaku pasif-agresif ahli dalam mencari alasan untuk keluar dari melakukan sesuatu.
Ketika orang pasif-agresif mengatakan "ya" untuk sesuatu yang seharusnya mereka katakan "tidak", mereka akan sering menundanya selama mungkin.
ADVERTISEMENT
Orang-orang ini cenderung melupakan tugas, atau janji yang mereka buat yang tidak ingin mereka lakukan sejak awal.
Individu yang pasif-agresif sering menggunakan sarkasme untuk menyerang orang lain secara halus sambil mengklaim bahwa mereka "hanya bercanda".
Tipe pasif-agresif dengan cepat mengatakan bahwa kekurangan mereka disebabkan oleh kesalahan orang lain.
Mengatakan hal-hal baik-baik saja sambil menyampaikan suasana hati yang masam adalah sifat umum di antara orang-orang pasif-agresif.
Merengek atau mengeluh tentang berbagai hal tanpa mengambil tindakan positif untuk mengubah keadaan adalah hal yang umum pada tipe kepribadian ini.
Tidak setiap Red flag seharusnya menandakan akhir dari suatu hubungan, tetapi memahami non-negosiasi dapat membantu Anda memutuskan apakah akan mempertahankannya. Saat berkencan dengan seseorang, tanyakan pada diri Anda, "Apakah aku merasa aman dengan orang ini? "Apakah ini hubungan yang saya inginkan?."
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, penting untuk mempercayai intuisi Anda dan menjauh dari pasangan yang menunjukkan satu atau lebih tanda peringatan. Dalam beberapa kasus, mungkin masuk akal untuk mencoba menyelamatkan ikatan Anda, tetapi jika pasangan Anda tidak menunjukkan tanda-tanda koreksi diri, mungkin lebih baik untuk pergi.
Mau tau informasi lebih lanjut atau solusi untuk masalah percintaan Anda? Stress Management Indonesia dapat membantu Anda mengenal dan memahami diri Anda. Anda dapat melihat layanan kami di semua media sosial untuk menemukan lebih banyak konten seru edukasi tentang neuroscience dan mental health. Anda juga bisa ikuti kami di Instagram @stressmanagementindonesia.