1,13 Juta Masyarakat Indonesia Jadi Orang Miskin Baru karena Corona

15 Februari 2021 13:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang gadis membawa makanan ringan saat melintasi genangan air di daerah kumuh saat krisis virus Corona di Jakarta. Foto: REUTERS / Ajeng Dinar Ulfiana
zoom-in-whitePerbesar
Seorang gadis membawa makanan ringan saat melintasi genangan air di daerah kumuh saat krisis virus Corona di Jakarta. Foto: REUTERS / Ajeng Dinar Ulfiana
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin meningkat selama September 2020 menjadi 27,55 juta orang. Secara persentase, jumlah penduduk miskin ini sebesar 10,19 persen.
ADVERTISEMENT
Jumlah penduduk miskin tersebut meningkat 1,13 juta orang jika dibandingkan dengan Maret 2020 yang sebanyak 26,42 juta orang. Sementara jika dibandingkan September 2019 yang sebanyak 9,22 juta orang miskin, jumlah penduduk miskin naik 2,76 juta.
“Kalau melihat dampak COVID-19 terhadap pertumbuhan penduduk miskin, bandingkannya September 202 dengan September 2019, karena Maret sudah terkena dampak COVID-19,” ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Senin (15/2).
“Jadi kalau dibandingkan September 2019 ke September 2020 persentase penduduk miskin meningkat dari 9,22 persen jadi 10,19 persen, atau naik 0,97 persen setara dengan 2,76 juta orang,” lanjutnya.
Ibu nur menyiapkan dagangan berupa gorengan di perkampungan kumuh, Kampung Bengek, Jakarta Utara. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dia melanjutkan, kenaikan jumlah penduduk miskin di Indonesia tersebut salah satunya memang dipengaruhi oleh pandemi corona. Namun menurut Suhariyanto, kenaikannya tak setinggi yang diperkirakan Bank Dunia. Hal ini menurutnya karena bantuan sosial (bansos) yang dilakukan pemerintah ternyata efektif menahan kenaikan jumlah kemiskinan.
ADVERTISEMENT
“World Bank buat laporan bagus berjudul Expanding Poverty and Distributional Impact COVID-19 in Indonesia, simulasi kalau tidak ada bantuan dari atau program bansos dari pemerintah, maka angka kemiskinan di Indonesia akan alami kenaikan antara 10,7 persen sampai 11,6 persen. Dan hasil BPS tunjukkan, meski ada kenaikan, kenaikannya di September 2020 ini hanya sebesar 0,97 persen,” jelasnya.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, jumlah penduduk miskin perkotaan mencapai 12,04 juga orang pada September 2020, naik dari September 2019 yang hanya 9,86 juta orang. Secara persentase naik 1,32 persen, dari 6,56 persen di September 2019 menjadi 7,88 persen di September 2020.
Sementara penduduk di perdesaan pada September 2020 mencapai 15,51 juta orang, naik dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 14,93 juta orang. Secara persentase naik 0,6 persen, dari 12,6 persen menjadi 13,2 persen di September 2020.
ADVERTISEMENT
Menurut Suhariyanto, hal tersebut mencerminkan dampak dari pandemi COVID-19 yang lebih besar terhadap penduduk di kota dibandingkan desa.
“Perbedaan signifikan di September 2019 ke September 2020, COVID ini lebih berdampak ke perkotaan, di sana bisa terlihat penduduk miskin perkotaan karena pandemi naik 1,32 persen, sementara perdesaan alami kenaikan tapi hanya separuhnya yakni 0,60 persen,” kata dia.
Meski demikian, secara jumlah penduduk miskin di desa masih lebih banyak dibandingkan di kota. Hal ini pun masih perlu mendapat perhatian pemerintah.
“Kalau dilihat komposisi penduduk miskin di desa dan kota, di perdesaan masih jauh lebih tinggi dari kota, dan itu perlu dapat perhatian,” tambahnya.