16 Tahun Melantai di Bursa, Saham BRI Melesat 5.000 Persen

10 April 2019 12:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BRI ajak debitur melantai di bursa. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
BRI ajak debitur melantai di bursa. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI mencatat nilai perusahaan terus meningkat sejak penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Untuk itu, bank pelat merah ini mendorong debiturnya untuk melantai di bursa.
ADVERTISEMENT
SEVP Treasury and Global Services Bank BRI Listiarini Dewajanti mengatakan, saat pertama kali BRI melakukan IPO pada 10 November 2003, harga saham per lembarnya hanya Rp 875.
Namun, harga per lembar saham BRI kini melonjak hingga Rp 43.100 tanpa memperhitungkan stocksplit. Dengan demikian, harga saham BRI meningkat 50 kali atau 5.000 persen dari saat IPO.
"Saat 10 November 2003, BRI IPO yang saat itu harga sahamnya hanya Rp 875 per lembar dengan oversubscribe 15,6 kali, yang order lebih banyak dari penawaran. Saat ini, harga saham tanpa memperhitungkan stocksplit Rp 43.100 per lembar atau naik 50 kali saat IPO atau 5.000 persen," ujar Listiarini di Main Hall BEI, Jakarta, Rabu (10/4).
ADVERTISEMENT
Di tahun 2017, BRI melakukan stock split dengan rasio 1:5. Harga saham setelah stock split saat itu di kisran Rp 3.000 per saham.
Siang ini, saham BBRI ditutup melemah 10 poin (0,23 persen) ke level Rp 4.300.
Dengan kesuksesan tersebut, Listriani menyarankan agar para debitur untuk segera melantai di bursa. Sebab hal tersebut akan memberikan keuntungan berupa peningkatan nilai perusahaan.
Salah satu kantor cabang Bank BRI. Foto: Dok. Bank BRI
"Selain infastruktur permodalan, perusahaan yang telah IPO juga mendapat keuntungan, antara lain membuka akses perusahaan di pasar modal, meningkatkan value perusahaan, mendorong penerapan good corporate governance," katanya.
Dari tujuh perusahaan anak yang dimiliki Bank BRI, BRI Syariah telah melakukan IPO pada Mei 2018. Terbukti, setelah IPO kinerja BRI Syariah pun semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan keuangan 2018, BRI Syariah mengantongi laba bersih senilai Rp 106,6 miliar, naik dari tahun sebelumnya Rp 101 miliar. Sedangkan aset tumbuh 20,2 persen menjadi Rp 37,91 di triliun di akhir 2018, dari Rp 31,54 triliun di tahun 2017.