Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Dua startup unicorn dalam negeri bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO).
ADVERTISEMENT
Keduanya adalah PT Karya Anak Bangsa (Gojek) dan Tokopedia. Lalu, seperti apa rencana IPO keduanya? Berikut rangkuman kumparan, Minggu (3/11).
Gojek
Co-Chief Executive PT Karya Anak Bangsa, Andre Soelistyo mengaku, pihaknya sudah menyiapkan rencana IPO tersebut. Hanya saja dia belum menyebut kapan waktu pasti Gojek akan melantai di BEI.
Ia juga mengaku tidak menutup kemungkinan GoJek, yang kini telah berstatus dari startup unicorn menjadi decacorn, akan melakukan dual listing di negara lain. Pertimbangannya adalah pangsa pasar dan kondisi negara, apakah pro atau kontra menyikapi kehadiran aplikasi transportasi online ini.
“Doakan saja kalau bisa jadi IPO. Kita lagi persiapan ke arah sana, tapi waktunya kapan belum ditentukan karena banyak faktor yang mendukung atau tidak mendukung yang harus dipertimbangkan," kata Andre dalam konferensi pers ulang tahun ke-9 GoJek di Jakarta, Sabtu (2/11).
ADVERTISEMENT
Hal ini, lanjutnya, dilakukan sebagai upaya untuk berkontribusi terhadap pasar modal dalam negeri. Pada kesempatan itu, Andre juga mengungkap kemungkinan GoJek melakukan ekspansi ke dua negara, Filipina dan Malaysia. Saat ini GoJek sudah beroperasi di Indonesia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
"Gojek itu milik Indonesia untuk Indonesia dan harus bisa berkontribusi terhadap bursa saham di Indonesia," ujar Andre.
Tokopedia
Sebelum Gojek, startup unicorn lainnya yakni Tokopedia juga telah melakukan pembicaraan dengan bakal investor potensial terkait dengan pendanaan putaran akhir sebelum perusahaan memasuki pasar saham.
Co-Founder sekaligus CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, yakin pada tahun depan, EBITDA Tokopedia akan positif dan menjadi saat yang tepat untuk IPO (Initial Public Offering).
Dia juga membeberkan rencana untuk membawa perusahaan yang ia dirikan sejak 2009 itu ke pre-IPO.
ADVERTISEMENT
Pre-IPO adalah bagian dari IPO yang diadakan bersama investor private, tepat sebelum perusahaan melantai di bursa saham.
“Jika semuanya berjalan seperti yang direncanakan, pada tahun depan EBITDA kami akan positif, tentu saja. Jadi, kami berencana untuk pre-IPO dan go public,” jelas William, saat mengisi salah satu sesi di Tech in Asia Conference, Jakarta, Rabu (9/10).
William mengatakan bahwa dia belum dapat memastikan kapan Tokopedia akan go public. Dia juga menambahkan saat ini tidak ada urgensi untuk mendapatkan uang lebih, karena mereka masih didukung oleh sejumlah investor mapan.
“Tidak begitu pasti. Saya merasa punya hak istimewa karena kami memiliki stakeholders yang mapan: Alibaba, Softbank, Sequoia Capital. Jadi, kami tidak memiliki tekanan untuk membuat para stakeholders exit. Kami akan lakukan apa yang benar untuk perusahaan kami dan untuk pasar,” kata William.
ADVERTISEMENT