21 Komoditas Ini Jadi Proyek Hilirisasi Pemerintah, dari Emas hingga Garam

17 Januari 2023 18:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indonesia Pavilion kembali hadir World Economic Forum 2023 di Davos, Swiss, Selasa (17/1/2023). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Indonesia Pavilion kembali hadir World Economic Forum 2023 di Davos, Swiss, Selasa (17/1/2023). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia merilis 21 komoditas yang menjadi proyek hilirisasi pemerintah. Proyek ini masuk dalam peta jalan Investasi Hilirisasi Strategis 2023-2035.
ADVERTISEMENT
Rincian 21 komoditas itu adalah batu bara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, aspal, minyak bumi, gas, sawit, kelapa, karet, biofuel, kayu log, getah pinus, udang, perikanan, rumput laut, hingga garam. Puluhan komoditas ini masuk dalam 8 sektor prioritas yaitu mineral, batu bara, minyak, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan.
Peta jalan Investasi Hilirisasi Strategis ini juga akan dibahas Bahlil di hadapan para investor di WEF 2023. Target investasi hilirisasi ini mencapai USD 545,3 miliar, terdiri dari sektor minerba USD 427,1 miliar, migas USD 67,6 miliar, dan perkebunan, kehutanan, perikanan, serta kelautan USD 50,6 miliar.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers Indonesia Pavilion di World Economic Forum di Davos, Swiss, Selasa (17/1/2023). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Bahlil mengaku tak gentar jika negara lain menolak proyek hilirisasi ini. Menurutnya, hilirisasi jalan bagi Indonesia untuk menjadi negara maju dan tidak ekspor barang mentah melulu.
ADVERTISEMENT
"(Misal) gas ini jangan ekspor barang mentah terus. Kita harus kirim dalam bentuk metanol. Karena itu akan bikin blue amonia," ujarnya.
Meski begitu, Bahlil enggan membocorkan komoditas mana yang akan dilarang ekspor lagi tahun ini. Nikel dan bauksit menjadi dua komoditas yang sudah dilarang penjualannya dalam bahan mentah ke luar negeri.