3 Alasan Kenapa Milenial Harus Punya Asuransi Jiwa

21 Juni 2019 7:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Uang Rupiah. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Uang Rupiah. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Kaum milenial yang baru mendapatkan gaji, sebaiknya serius mempertimbangkan untuk mengikuti asuransi kesehatan. Saat sedang sehat, asuransi memang seperti tak perlu, tetapi ini adalah sebuah langkah preventif.
ADVERTISEMENT
Kepala Departemen Komunikasi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Nini Sumohandoyo, mengatakan saat ini berbagai perusahaan asuransi juga terus mengikuti perkembangan zaman. Bahkan kini para perusahaan asuransi juga fokus melakukan sosialisasi kepada milenial.
"Sekarang ini banyak geser fokusnya ke milenial. Karena juta juga harus mengikuti perkembangan zaman. Sosialisasi juga harus tepat ke siapa, produk apa, untuk milenial seperti apa," ujar Nini kepada kumparan, Jumat (21/6).
Dia melanjutkan, kini perusahaan asuransi juga menjalin kerja sama dengan berbagai startup. Tujuannya agar lebih mudah menyasar milenial yang lebih banyak memanfaatkan teknologi digital.
"Jadi caranya udah beda. Perusahaan asuransi juga banyak kerja sama dengan startup, unicorn, lebih banyak ke digital," katanya.
Nini pun memberikan beberapa alasan pentingnya asuransi bagi milenial. Pertama, semakin dini membuka asuransi, maka premi yang mesti dibayar setiap bulannya akan semakin rendah. Hal ini karena risiko bagi kaum milenial tentu lebih rendah dibandingkan usia senja.
ADVERTISEMENT
"Contohnya kalau yang usia 20-25 tahun, premi asuransinya misal cuma Rp 100.000, kalau usia 40 tahun ke atas bisa Rp 300.000. Yang perlu diingat: jumlah premi akan tetap sama dari awal asuransi digunakan. Maka, lebih baik segera memulai," katanya.
Kedua, peluang asuransi diterima lebih tinggi. Menurut Nini, jangan mendaftar asuransi ketika sedang sakit, karena bisa saja malah ditolak. Sementara, seseorang yang masih muda dan sehat maka pengajuan asuransinya akan diterima.
"Jadi, berhubung masih muda, tidak ada salahnya jika mengajukan asuransi kesehatan mulai dari sekarang," kata dia.
com-Gaya hidup milenial Foto: Shutterstock
Terakhir, asuransi bisa menjadi cara terbaik mengelola keuangan. Ini bisa dilakukan jika milenial mengambil tipe asuransi kesehatan unit link yang menggabungkan perlindungan asuransi dan investasi.
ADVERTISEMENT
"Ketika masih berusia muda, pengaju masih bisa menikmati jaminan pengembalian investasi pada akhir masa kontrak. Bukan hanya itu, uang dari premi yang rutin dibayarkan bisa kembali didapatkan dalam jumlah tertentu sesuai kebijakan penyedia asuransi," katanya.
Kinerja Asuransi Jiwa di Kuartal I 2019 Masih Moncer
Berdasarkan data AAJI, total pendapatan industri asuransi jiwa pada kuartal I 2019 mencapai Rp 62,23 triliun, meningkat 19,7 persen dibandingkan kuartal I 2018 yang sebesar Rp 51,97 triliun.
Namun demikian, total pendapatan premi asuransi jiwa pada kuartal I 2019 sebesar Rp 46,40 triliun, melambat 11,6 persen dibandingkan kuartal I 2018 sebesar Rp 52,49 triliun. Total pendapatan premi ini berkontribusi 74,6 persen terhadap total pendapatan asuransi jiwa.
ADVERTISEMENT
Perlambatan total premi dipengaruhi oleh menurunnya pendapatan premi dari saluran distribusi bancassurance sebesar 22 persen, yang berkontribusi sebesar 40,9 persen dari keseluruhan total pendapatan premi industri asuransi jiwa. Saluran keagenan juga mengalami penurunan 4,4 persen dan memiliki kontribusi terhadap total premi sebesar 40,2 persen.
Sementara premi bisnis baru, yang berkontribusi terhadap total premi sebesar 60,9 persen, mengalami perlambatan 19,2 persen, sedangkan premi lanjutan yang memberikan kontribusi sebesar 39,1 persen, masih tumbuh sebesar 3,7 persen.
Adapun hasil investasi menyokong pertumbuhan total pendapatan industri asuransi jiwa. Sepanjang kuartal I 2019, hasil investasi asuransi jiwa sebesar Rp 13,41 triliun, tumbuh 568,9 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana hasil investasi asuransi jiwa minus Rp 2,86 triliun.
ADVERTISEMENT