3 Cara Jago Mindful Spending Agar Pengelolaan Keuangan Lebih Terkendali
PerbesarAda juga yang melihat uang sebagai power sehingga tidak kuasa menolak godaan untuk sekadar menunjukkan kelebihan mereka pada orang lain. Tak sedikit juga yang menganggap uang sebagai kompensasi. Hal ini terjadi saat kita menghabiskan uang atau belanja sesuatu di luar rencana, misalnya karena sedang sedih atau stress.
Ketiga alasan di atas bisa terjadi pada siapa saja, berapa banyak pun uang yang dimiliki. Oleh karena itu, kita perlu mulai mempraktikkan mindful spending dalam mengatur keuangan sehari-hari.
Apa itu mindful spending?
Secara umum, mindfulness bisa diartikan sebagai sebuah praktik yang mendorong kita untuk hadir di situasi yang terjadi saat ini, mengamati, menyadari, dan mendengarkan dengan sikap terbuka. Mindfulness dapat membantu kita mengatasi dan merangkul emosi, pikiran, atau apa pun yang negatif apabila kita tidak dapat menerima apa yang terjadi pada diri sendiri.
Mindfulness & Wellbeing Coach, Raden Prisya, mendefinisikan mindfulness secara lebih rinci. “Mindfulness adalah menyadari apa yang sedang kita lakukan saat kita melakukannya. Semua yang kita rasakan, segala sensasi dan perasaan yang muncul adalah bagian dari diri kita yang nggak perlu diusir atau dicari. Semua yang kita butuhkan sudah ada di sini,” ujarnya.
Nah, mindful spending punya filosofi serupa. Saat mindful dengan uang, seseorang akan mengeluarkan atau membelanjakan uang dengan kesadaran dan perhatian penuh.
“Sesungguhnya petunjuk selalu ada di dalam diri kita dan kita hanya perlu mendengarkan dan sungguh-sungguh dalam mengambil keputusan. Yang perlu kita lakukan adalah slow down dan sungguh-sungguh mengambil waktu serta mempelajari cara mendengarnya,” tambah Raden Prisya.
Mindful spending dapat membantu kita menjadi lebih percaya diri dan puas dengan manajemen keuangan kita. Dengan mindful spending, rasa penyesalan yang timbul setelah kita mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu pun dapat dihindari. Sebab kita sungguh-sungguh menyadari dan menerima bahwa kita menggunakan uang benar-benar untuk memenuhi kebutuhan, serta mendukung nilai-nilai yang dipegang teguh dan tujuan-tujuan yang ingin kita capai.
Jago mindful spending
Agar kita lebih mindful dalam mengatur keuangan Raden Prisya pun berbagi tiga tips di bawah ini.
1. Mencari uang karena dipengaruhi hal-hal yang bersifat positif
Menyadari dan menerima juga perlu diwujudkan saat kita mencari uang. Mencari uang berlandaskan alasan positif tentu adalah hal yang baik dan mindful. Namun, tidak demikian halnya jika mencari uang untuk menunjukkan arogansi, karena ingin membalas dendam, atau karena merasa stres atau hampa.
Apabila alasan mencari uang tersebut bukanlah sesuatu yang positif, maka saat memakai uang biasanya juga cenderung untuk sesuatu yang tidak positif. Artinya tidak ada mindfulness-nya.
“Patut direnungkan juga, apa artinya ‘cukup’ buatmu? Apakah kamu akan mengubah teman, pekerjaan, kebiasaan hidup dan sebagainya jika kaya? Kalau semuanya akan tetap sama, maka kamu sudah kaya,” ujar Raden Prisya.
2. Jangan habiskan semua uang sekaligus
Mindful spending adalah gaya hidup di mana kita memperhatikan pemakaian uang secara penuh. Dengan kata lain, mindful spending bertentangan dengan kebiasaan menghabiskan seluruh uang.
Hal ini bukan berarti kita tidak boleh mengeluarkan uang untuk hiburan, bersenang-senang dan semacamnya. Tentunya tidak menjadi masalah selama keuangan telah direncanakan secara matang dan uang digunakan secara mindful.
3. Tentukan tujuan keuangan dan selalu bersyukur
Bagi yang belum tahu atau belum punya, inilah saat yang tepat untuk merenungkan tujuan keuangan kita. Tentukan apa yang penting dan jadikan itu sebagai tujuan utama. Perlu diingat, tujuan keuangan tidak harus sama dengan orang lain.
Tujuan keuangan dapat bersifat jangka pendek maupun panjang. Sebelum menggunakan uang, kita perlu menyadari terlebih dahulu, apakah pengeluaran ini akan membantu mencapai tujuan atau mimpi. Selain itu jangan lupa, dalam segala hal yang kita lakukan, termasuk dalam hal rezeki, harus selalu disertai rasa syukur.
Kita tidak perlu membandingkan rezeki kita dengan rezeki orang lain. Bersyukur menjadikan segalanya lebih indah. Seberapa banyak pun uang yang dimiliki, tidak akan bernilai bila tidak memiliki rasa syukur.
Lebih mindful soal keuangan dengan Jago
Nah, untuk membantu mengatur keuangan dengan lebih mindful, Bank Jago merancang fitur-fiturnya dengan menempatkan menempatkan aspek hidup sebagai prioritas utama. Fitur yang ada di aplikasi Jago akan memudahkan pengguna mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan mereka, termasuk untuk kebutuhan sehari-hari.
Saat ini aplikasi Jago juga sudah terhubung dengan ekosistem seperti Gojek, Bibit dan Stockbit. Selain itu, ada beberapa fitur unggulan Jago yang bisa dimanfaatkan. Apa saja?
1. Lebih mindful akan pengeluaran dengan fitur Analisis Pengeluaran
Lewat fitur ini, data yang tercatat di Analisis Pengeluaran disajikan dalam bentuk diagram dan persentase, agar kita dapat menganalisis pengeluaran dengan lebih mudah. Fitur Analisis Pengeluaran paling baik jika diakses secara berkala agar lebih mindful soal pengeluaran.
“Salah satu fitur yang bisa dimanfaatkan adalah Analisis Pengeluaran. Jadi setiap kita bertransaksi dengan akun Jago, itu secara otomatis akan dicatat dan dikategorikan oleh Jago. Yang mana transfer, yang mana shopping, yang mana untuk keluarga, dan lain-lain. Setiap akhir bulan bisa dilihat berapa persen pengeluaran untuk masing-masing kategori tersebut dan perbandingan dengan bulan sebelumnya, sehingga bisa bantu kita lebih mindful dalam mengeluarkan uang,” ujar Brand Communication Manager Bank Jago, Muhammad Pandu.
2. Lebih mindful akan tujuan keuangan dengan Kantong Jago
Untuk lebih mindful akan tujuan keuangan, fitur yang cocok adalah Kantong Jago. Fitur ini dapat dipakai untuk menyisihkan uang guna memenuhi berbagai tujuan finansial.
Setiap Kantong bisa dipersonalisasi dengan menentukan nama, mengubah foto, dan warna Kantong untuk mengingatkanmu ke tujuan. Kantong juga bisa dibuat menjadi Kantong Bersama jika ingin menabung dan mencapai tujuan keuangan bersama orang lain.
“Inti dari Kantong Jago ini adalah uang kita hubungkan ke satu tujuan sehingga saat buka aplikasi kita jadi ingat tujuan kita apa. Jadi, fitur di aplikasi Jago ini bisa mengingatkan kita untuk lebih bijak ketika ingin spending money,” tambah Pandu.
Aplikasi Jago juga telah terhubung dengan ekosistem seperti GoPay untuk memudahkan pengaturan uang sehari-hari, baik itu untuk pembayaran, transportasi ataupun makanan. Selain itu, bagi yang ingin berinvestasi, Kantong bisa dihubungkan ke Bibit atau Stockbit. Investasi pun jadi lebih teratur dan semua tujuan menabung tergabung di dalam satu aplikasi.
3. ‘Memaksa’ diri mindful dengan Kantong Terkunci dan Autosave
Bagi yang sudah memiliki semangat mindful spending tapi masih belum terbiasa atau masih sering tergoda faktor eksternal seperti diskon, peer pressure, dan sebagainya, kita dapat lebih mindful dengan mendisiplinkan diri. Disiplin di sini tidak akan membuat hidup menderita, kok. Sebab ada fitur Jago yang bisa dimanfaatkan, yaitu Kantong Terkunci.
Sesuai namanya, Kantong Terkunci akan mengunci uang dan mengamankannya dari penggunaan yang kurang mindful. Selain Kantong Terkunci, ada juga fitur Autosave atau menabung otomatis sehingga tidak perlu repot memindahkan uang ke tabungan.
Yuk, saatnya memulai mindful spending agar kita menjadi jago dalam mengatur keuangan sehari-hari.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Jago
