3 Perusahaan Kerja Sama Kembangkan PLTA Maung, Investasi Rp 10 Triliun

17 Januari 2020 20:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara kerja sama antara Indonesia Power, Nindya Karya, dan Korea Southern Power (KOSPO) dalam pengembangan PLTA Maung. Foto: Moh. Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Acara kerja sama antara Indonesia Power, Nindya Karya, dan Korea Southern Power (KOSPO) dalam pengembangan PLTA Maung. Foto: Moh. Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah memastikan mendukung adanya kerja sama antara Indonesia Power, Nindya Karya, dan Korea Southern Power (KOSPO) dalam pengembangan PLTA Maung, Jawa Tengah. Pengembangan tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara ketiga perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, kerja sama yang dilaksanakan cukup baik. Bahlil berharap Indonesia Power, Nindya Karya, dan KOSPO bisa mulai merealisasikan proyeknya tahun ini.
“Ini kan kerja sama yang baik JVC nya baru mau diteken tapi uangnya sudah ada. Nah tinggal saya minta ke Nindya Karya, Indonesia Power, dan KOSPO semua agar tahun ini mulai bergerak,” kata Bahlil di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (17/1).
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Foto: Moh. Fajri/kumparan
Bahlil percaya proyek ini bisa membantu pemerintah dalam fokusnya menggunakan setidaknya 23 persen ketersediaan listrik bukan dari fosil. Ia menargetkan proyek ini segera bisa berjalan.
“Dan diharapkan ini kan investasinya USD 650 juta ya sekitar Rp 10 triliun lebih lah. Kita harapkan 4 tahun maksimal ini sudah bisa jalan,” ujar Bahlil.
ADVERTISEMENT
Dalam pelaksanaannya, Bahlil meminta agar menggandeng pengusaha nasional khususnya yang ada di daerah. Sehingga para pengusaha lokal bisa naik kelas.
Lebih lanjut, Bahlil tidak mau proyek ini sampai mangkrak. Sehingga ia menegaskan akan terus mengawal proses berjalannya kerja sama ini.
“Saya akan kawal, saya akan jagain. Jangan sampai ada yang mengganggu baik dari segi perizinan, lahan. BKPM harus hadir, negara harus hadir mengawal seluruh investasi baik asing maupun dalam negeri agar investasi tereksekusi sampai terproduksi,” tutur Bahlil.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Foto: Moh. Fajri/kumparan
Turut hadir dalam acara penandatanganan ini adalah Direktur Konservasi Energi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Hariyanto, Plt Dirut Indonesia Power M. Ahsin Sidqi, Plt Dirut Nindya Karya Haedar A Karim, dan Wakil Presiden Korea Southern Power Byung Hee Min
ADVERTISEMENT
Sebagai catatan, kapasitas dari PLTA Maung sekitar 230 megawatt yang dianggap cukup besar untuk energi baru terbarukan. Kontruksi bendungan dalam proyek ini ditargetkan rampung dalam waktu 2 tahun.
Dalam kerja sama ini, Nindya Karya bakal membangun bendungan. Indonesia Power bertanggung jawab di pembangkit. Sedangkan KOSPO bertindak sebagai investor.