Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
37 Bandara di Indonesia Beroperasi 24 Jam selama Periode Nataru
6 Desember 2024 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Lalu kami juga mempersiapkan bandara kami, 37 bandara kami akan beroperasi 24 jam. Pengaturan operating hours selama 24 jam ini dimulai selama 18 hari dari tanggal 19 Desember sampai dengan 5 Januari 2025,” ungkap Maya dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian BUMN pada Jumat (6/11).
Selain itu Maya juga menjelaskan ada penambahan personel untuk customer service di beberapa bandara sebanyak 336 orang. Total jumlah personel bandara untuk Nataru mencapai 15.998 orang.
“Kami mengerahkan 15.998 personel, jadi hampir 16.000 personel tambahan selama masa Nataru untuk memastikan kelancaran aktivitas perjalanan penumpang selama periode tersebut. Di antaranya kami juga menempatkan beberapa touch point customer service, akan ada tambahan 336 personel, facility care 2.883 personel, dan juga bahkan trolley man mencapai 400 personel,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Untuk sistem pengecekan keamanan barang di bandara, InJourney juga menyiapkan Automatic Target Recognition (ATR) Computed Tomography (CT) X Ray yang kapasitasnya ditingkatkan dari 300 per jam menjadi 500 per jam.
“Lalu juga kita mengimplementasikan ATR CT X-ray di security checkpoint. Dengan adanya CT X-ray ini, kita yang tadinya 300 per jam, kita akan menjadi 500 per jam,” kata Maya.
Hal Ini juga membuat pengecekan keamanan jauh lebih cepat dan lebih efisien. Selain itu, Maya juga mengungkap InJourney memastikan suhu di seluruh bandara akan dioptimalkan agar dingin.
“Jadi kecepatannya untuk security checkpoint akan jauh lebih cepat, lebih efisien. Lalu kita melakukan optimalisasi suhu udara, jadi semoga sudah dingin semua di bandara Desember ini,” lanjut Maya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, InJourney juga mendukung libur Nataru dengan penurunan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) yang berdampak pada turunnya harga tiket.
Hal ini menurut Maya juga dapat mendukung kegiatan pariwisata di Indonesia karena masyarakat dapat bepergian dengan ongkos yang lebih kecil.
“Memberikan multiplier effect yang besar dari sisi ekonomi, terutama pada kebangkitan pariwisata Indonesia. Sehingga teman-teman bisa berjalan-jalan dengan pricing yang lebih ekonomis,” ujarnya.