Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
5 Tahun Tol Laut Beroperasi, PELNI Distribusikan 22.497 TEUs Barang ke Daerah 3T
4 November 2020 16:17 WIB
ADVERTISEMENT
PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) sudah 5 tahun menjalankan program tol laut, atau sejak pertama kali diluncurkan 4 November 2015. Selama periode itu, PELNI telah mendistribusikan muatan tol laut sebanyak 22.497 TEUs (twenty foot equivalent unit) ke wilayah-wilayah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan atau 3TP.
ADVERTISEMENT
Direktur Usaha Angkutan Barang PT PELNI, Masrul Khalimi mengungkapkan, muatan tahun pertama kapal tol laut PELNI tercatat hanya membawa muatan sebanyak 99 TEUs.
“Tapi kepercayaan masyarakat terus tumbuh dari tahun ke tahun untuk memanfaatkan kapal tol laut. Tahun 2020 ini, total muatan tol laut sebesar 6.637 TEUs, terdiri atas 4.401 TEUs muatan berangkat dan 2.236 TEUs untuk muatan balik,” kata Masrul melalui keterangan resminya, Rabu (4/11).
Khusus untuk tahun ini, peran kapal tol laut dalam menumbuhkan perekonomian di wilayah 3TP ditunjukan salah satunya pada Kabupaten Pulau Morotai yang dilayani dua kapal tol laut yaitu KM Logistik Nusantara atau Lognus 3 dan KM Lognus 6. Selain merangsang iklim usaha lokal, jadwal kapal tol laut secara regular juga berperan besar dalam menurunkan dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di Morotai.
ADVERTISEMENT
“Morotai sudah masuk dalam trayek tol laut sejak 2017. Tapi mulai September 2020 kemarin, Pemerintah setempat meminta satu tambahan kapal tol laut karena muatan balik yang tidak terangkut hanya dengan satu kapal. Penambahan kapal tol laut di Morotai membuktikan terjadi peningkatan perekonomian di wilayah tersebut,” ujar Masrul.
Sebagaimana diatur dalam Perpres 71/2015, muatan yang diperbolehkan diangkut dengan kapal tol laut terdiri atas kategori kebutuhan pokok hasil pertanian seperti beras, kedelai, cabai, dan bawang merah, kebutuhan pokok hasil industri seperti gula, minyak goreng, tepung terigu.
Lalu kebutuhan pokok hasil peternakan dan perikanan seperti daging sapi, daging ayam, telur, ikan segar, barang penting seperti benih, pupuk, gas elpiji 3kg, triplek, semen, besi baja, baja ringan, dan barang lainnya termasuk air mineral, bawang putih, garam, obat-obatan dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, muatan terbanyak yang diangkut pada tahun 2020 oleh PT PELNI adalah material industri seperti batang kayu, semen, triplek, seng, keramik, baja kontruksi, baja ringan dan aspal yaitu sebanyak 390 TEUs. Per Oktober 2020 ini, tercatat kenaikan muatan sebanyak 178 persen dari 2.396 TEUs di 2019 menjadi 6.653 TEUs.
“PT PELNI terus mengoptimalkan pelaksanaan operasional tol laut dan memaksimalkan pengoperasian Rumah Kita sebagai sentra logistik muatan kapal tol laut. Rumah Kita merupakan gagasan Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN dengan melakukan kolaborasi bersama BUMN, BUMD, serta BUMDes untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menjaga harga barang kebutuhan pokok dan penting,” ungkap Masrul.
Pada tahap awal program tol laut diluncurkan, PT PELNI menjadi satu-satunya operator tol laut. Namun, seiring dengan perkembangan program tol laut, terdapat beberapa operator yaitu BUMN lainnya serta perusahaan pelayaran swasta.
ADVERTISEMENT
Di awal pelaksanaan program Tol Laut, PT PELNI mendapatkan tiga trayek yaitu T-1 (KM Caraka Jaya Niaga III-22), T-2 (KM Caraka Jaya Niaga III-32) dan T-3 (KM Caraka Jaya Niaga III-4). Kemudian terdapat penambahan trayek disetiap tahunnya yakni pada tahun 2016 sebanyak enam trayek, tahun 2017 dan 2018 sebanyak tujuh trayek, dan tahun 2019 menerima tiga trayek hub dan sepuluh trayek feeder.
Pada tahun kelima program tol laut ini, PT PELNI menerima sebanyak delapan trayek penugasan tol laut, yaitu:
ADVERTISEMENT
Yakin Kinerja Meningkat
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI, Yahya Kuncoro optimistis di triwulan IV 2020 ini, kinerja tol laut akan terus meningkat seiring bertambahnya kebutuhan masyarakat Indonesia, terutama pada Daerah 3TP.
“Perusahaan berharap, di tahun kelima program tol laut ini masyarakat semakin merasakan manfaat dari adanya program yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo ini, terutama untuk menjamin konektivitas ekonomi antar pulau dan menekan disparitas harga barang,” tutur Yahya.
PT PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas.
Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah 3TP di mana kapal perintis menyinggahi 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 20 kapal Rede. Sedangkan pada pelayanan bisnis logistik, kini PELNI mengoperasikan 4 kapal barang, 8 kapal tol laut serta 1 kapal khusus ternak.
ADVERTISEMENT