51% Saham Produsen Alat Suntik Berorientasi Ekspor Diincar Perusahaan Kesehatan

30 September 2021 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelepasan ekspor alat suntik sekali pakai buatan Indonesia, produk PT Oneject Indonesia. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pelepasan ekspor alat suntik sekali pakai buatan Indonesia, produk PT Oneject Indonesia. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Perusahaan alat kesehatan teknologi tinggi, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) membidik 51 persen saham produsen alat suntik PT Oneject Indonesia (Oneject). Kedua perusahaan telah menyepakati perjanjian pengikatan jual beli saham bersyarat (PPJB) untuk pembelian atau akuisisi .
ADVERTISEMENT
Oneject merupakan produsen alat suntik sekali pakai atau auto disable syringe (ADS) dan Safety Needle terbesar di Asia. Belum lama ini, Oneject mengekspor alat suntik ADS untuk lembaga di bawah PBB yakni Unicef (United Nations Children's Fund) dan juga untuk Kementerian Kesehatan Ukraina.
Direktur Keuangan IRRA, Pratoto Satno Raharjo, menjelaskan akuisisi Onject merupakan bagian dari transformasi Perseroan untuk menjadi manufacturing high tech di sektor kesehatan.
"Pasca-akuisisi IRRA akan menjadi pemegang saham mayoritas di Oneject dengan porsi kepemilikan mencapai 51 persen," kata Pratoto dalam keterbukaan informasi, Kamis (30/9).
Dia menambahkan, transaksi pembelian akan dilakukan dalam dua tranche yaitu pembayaran di awal senilai Rp 198,8 miliar. Dana tersebut dibayarkan saat penandatanganan PJBB. Sedangkan pembayaran final sebesar nilai total akuisisi yang disepakati, dikurangi nilai pembayaran awal.
ADVERTISEMENT
Jarum suntik kosong disimpan dalam nampan sebelum diisi dengan vaksin corona di kantor pusat Facebook di Menlo Park, California, AS, Sabtu (10/4). Foto: Brittany Hosea-Small/REUTERS
Nilai total akuisisi yang disepakati mengacu kepada hasil appraisal dari KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik) dengan menggunakan buku perusahaan tahun 2021.
Menurut Pratoto, pendanaan untuk pembayaran awal senilai Rp 198,8 miliar diperoleh IRRA dari penjualan saham treasury sebanyak 100 juta lembar di harga Rp 1.988 per saham. Sementara untuk pembayaran final, IRRA akan melakukan penerbitan saham baru (rights issue).
Sementara itu Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk, Heru Firdausi Syarif menjelaskan, saham Oneject yang akan dibeli terdiri dari saham lama dan juga saham baru. Penerbitan saham baru tersebut ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja dan juga belanja modal Oneject.
“Tahun depan penjualan ekspor alat suntik akan naik signifikan, dan selain alat suntik, awal tahun depan Oneject juga sudah mulai produksi alat kesehatan lainnya seperti kantung darah untuk kebutuhan PMI dan juga produksi produk Reagen test untuk COVID-19 maupun nonCOVID-19," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Proses akuisisi ditargetkan rampung selambatnya pada semester I 2022. Sehingga di tahun buku 2022, Oneject sudah bisa dikonsolidasikan ke dalam IRRA.