6 Fakta soal Sensus Penduduk Online Pertama di Indonesia

18 Februari 2020 7:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengamati pergerakan sensus penduduk secara online di ruang kendali eksekutif sensus penduduk Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengamati pergerakan sensus penduduk secara online di ruang kendali eksekutif sensus penduduk Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Pemerintah kembali melakukan sensus penduduk secara. Tapi berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sensus penduduk kali ini bisa dilakukan secara online.
ADVERTISEMENT
Sensus penduduk dilalukan setiap 10 tahun sekali. Pertama kali dilakukan sejak Indonesia merdeka yakni pada 1961, tahun ini jadi penyelenggaraan yang ke-7.
Berikut kumparan rangkum fakta-fakta menarik tentang Sensus Penduduk Online 2020, Selasa (18/2).

1. Pertama Kali dalam Sejarah

Dalam Sensus Penduduk 2020 ada yang berbeda. Jika tahun-tahun sebelumnya, pengumpulan dana sensus penduduk (SP) dilakukan para relawan dari pintu ke pintu rumah warga, kali ini warga yang diminta mengisi sensus mereka secara online atau Sensus Penduduk Online 2020 (SPO 2020).
"SP 2020 ini untuk pertama kali SP secara online. Penduduk diberi kesempatan secara aktif dan mandiri dengan akses situs resmi di sensus.bps.go.id," kata Sekretaris Utama BPS Adi Lumaksono dalam peluncuran sosialisasi SPO 2020 di Gedung BPS Pusat, Jakarta, Sabtu (15/2).
ADVERTISEMENT
Data kependudukan yang digunakan BPS dalam menyensus adalah data dari Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.
Pengisian SP Online 2020 ini bisa dilakukan penduduk sejak 15 Februari 2020 hingga 31 Maret 2020 pukul 23.59 WIB. Untuk akses SPO 2020, penduduk hanya perlu mencantumkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Kartu Keluarga (KK).

2. Panduan Mengisi Data Sensus Penduduk 2020 Secara Online

Untuk mengikuti sensus ini, masyarakat pertama-tama harus menyiapkan KTP atau NIK dan Kartu Keluarga (KK). Selanjutnya mengakses link https://sensus.bps.go.id/login. Kita bisa mengakses menggunakan komputer ataupun handphone.
Di halaman utama, kita diminta memasukkan NIK (Nomor Induk Kependudukan), nomor KK, dan kode. Sukses masuk ke sana, kita diminta membuat password. Password ini bisa dipakai untuk mengakses ulang situs sensus penduduk online.
ADVERTISEMENT
Anda diminta memadukan huruf dan angka sebagai password. Password dapat digunakan bersama-sama oleh anggota keluarga dalam satu KK. Tak lupa, Anda harus memasukkan pilihan pertanyaan dan jawabannya.
Seorang perempuan melintas di depan tulisan "Sensus Penduduk 2020" di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Kemudian, kita diarahkan ke halaman untuk memulai mengisi sensus mulai dari isi biodata hingga kepemilikan rumah. Proses tersebut rata-rata hanya memakan waktu 5 menit.

3. Amankah Isi Data Sensus Penduduk Online?

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Yunita Rusanti mengatakan, pihaknya menjamin kerahasiaan data privasi setiap orang dalam pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 secara online. Menurutnya, kerahasiaan data penduduk tersebut pun telah dijamin dalam undang-undang.
"Untuk data itu sudah pasti terjamin kerahasiaannya. Enggak mungkin disalahgunakan. Kita juga punya sistem keamanan," ujar Yunita kepada kumparan, Senin (17/2).
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Yunita, nantinya petugas Sensus Penduduk juga akan kembali melakukan pengecekan dan validitas data yang telah dimasukan oleh masyarakat secara online
"Kalau ada datanya waktu masukkan itu enggak valid, petugas akan lakukan pendataan kembali saat Sensus Penduduk manual 1 Juli mendatang. Jadi validitas data akan sangat kuat," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Utama BPS Adi Lumaksono mengatakan, pihaknya juga memastikan data penduduk akan terjamin kerahasiaannya. Bahkan BPS menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) hingga pakar teknologi informatika dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

4. Sensus Penduduk Online, Daerah yang Belum Ada Internet Gimana?

Meski demikian, masyarakat yang belum terakses internet tetap akan didatangi petugas untuk dilakukan Sensus Penduduk mulai 1 hingga 31 Juli 2020. Mereka akan mendatangi rumah warga yang belum mengisi sensus secara online, terutama di daerah yang jaringan internetnya kurang.
ADVERTISEMENT
"Bagi masyarakat yang belum terjangkau internet, akan kami sensus pada bulan Juli. Ini dilakukan manual, petugas akan datang door to door," kata Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Margo Yuwono kepada kumparan.
Sensus penduduk secara manual akan dibantu oleh petugas sensus. Sebanyak 390 ribu orang diperbantukan.
Sebelum menyensus, mereka akan diseleksi dulu pada April mendatang. Lalu akan dilatih mulai Mei hingga Juni sebelum akhirnya turun ke lapangan selama sebulan pada Juli 2020.
Karena pengisian sensus sudah bisa dilakukan secara online, maka sensus manual pun bakal menggunakan alat bantu seperti handphone atau tablet yang disediakan BPS. Jadi, para petugas akan membantu mengisi jawaban penduduk lewat gadget.
Meski begitu, bagi daerah yang belum terjangkau internetnya seperti di pegunungan, isi pertanyaannya tetap menggunakan kertas secara manual. Hanya saja, kertasnya bisa langsung di-scan. Jadi begitu selesai diisi nanti bisa di-scan. Input data di pusat tak manual.
ADVERTISEMENT

5. Ujung-ujungnya Manual, Kenapa Harus Ada Sensus Penduduk Online?

Margo Yuwono mengatakan, tujuan dari adanya Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan secara online adalah memudahkan masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi. Sebab, petugas sensus pun tak bisa 24 jam untuk menunggu responden untuk didata.
"Sebenarnya Sensus Penduduk Online ini memberikan pelayanan ke masyarakat yang tidak sempat didatangi petugas karena mobilitasnya tinggi. Kan kalau nanti petugas datang dia enggak ada di tempat gimana? Makanya kita berikan online," ujar Margo kepada kumparan.
Ilustrasi populasi penduduk. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Selanjutnya, Sensus Penduduk Online juga memberikan literasi kepada masyarakat. Di negara maju, Sensus Penduduk pun sudah dilakukan secara online.
Tak hanya itu, secara umum tujuan adanya Sensus Penduduk adalah membiasakan masyarakat untuk memperbarui data diri.
ADVERTISEMENT
"Kedua tujuannya ya membiasakan diri masyarakat. Karena setiap warga negara itu kan punya kewajiban untuk meng-update datanya ke negara," jelasnya.

6. Kenapa Harus Ada Sensus Penduduk?

Sensus penduduk yang dilakukan BPS kali ini adalah yang ke-7 sejak dimulai pada 1961 silam. Sensus penduduk 2020 akan menjadi data pemerintah terkait kependudukan mulai dari menyediakan parameter demografi seperti fertilitas, demografi, dan indikator pembangunan berkelanjutan atau Suistanable Development Goals (SDGs) yang akan sangat menentukan perencanaan pembangunan Indonesia di berbagai bidang.
Presiden Joko Widodo mengajak semua masyarakat Indonesia berpartisipasi pada sensus penduduk 2020 yang telah dimulai sejak Sabtu, 15 Februari 2020. Kali ini proses pencatatan penduduk dipermudah dengan adanya sensus penduduk online.
Jokowi menekankan data dari sensus penduduk 2020 sangat penting untuk pengambilan kebijakan pemerintah ke depan.
ADVERTISEMENT
"Data hasil sensus sangat penting. Data yang diisi menentukan kebijakan ke depan," kata Jokowi dalam akun Instagramnya dikutip kumparan, Senin (17/2).