6 Pesawat Ditarik Lessor, Lion Air Buka Suara

7 Agustus 2021 18:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat-pesawat milik Lion Air Group yang sedang dicek dan diperbaiki di Hangar Batam Aero Technic (BAT), Batam. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat-pesawat milik Lion Air Group yang sedang dicek dan diperbaiki di Hangar Batam Aero Technic (BAT), Batam. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Enam pesawat Lion Air Group terpantau aplikasi penerbangan flightradar24, terbang beriringan ke Australia, Jumat (6/8). Manajemen Lion Air Group mengakui bahwa 6 pesawat tersebut dikembalikan ke lessor. Berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, pengembalian 6 pesawat dilakukan di Alice Spring, Australia.
ADVERTISEMENT
“Dari 299 armada (pesawat udara) yang dioperasikan baik skema finance lease maupun operating lease, terdapat 6 (enam armada) yang dikirim ke Alice Spring, Australia, lokasi yang disepakati bersama lessor,” ujar Corporate Communications Strategi Danang Mandala Prihantoro melalui keterangan resmi seperti dikutip kumparan, Sabtu (7/8).
Danang menjelaskan, selama ini perusahaan memiliki dua skema untuk pengoperasian pesawat. Pertama yaitu finance lease yakni sewa beli. Kedua, operating lease, yaitu sewa pesawat udara.
Ilustrasi pesawat Lion Air. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Menurut Danang, selama pengoperasian pesawat udara, Lion Air Group sangat menghormati perjanjian yang telah disepakati dalam kontrak, dengan menjalankan seluruh kewajiban pembayaran dan pemeliharaan pesawat udara (maintenance).
Manajemen juga berupaya melakukan penyesuaian akibat pandemi yang berdampak ke bisnis, salah satunya restrukturisasi dengan pihak atau mitra Lion Air Group.
ADVERTISEMENT
Keputusan pengembalian pesawat ini salah satunya untuk perbaikan kinerja yang dijalankan perusahaan. Manajemen merasa Lion Air Group sangat perlu melakukan evaluasi kinerja dan melakukan perbaikan agar tetap tumbuh dan dapat bersaing.
“Lion Air Group sudah melakukan negosiasi dengan semua mitra, 90 persen ada kesepakatan serta solusi terbaik di tengah masa waspada pandemi COVID-19,” kata Danang.
Selain itu, manajemen menilai perlu mengurangi jumlah pesawat udara di tengah kondisi yang tidak pasti ini. Hal ini sebagai efisiensi operasional dan kinerja Lion Air Group, karena setelah proses restrukturisasi, biaya mengalami penurunan.
Danang menyatakan, Lion Air Group senantiasa menghormati berbagai sikap yang diambil atas keputusan berdasarkan prosedur dan ketentuan berlaku sejalan mengutamakan asas profesionalitas bisnis (corporate to corporate) yang telah terjalin selama ini.
ADVERTISEMENT
“Lion Air Group memastikan operasional dan layanan penerbangan tetap dijalankan sesuai permintaan pasar dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan dan sesuai pedoman protokol kesehatan,” jelas Danang.