83 Ribu Pelancong Diprediksi Banjiri Bandara Bali saat Puncak Libur Nataru

18 Desember 2024 11:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (15/11/2024). Foto: Humas Bandara Ngurah Rai
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (15/11/2024). Foto: Humas Bandara Ngurah Rai
ADVERTISEMENT
Manajemen Bandara Ngurah Rai memprediksi sebanyak 1,3 juta orang akan terbang ke Bali dari berbagai wilayah selama libur Natal 2024 dan tahun baru 2025 atau Nataru.
ADVERTISEMENT
Namun, saat puncak libur Natal 2024 yang diperkirakan pada 20 Desember jumlah penumpang ke Bali tembus 83 ribu orang.
Arus kunjungan penumpang masih tinggi hingga setelah natal tanggal 26 Desember dengan perkiraan mencapai 81 ribu pelancong.
"Pada periode Nataru tahun ini kami prediksi bandara akan dipadati 1,3 juta penumpang," kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab, Rabu (18/12).
Puncak libur pergantian tahun baru 2024-2025 terjadi pada 29 Desember dengan prediksi jumlah penumpang sekitar 80.766 orang. Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 2 Januari 2025 dengan jumlah penumpang ke luar Bali sekitar 79.957 orang.
Bandara Ngurah Rai menerima 449 permohonan penerbangan tambahan selama momen libur Nataru. Sebanyak 122 penerbangan Air Asia, 88 Super Air Jet, 87 maskapai Lion Air, 82 penerbangan Citilink, 30 Garuda Indonesia, 22 Nam Air dan 18 penerbangan Pelita Air
Pesawat Air Asia bersiap mendarat di Balikpapan, Kalimantan Timur pada 18 Agustus 2022. Foto: Adek Berry/AFP
Penerbangan tambahan melayani penerbangan domestik, dengan rute penerbangan tertinggi akarta (Cengkareng) yaitu sebanyak 265 penerbangan, Surabaya 76 penerbangan, Makassar 38 penerbangan, Lombok 22 penerbangan, Pontianak 12 penerbangan dan Banjarmasin 8 penerbangan.
ADVERTISEMENT
Bandara Ngurah Rai memastikan seluruh layanan laik operasional dan telah melakukan migitasi menghadapi cuaca ekstrem. Beberapa diantaranya adalah melakukan pemeliharaan dan pemeriksaan secara berkala terhadap fasilitas dan peralatan di bandara. Fokus utama memastikan seluruh drainase berfungsi dengan baik.
"Kami terus berupaya memberikan kepastian seluruh infrastruktur dan fasilitas di Bandara I Gusti Ngurah Rai dalam kondisi laik, seperti tingkat kekesatan runway (skid resistant), alat bantu visual khususnya untuk keselamatan penerbangan, serta sistem kelistrikan," katanya imbunya.